Resor Pandawa yang terdiri dari bukit dan pantai adalah magnet pariwisata terbaru di Bali dalam beberapa tahun terakhir. Foto-foto dan video singkat tentang keindahan kawasan resor ini sudah bertebaran di dunia maya melalui sosial media maupun situs web.
Turis atau orang asing di Bali menyebut pantai Pandawa sebagai pantai rahasia (secret beach) dan warga Badung menamainya Pantai Kutuh. Kini semuanya sepakat menyebutnya dan menjadi popular bernama pantai Pandawa. Kawasan ini memang agak dipersiapkan menjadi destinasi wisata terintegrasi oleh Bali Ragawisata sebagai pengembang dan sekaligus investor kawasan tersebut. Seperti kebanyakan tepi pantai Bali yang berjurang, Pandawa dikelilingi dan diselimuti oleh area batu gamping atau batu kapur. Sama seperti kawasan resor Pecatu dengan pantai Dreamlandnya. Kawasan tersebut indah dan mempesona. Mungkin karena itu pulalah Bali Ragawisata berani berinvestasi besar di kawasan itu sebagai mana Graha Pecatu awalnya dikembangkan. Investor pengembang ini memiliki izin lahan garapan penambangan batu kapur yang tujuan akhirnya akan dijadikan resor mencapai luas 115 hektare hingga ke pantai Pandawa. Makanya, tidak heran resor Pandawa penuh dengan tebing-tebing bukit kapur yang sudah terpotong-potong bagai Cake yang diiris dengan pisau. Dan di sana pulah letak keeksotikan dan kemenawanannya. Di kawasan itulah, proyek Grand Orange Condotel Pandawa Beach Bali sudah mulai dibangun sebagai kondotel premium sejak delapan tahun yang lalu.
BACA JUGA: Shenyang, Kota Cantik di China Yang Membuat Ciputra Jatuh Cinta
Sayang, semuanya tidak berjalan seperti yang direncanakan. Proyek Resor Pandawa ini gagal di tengah jalan. Entah ada hubungan dengan dampak bencana Covid-19 yang memang merusak industri pariwisata. Tetapi, proyek Bali Ragawisata terhenti di tengah pembangunannya. Dalam risalah putusan hukum perdata di Mahkamah Agung, investor ini menghadapi kepailitan pada Juni 2020, saat Covid-19 mengaduk- aduk dimensi sosial ekonomi Indonesia. Bali Ragawisata sendiri sudah dihentikan kegiatan pengembangan property resornya oleh Pemprov Bali pada pertengahan 2015 silam. Kondisi ini tentu juga mengecewakan bagi Desa Adat Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali selaku pengelola kawasan tersebut.
Siapkah Resor Pandawa Bangkit?
Ini jelas suatu pertanyaan yang sulit untuk menjawabnya. Karena rangka mangkrak yang tertinggal dari investasi properti resor oleh Bali Ragawisata sangat besar. Dan jelas dibutuhkan investasi tambahan yang luar biasa besar. Siapakah investor yang berani untuk mengambil alih untuk melanjutkannya. Melihat grade investasi resornya yang ada di level bintang 5+ maka akan sulit untuk menemukan investor baru dalam waktu dekat. Hanya kelas konglomerat Kerajaan Arab atau sekelas Donald Trump yang akan mampu mewujudkan resor Pandawa bangkit menjadi bersinar terang sebagai kawasan resor premium internasional. Siapakah personnya? Mari kita tunggu saja kalau ada.
BACA JUGA: Pesawat Taksi Tanpa Pilot Membelah Langit di Atas Pencakar Burj Khalifa di Dubai