JAKARTA, tpcom- Untuk mempertajam program perumahan di Kementerian PUPR, pengembang mengusulkan agar Ketum DPP REI, Soelaeman Soemawinata dijadikan sebagai tandem Basuki Hadimuljono untuk mendampinginya sebagai Wakil Menteri PUPR.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sudah hampir pasti kembali menjadi menteri sudah menyatakan keinginannya untuk memiliki Wakil Menteri untuk membantu dia dalam menjalankan program kementerian yang diyakini akan semakin berat dan penuh tantangan dalam periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo 2019-2024.
“REI kan mendukung penuh program perumahan dan menyatakan diri sebagai garda terdepan untuk program tersebut. Jadi sangat tepat kalau Ketum REI sekarang menjadi Wakil Menteri PUPR. Hubungan Pak Basuki dengan Pak Soelaeman juga bagus. Ini akan bisa mempertajam program perumahan dalam masa lima tahun ke depan,” kata Bally Saputra, Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) DPP REI menjawab wartawan di Jakarta, Selasa (22/10).
BACA JUGA: HUD Institute Tegaskan Kembali Maklumat Soal Hak Perumahan Bagi Warga
Menurutnya, di tengah beban kerja Pak Basuki yang sangat berat dalam membangun infrastruktur dibutuhkan perhatian esktra untuk mengawal program perumahan yang juga menjadi amanat kenegaraan dalam memenuhi kebutuhan dasar warga negara seperti yang diamanatkan UUD 1945.
Bally berharap Menteri Basuki memperhatikan usulan pengembang tersebut demi melancarkan program- program prioritasnya di bidang perumahan. Data Kementerian PUPR per 8 Maret 2019, menyebutkan angka backlog atau kekurangan pasokan unit rumah terhadap kebutuhan rakyat asih mencapai 7,6 juta unit.
Pengembang asal Sumbar ini menilai posisi Wamen PUPR cukup strategis untuk memenuhi target-target pemerintah dalam penyediaan rumah rakyat dan pengembangan kota-kota baru di luar Jawa, terutama dalam rangka pemerataan ekonomi dan distribusi penduduk.
BACA JUGA: Ini Dia Subsidi Perumahan Yang Disediakan Pemerintah
Dalam hal ini, lanjutnya, pengalaman Soelaeman sebagai pengembang dan posisinya sebagai Presiden Federasi Realestat Dunia (FIABCI) Regional Asia-Pasifik dapat digunakan dalam mempertajam program perumahan rakyat dan pengembangan kawasan kota baru.
“Lagi Soelaeman bukan politisi, tapi profesional yang berasal dari ITB. Persoalan teknis program perumahan sangat cocok untuk dia,” kata Bally lagi.
Basuki Hadimuljono, sehabis dipanggil Presiden Joko Widodo berkaitan dengan penunjukan kembali dirinya menjadi Menteri PUPR, menyatakan dirinya butuh seorang wamen.
“Tidak dibahas, belum. Saya kira saya butuh [wamen] karena ada ibukota baru. Itu nggak bisa disambi,” kata Basuki terkait dengan keinginan menunjuk seorang wakil menteri untuk membantunya di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) disebut menyiapkan 10 program lanjutan dari program sebelumnya, Sejuta Rumah. Program ini dimaksudkan untuk menambal kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan kebutuhannya.
Menurut Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, program lanjutan merupakan hasil penguatan dan inovasi dari program Sejuta Rumah, di mana program Sejuta Rumah diperkirakan tak akan terealisasi sepenuhnya.
Kementerian PUPR menargetkan membangun 5 juta rumah dalam periode 5 tahun, yakni mulai 2015 hingga 2019. Namun, diperkirakan realisasinya hanya menyentuh 4.792.318 unit hingga akhir tahun nanti atau 95,8 persen.