BOGOR, tpcom- PT Tajur Surya Abadi menawarkan program Serba 8 untuk membantu calon pembeli supaya cukup membayar Rp16 juta, tapi sudah bisa langsung melakukan akad kredit untuk pembelian rumah harga Rp1 miliar di Perumahan Royal Tajur, Bogor.
Program ini bertujuan untuk mendorong penguatan daya beli konsumen yang terkendala dengan uang muka tapi sanggup mencicil kredit KPR, maka pengembang ini mengaku menyubsidi besaran uang muka yang seharusnya Rp100 juta menjadi Rp16 juta.
Program tersebut disebut banyak diminati oleh pembeli, sehingga diarahkan untuk mendukung penjualan proyek klaster The Avebury yang dilepas dengan harga Rp1,1 miliar hingga Rp2,5 miliar. Ada sekitar 100 unit rumah yang ditawarkan dengan konsep rumah resor split level di lahan terasering yang tengah menjadi tren pada saat ini.
Project Manager Royal Tajur, Ardian Hendra mengatakan program Serba 8 tersebut menjadi inovasi dalam mengembangkan skim pembiayaan bagi konsumen yang memiliki keterbatasan dana awal untuk membeli rumah secara kredit.
“Jadi konsumen cukup bayar uang muka Rp8 juta dan booking fee Rp8 juta dengan total Rp16 juta mereka sudah bisa melakukan akad kredit dengan skema cicilan KPR juga Rp8 juta. Ini kami tawarkan untuk pembelian rumah dengan harga Rp1,1 miliar yang seharusnya bayar uang mukanya mencapai Rp100 juta. Tapi persyaratan uang muka itu kami subsidi, sehingga cuma bayar Rp16 juta,” ujarnya, Minggu (5/8).
BACA JUGA: Royal Tajur Rilis Apartemen Low Rise Royal Heights Rp299 Juta
Dia menambahkan program Serba 8 tersebut cocok untuk penjualan klaster The Avebury yang dikembangkan se-kawasan dengan proyek apartemen Royal Heights dengan luas pengembangan mencapai 5 hektare.
“Dalam 3 bulan terakhir kami prioritaskan program subsidi DP hingga Rp100 juta (10 persen) ini, daripada cicil 12 kali, kami subsidi cukup bayar Rp16 juta langsung akad. Hanya sekali DP, agar cepat daripada menunggu lama,” katanya lagi.
Klaster Avebury dikembangkan dengan beberapa tipe produk, diantaranya luas tanah/bangunan 97,5/72 dan 120/90 yang banderol mulai Rp1,1 miliar hingga Rp2,1 miliar. Dimana yang laris manis dipasaran adalah tipe 120/90 harga Rp1,5 miliar. Saat ini sedang dipasarkan tipe 90/72 dengan harga Rp1,1 miliar yang juga diminati konsumen.
“Total kapasitas pengembangannya 222 unit rumah, tapi sudah sold out sekitar 55 persen. Dengan Program Serba 8 ini kami yakin pasar makin cepat menyerap unit The Avebury tersebut.”
Memanfaatkan kontur tanah yang “berbukit”, Ardian menyakinkan bahwa Avebury adalah hunian mewah dan indah karena konsep pengembangan rumahnya dengan tipe up-slope, serta split level, dimana ruang parkir kendaraan berada di bawah dan di atasnya justru ada taman sebagai konsekuensi dari lahan berkontur.
Khusus di Royal Tajur, rumah tipe Up Slope ini, kata Ardian, cukup banyak peminatnya. Jika proyek lain luas tanahnya di atas 200 – 300 m2, maka di Royal Tajur dibuka luas yang efisien, 97,5/72 (LT/LB), 2 lantai dengan gaya minimalis.
Selain The Avebury, manajemen Royal Tajur juga menawarkan hunian klaster The Bradfield, Hampton, Spencer, serta The Prominence. Seperti The Prominence yang masuk dalam proyek tahap I dengan jumlah hanya 12 unit ditawarkan ke pasar dengan tipe unit 191/140.
The Prominence ini sangat menarik karena berada tepat di pinggir sungai, sehingga desainnya menggunakan konsep Down Slope yang saat ini banyak digemari oleh penikmat hunian berkelas. Dengan konsep ini, The Prominence punya keunggulan sisi pemandangan langsung ke sungai yang membelah Royal Tajur dan gunung Salak.
Ardian mengatakan, program eksklusif ini (Serba 8) ditawarkan terbatas, yaitu hanya berlaku hingga 31 Agustus 2018. Untuk itu dia menghimbau konsumen untuk segera memanfaatkan subsidi hingga Rp100 juta ini.
Dan untuk meyakinkan bahwa rumah tipe Split Level sangat nyaman, katanya, pihaknya sudah membangun contoh dengan luas bangunan 72 m2 yang lengkap dengan interiornya, sehingga konsumen mendapatkan gambaran konkrit dalam bentuk dan suasana rumahnya.