Beranda Global Pasar Properti Singapura Mulai Bangkit, Saham Propertinya Rebound

Pasar Properti Singapura Mulai Bangkit, Saham Propertinya Rebound

0
BERBAGI
Landmark Singapura. (Dok. University of Strathclyde)

TPCOM, JAKARTA- Pelaku industri properti di Singapura mulai optimistis pasar properti di negara kota itu bakal naik kembali menjelang akhir tahun ini, setelah pasar mengalami stagnansi bahkan turun dalam beberapa tahun belakangan ini.

Sejumlah pihak menilai perkembangan harga properti Singapura sudah sampai pada batas bottom line, sehingga selanjutnya siap untuk naik dalam beberapa waktu mendatang.
Indikasi ini sudah mulai dirasakan oleh saham perusahaan properti di negara itu yang menuju tren bullish karena adanya kenaikan volume transaksi yang menunjukkan bahwa harga saat ini mungkin telah mencapai titik terendah.

Wilson NG, analis Morgan Stanley, memperkirakan harga rumah di negara tersebut sudah mulai naik sejak Juli lalu, setelah mencatatkan angka penurunan yang makin menipis pada kuartal II dengan laju hanya 0,1% dibandingkan dengan angka penurunan kuartal I.
Kenaikan transaksi penjualan properti tersebut sekaligus menggambarkan lonjakan pertumbuhan transaksi hingga 52% secara year on year pada kuartal II tahun ini.
Wilson menyebutkan City Development dan Capitaland adalah dua perusahaan properti yang paling bagus dan prospektif perkembangan harga sahamnya.

City Development, misalnya, meraih keuntungan dari kenaikan harga rumah di negara tetangga itu, sekaligus menikmati rentetan kenaikan harga saham hingga mencapai 36% pada saat ini.

Analis pasar properti dan pasar modal di Singapura mengatakan kenaikan harga hunian yang sejalan dengan kenaikan transaksi properti itu, banyak dipengaruhi kebijakan yang dikeluarkan oleh otoritas sektor properti di negara itu yang melonggarkan kembali aturan transaksi dan pembiayaan properti, setelah cukup lama diperketat.

Pemerintah Singapura mulai menerapkan aturan pengetatan pasar properti sejak 2009 dan kemudian diperketat kembali pada 2013. Langkah ini diyakini sebagai pemicu penurunan transaksi pasar di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Akan tetapi, otoritas Singapura kemudian melonggarkan lagi aturan pembelian rumah di negara tersebut pada Maret 2017.

Analis JP Morgan Brandon Lee menambahkan Capitaland, pengembang terbesar di Singapura juga mulai menikmati rebound harga melalui kebijakan daur ulang asetnya untuk mkeningkatkan nilai tambah.

Brandon memperkirakan pengembang itu mendapatkan kenaikan nilai aset pada kisaran 8% pada tahun ini, sehingga menikmati keuntungan sebesar SG$200 juta dari penjualan aset dan keuntungan revaluasi dari penyelesaian empat mal.
Pasar properti Singapura menyumbang sekitar sepertiga dari total pendapatan pengembang tersebut, dimana pasar properti China merupakan pasar terbesarnya dengan porsi kontribusi untuk pendapatan konsolidasinya mencapai 50%. (Sumber: Barrons.com)

LEAVE A REPLY