TPCOM, BEKASI- Punya aset lahan luas di Kota Bekasi, PT Timah (Persero) Tbk., mengembangkan proyek perumahan seluas 176 hektare di Mustikasari dengan bidikan pasar kelas menengah.
Melalui anak usaha, PT Timah Bangun Properti akan dimulai proyek tahap pertama seluas 15 hektare untuk pengembangan tiga klaster hunian dengan kisaran harga Rp380 juta hingga Rp800 juta per unit.
Manager Realty Timah Properti Chrishandono Heswadhi mengatakan proyek yang bernama Familia Urban itu, tahap pertama dibangun di zona Ayodya yang berlokasi sekitar 4 kilometer dari Exit Tol Bekasi Timur.
“Kami bangun sekitar 670 unit rumah untuk tahap pertama ini. Nantinya akan ada sekitar 44.000 unit rumah yang dikembangkan dalam 10 tahap pengembangan,” ujar Chrishandono di sela-sela kampanye penamaman 1.000 Pohon Trembesi di proyek tersebut, Sabtu (29/4).
Adapun tiga klaster yang segera dikembangkan itu terdiri dari klaster Gayatri untuk rumah tipe 36/72 (luas bangunan dan lahan), Klaster Ganesha untuk rumah tipe 40/72 dan 45/90.
Untuk Klaster Dharmawangsa dikembangkan rumah dua lantai tipe 60/90, rumah satu lantai tipe 60/120 dan rumah dua lantai tipe 69/120.
Sedangkan harga rumah di klaster Gayatri dibanderol dengan Rp380 jutaan, dimana kalau dibeli dengan memakai skim KPR dibebankan nilai cicilan sekitar Rp3,5 juta dengan tenor kredit selama 15 tahun.
Untuk Klaster Ganesha ditawarkan dengan harga berkisar Rp400 jutaan hingga Rp500 jutaan. Terakhir untuk Klaster Dharmawangsa dibanderol dengan harga berkisar Rp800 jutaan.
“Target kami proyek tahap pertama sebanyak 670 unit itu bisa laku terjual dalam jangka dua atau tiga tahun ke depan,” kata Devi Ardhana, Manajer Pemasaran Familia Urban menambahkan.
Hijaukan Dengan Trembesi
Manajemen PT Timah Karya Persada Properti memilih langkah penghijauan Familia Urban dengan menanam 1000 batang pohon trambesi di kawasan seluas 176 ha tersebut. Penaman pohon tersebut berberangan dengan pembukaan kantor marketing Familia Urban di lokasi proyek.
Chrishandono menyebut program tersebut sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam mengembangan proyek yang ramah lingkungan. Dalam masterplan pengembangan Familia Urban sendiri akan mengalokasikan 40% dari 176 lahan proyek untuk kebutuhan ruang hijau terbuka.
“Hanya 60% dari luas lahan yang ada yang akan kami kembangkan untuk membangun rumahnya.”
Menurut dia, pemilihan penanaman pohon trembesi yang juga disebut dengan Pohon Ki Hujan tersebut karena kemampuan pohon tersebut yang mampu menyerap air yang sangat tinggi, juga memiliki daun yang cukup lebat, sehingga sangat cocok untuk kegiatan penghijauan.