TPCOM, JAKARTA- Jika anda tengah mencari skim pembiayaan untuk membeli rumah, maka ada baiknya memperhatikan tawaran bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dari sejumlah bank ini.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., (BTN), sebagai bank utama yang bermain di sektor perumahan, baru saja menetapkan tingkat suku bunga KPR per 31 Maret 2017 dengan besaran 10,25%. Suku bunga ini disebutkan sebagai prime lending rate atau Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan kepada nasabah.
Sedangkan PT Bank Central Asia Tbk., (BCA) sebagai salah satu bank penyalur KPR komersial terbesar menawarkan prime lending rate untuk suku bunga KPR sebesar 10%.
Tak mau kalah kalah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., (BRI) yang dalam beberapa tahun belakangan mulai agresif masuk ke pembiayaan perumahan menawarkan bunga KPR sebesar 10,25%.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang sudah mulai running dalam bisnis KPR meluncurkan pula KPR dengan bunga 10,5% untuk terus intensif masuk dalam bisnis kredit konsumer ini.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., (Bank Mandiri) salah satu raksasa keuangan di tanah air mematok tingkat suku bunga KPR pada angka 10,25%. Bank ini termasuk pemain utama dalam bisnis pembiayaan konstruksi dan properti di tanah air.
Lalu ada pula PT Bank CTBC Indonesia yang mematok bunga KPR 9,65%, dan Bank Jasa Jakarta 10,25%.
Bank Danamon, salah satu bank swasta yang bermain di bisnis KPR mematok bunga KPR-nya 10,50%. Sementara itu, walau tak besar pangsa pasarnya di pembiayaan konsumen perumahan, Bank QNB Indonesia berharap mendapatkan kue di pasar pembiayaan perumahan dan properti dengan menawarkan tingkat suku bunga KPR sebesar 12,5%.
Sementara itu,Bank BPD terbesar di Indonesia, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten, Tbk (BJB), menawarkan bunga KPR sebesar 10,94%. Lain lagi, Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta, Bank DKI ingin turut bersaing di pasar kredit konsumen perumahan dengan menawarkan tingkat suku bunga KPR yang bersaing dengan mematok prime lending rate KPR-nya pada angka 10,50%.
Jajaran BPD yang lain juga tak mau kalah. Bahkan Bank MalukuMalut berani menawarkan prime lending rate KPR pada angka 7,09%, lalu Bank NTT sebesar 11,25%, Bank SulutGo di 11,17%.
BPD Jateng, yang kini bernama Bank Jateng bahkan menawarkan bunga reguler KPR hanya 7,01%. Bank Kaltim turut pula dengan berani mematok bunga KPR pada angka 12,63%. sedangkan Bank Jatim, BPD milik pemda se Provinsi Jawa Timur bahkan berani menawarkan 7,09% saja.
Bank Kalbar tak mau kalah, menawarkan pula bunga KPR 12,79%, demikian pula PT Bank Jtrust Indonesia Tbk., mematok 1,5%. Terakhir PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk., (Bank BNP) berani menawarkan bunga super murah, 8,64% saja.
Penyaluran KPR Tumbuh Tapi Selow
Laporan Bank Indonesia, yang merupakan Bank Sentral Republik Indonesia, menyebutkan penyaluran KPR dan KPA per Februari 2017 hanya bertumbuh 7,4% secara year on year menjadi Rp367,6 triliun. Capaian ini menunjukan terjadinya pelambatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang bertumbuh 8,3% secara year on year.
Secara rinci, perkembangan kredit konstruksi selama Februari banyak disumbangkan oleh skim KPR atau kredit konsumen properti dengan porsi mencapai 51,98%, sedangkan skim yang paling tinggi pertumbuhannya terdapat pada skim kredit konstruksi dengan pertumbuhan mencapai 27% atau mencapai Rp209,6 triliun.
Secara industri, kredit properti tumbuh sebesar 15% secara year om year dengan nilai penyaluaran kredit mencapai Rp706,2 triliun.
Penurunan angka pertumbuhan KPR dan KPA menjadi menarik untuk dilihat karena terjadi justru pada saat sejumlah pemain pasar pembiayaan konsumen itu menawarkan bunga promo hingga menyentuh 5% kepada calon debitur. [Klik, baca: Banjir Promo KPR, Mana yang Paling Oke?]
Terkait: Bank Mandiri Promo Bunga KPR 5% Untuk 31 Proyek Apartemen