TPCOM, Perspektif- Andai dulu Boby Gunawan memilih menabung dulu baru beli rumah, bisa jadi dia akan gigit jari dan tidak akan bisa mendapatkan rumah yang diidam-idamkannya.
Untung karyawan swasta berusia 40 tahun ini pada 2005 memutuskan membeli rumah di sebuah perumahan di Ciledug, Tangerang dengan menggunakan kredit rumah atau biasa kita sebut dengan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Waktu itu, Boby membeli rumah tipe 39/90 (luas bangunan dan lahan) dengan harga Rp150 juta. Dia menggunakan pembiayaan KPR dari salah satu bank dengan uang muka 15%, dimana waktu itu total biaya yang dia bayar di depan sekitar Rp25 juta. Kemudian dia membayar cicilan kredit Rp1.644.131 per bulan dengan tenor kredit selama 15 tahun.
Sebagai karyawan dengan gaji Rp4 juta sebulan dan peluang menabung Rp1,5 juta per bulan, maka kalau Roby menabung dari 2005 hingga 2017 peluang dana terkumpul adalah sekitar Rp216 juta plus bunga tabungan menjadi sekitar Rp310 juta.
Uang yang terkumpul dari peluang Roby menabung selama 12 tahun yang mencapai Rp310 juta itu sangat besar. Tetapi apa lacur. Kalau Roby mengecek harga rumah dengan tipe serupa dengan rumah yang dia beli pakai KPR itu, saat ini harganya sudah melonjak di atas Rp600 juta.
Sebagai perbandingan rumah dengan tipe Rp36/72 saja di perumahan yang dia beli sudah mencapai Rp500 juta. Jadi kalau lelaki asal Temanggung ini, dulu, memilih menabung terlebih dahulu, jelas uang yang sudah dikumpulkannya saat ini tidak akan cukup untuk membeli rumah tipe 39/90 tersebut.
Kalau kemudian dia membeli rumah tipe yang sama saat ini pakai cara pembayaran KPR dengan harga Rp600 juta, maka dia butuh kemampuan mencicil kredit rumah sebesar Rp6.576.526 per bulan dan pembayaran uang dimuka sebagai persyaratan kredit sebesar Rp110.326.526. Kemampuan mencicil sebesar Rp6,5 juta per bulan itu sama dengan tingkat penghasilan atau gaji Rp15 juta- Rp20 juta per bulan. Sudahkah Roby menerima kenaikan upah atau gaji sebesar Rp15 juta per bulan pada saat ini?
Cerdas Membeli Rumah Idaman
Bagi anda yang tengah bersiap membeli rumah pertama yang diidamkan, ada baiknya mengetahui nasehat keuangan dari Perencana Keuangan ini. Aidil Akbar Madjid, Independent Financial Advisor, mengatakan pilihan yang tersedia dalam membeli rumah bagi seorang karyawan adalah dengan melakukan investasi atau menggunakan KPR.
“Menabung itu bunganya kecil. Tidak akan cukup untuk menutup kenaikan harga rumah, kecuali nominal tabungannya besar banget. [Kalau tetap mengumpulkan uang] Harus [pilih produk] investasi mas, biar returnnya tinggi,” ujar Aidil, Sabtu (29/7).
Dalam hal ini, lanjutnya, pilihan lain yang bisa dipilih oleh calon pembeli rumah adalah menggunakan pembiayaan perbankan dengan skema KPR. Membeli rumah dengan pembiayaan KPR, menurut dia, harus diikuti oleh cadangan uang muka yang menjadi syarat pemberian KPR dan kemampuan dalam membayar cicilan bulanan yang diukur dari besaran penghasilan bulanan.
“Kalau kondisi inflasinya masih tinggi, lebih bagus ambil [pembiayaan] KPR duluan. Kecuali kondisi ekonomi kolaps, [harga] propertinya bisa drop,” tuturnya lagi.