TPCOM, JAKARTA- Borneo Bay City, proyek properti terpadu mercusuar di pesisir Kota Balikpapan makin agresif dijual tidak saja di Balikpapan, bahkan sampai ke pulau Jawa.
PT Pandega Citraniaga Agung Wirajaya, perusahaan yang terafiliasi dengan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), selaku pemilik proyek paling prestisius di Kalimantan itu, memasarkan proyek itu ke Jakarta dan Surabaya, dua kota utama yang kuat daya beli masyarakatnya.
Konglomerasi bisnis properti tersebut membuat gebrakan pemasaran di Pondok Indah Mall 2, Jakarta dan Ciputra World, Surabaya. Mereka menggelar pameran yang digelar sejak 27 Februari lalu dengan rencana berlangsung hingga 12 Maret 2017 mendatang.
Proyek hebat yang ditawarkan itu adalah proyek berkonsep superblok yang mengintegrasikan blok hunian, bisnis, dan perdagangan.
Wakil Direktur Pemasaran PT Pandega Citraniaga Agung Wirajaya, sebagaimana diwartakan oleh Sindonews.com, mengatakan pihaknya mencoba menggaet peluang pasar yang ada di dua kota besar itu untuk berinvestasi di sektor properti di Balikpapan dengan menawarkan proyek terbaik di sana.
“Pameran itu berlangsung hingga 12 Maret depan. Kami mengharapkan masyarakat pemilik dana di Jakarta dan Surabaya tertarik dengan proyek kami,” ujarnya di Balikpapan pada Jumat (3/03).
Dia menjelaskan Borneo Bay City dikembangkan berupa tiga mal, apartemen Borneo Bay Residence, hotel bintang lima, nature park, dan gourmet tower.
Dia mengklaim proyek ini jadi pertama kali bagi perusahaan dalam pengembangan tiga mal sekaligus dalam satu kawasan terpadu yang terdiri atas Branded Mall, Fashion Mall, dan Trade Mall.
Dalam hal ini, Plaza Balikpapan menjadi mal pertama dalam proyek tersebut dan juga mal pertama di pusat kota Balikpapan yang memiliki nilai historis bagi masyarakat Kota Balikpapan.
Pantauan transaksiproperty di situs penjualan secara daring, OLX, ditawarkan unit apartemen Borneo Bay City Residence dengah harga Rp620 juta hingga Rp1,75 miliar untuk berbagai tipe yang dikembangkan oleh pengembangnya.
Proyek apartemen terelit di Kalimantan itu dipasarkan sejak tiga tahun lalu dengan harga per meter persegi di kisaran Rp15 jutaan, kini memasuki tahun ketiga dengan progres pembangunan konstruksi sudah hampir rampung disebut-sebut harganya sudah menyentuh angka Rp29 juta per m2.
Pangeran
