TPCOM, JAKARTA- Nadiem Makarim, CEO PT Gojek Indonesia tak henti memikirkan nasib masyarakat kelas bawah, khususnya yang terdampar sebagai tukang ojek.
Setelah berhasil meningkatkan penghasilan para pengojek dengan rumah Gojek, kini Nadiem melakukan terobosan penting lagi. Dia mengandeng PT Bank Tabungan Negara Tbk., untuk program KPR Gojek- kerjasama strategis untuk akses pembelian rumah bagi pengemudi maupun karyawan Gojek.
Sebuah solusi cerdas dalam program perumahan bagi para pengemudi mitranya yang jumlah diperkirakan lebih dari 300.000 orang yang tersebar di 10 kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang, dan Balikpapan
Kerjasama program KPR khusus ini merupakan kelanjutan dari kerjasama yang sudah dirintis keduanya untuk sistem pembayaran Go-Pay, dimana keahlian yang dimiliki oleh Gojek mempertemukan mereka dalam pola bisnis yang kekinian.
Direktur Konsumer Bank BTN Handayani mengatakan kerjasama KPR Gojek itu bisa diakses oleh pengojek dengan syarat sudah menjadi mitra Gojek dalam masa minimal setahun.
Handayani dalam interview-nya dengan Liputan6.com, menuturkan syarat untuk mendapatkan KPR itu, pengemudi Gojek harus membuka tabungan di BTN minimal 3 bulan. “Dia harus buka tabungan dulu di kita tiga bulan. Supaya kita tahu penghasilannya berapa tiap harinya, karena cicilannya bisa harian, mingguan, bulananan,” ujar dia pada Sabtu (25/3).
Prosedur pemberian kredit rumah ini, dimulai dari surat rekomendasi dari Gojek Indonesia kepada BTN untuk persetujuan nama pengemudi yang layak mendapatkan program KPR Gojek tersebut. Selanjutnya, para pengemudi melakukan pendaftaran diri setelah mendapatkan undangan melalui pesan singkat (SMS). Mereka akan diproses untuk peluang mendapatkan skema KPR subsidi maupun KPR mikro dari BTN dengan tenor cicilan selama 10 tahun.
Bunga 5% & Uang Muka 1%
Program ini memang sangat membantu dan memudahkan karena besaran cicilan kreditnya dengan bunga rendah dan bersifat tetap cuma 5% per tahun. Bahkan ketentuan down payment atau uang mukanya hanya 1% dari harga rumah.
Para pengojek juga mendapatkan skema kredit yang fleksibel melalui skema KPR mikro, dimana pengojek bisa mendapat pinjaman dengan nilai maksimal Rp75 juta dengan pemanfaatannya bisa untuk membeli rumah baru, membangun rumah, serta renovasi.
Kerjasama antara BTN dan Gojek Indonesia ini sejatinya sudah dimulai sejak akhir tahun lalu, dimana keduanya menandatangani naskah kerjasama pada Kamis (3/11).
Saat itu, Catur Budi Harto, Direktur Bank Tabungan Negara, menjelaskan adanya kerja pembiayaan perumahan untuk pengemudi Gojek itu mendorong gojek lebih smart dalam mengelola pendapatan dari antar jemput dengan aplikasi online. Dalam hal ini, pendapatan tersebut tidak hanya digunakan untuk kegiatan konsumtif, tetapi juga bisa menabung untuk pembelian rumah.
Sedangkan bagi BTN sendiri bisa mendapatkan keuntungan dengan adanya kenaikan pendapatan biaya komisi dari transaksi pembayaran Gojek tersebut. Dengan begitu kerjasama antara Gojek dan BTN ini yang memberikan akses bagi masyarakat bawah untuk mendapatkan rumah berjalan dalam kerangka sinergi dan saling menguntungkan.