JAKARTA, tpcom— BP Tapera membutuhkan sinerji dengan SMF, perbankan dan lembaga pembiayaan lain untuk bisa mengatasi masalah mismatch kebutuhan dana jangka panjang untuk pembiayaan pasar perumahan di tanah air.
Pembiayaan konsumen berupa skim KPR dan konstruksi proyek perumahan di tanah air masih bermasalah dengan ketersediaan dana jangka panjang yang menjadi ciri dari kebutuhan dana pembiayaan properti dan perumahan.
Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo mengatakan SMF salah satu lembaga atau perusahaan yang punya keterkaitan program dengan BP Tapera dalam membangun sistem pembiayaan perumahan yang lebih efisien dan maksimal.
Dalam hal ini, menurutnya, SMF untuk melakukan penyehatkan pasar dana untuk pembiayaan perumahan dengan cara, antara lain melalui mekanisme pemupukan, dimana Tapera dapat menanamkan dana yang dimilikinya pada efek yang diterbitkan oleh SMF, termasuk EBA-SP. Cara lainnya adalah dana Tapera tersebut digunakan SMF untuk penyaluran KPR program seperti KPR ASN, TNI/POLRI non-MBR atau pun KPR komersial.
“Dalam pelaksanaan Tapera adalah debitur KPR FLPP atau KPR bersubsidi saat ini sebagian besar atau sekitar 70% adalah masyarakat non PNS. Sedangkan selama 7 tahun pertama pelaksanaan Tapera, peserta wajib Tapera adalah PNS. Dengan begitu penyaluran KPR TAPERA akan terbatas kepada PNS yang memenuhi kriteria MBR,” ujar Ananta dalam acara Webinar: “Tapera = Affordable Housing?” yang digelar oleh Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) di Jakarta, (16/7).
BACA JUGA: HUD Institute Tegaskan Kembali Maklumat Soal Hak Perumahan Bagi Warga
Untuk itu, ungkapnya, SMF akan tetap mendukung KPR FLPP kepada MBR yang belum terfasilitasi oleh Tapera karena masih terdapat kebutuhan KPR untuk MBR nonPNS yang bukan peserta Tapera.
Sedangkan, Direktur Keuangan, Perencanaan & Treasury Ban BTN Nixon Napitupulu mengatakan Bank BTN sudah terbukti menjadi bank yang selalu dipercayakan oleh pemerintah untuk membantu program perumahan nasional. Dengan begitu, dengan sangat mudah BTN bisa menyesuaikan diri untuk membantu Tapera dalam menjalankan program pembiayaan perumahan rakyat.
Selama ini, lanjutnya, Bank BTN telah menjadi kontributor utama pada Program Sejuta Rumah Pemerintah dengan kontribusi lebih dari 60% per tahun yang menyasar segmen Subsidi dan MBR. Untuk itu, BP TAPERA bisa mengandalkan BTN dalam Pembiayaan Perumahan Bersubsidi. Salah satu polanya menjadikan menjadikan BTN sebagai bank penampung uang iyuran peserta BP Tapera dan menjadikan produk keuangan BTN sebagai media untuk pemupukan dana Tapera.
“BTN mendukung proses pengalihan dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera dengan menawarkan bantuan untuk proses transisi pengelolaan dananya dan membantu proses rekonsiliasi terhadap pengelolaan dana FLPP yang ada di Bank BTN.”
BACA JUGA: Capitaland Singapura Akuisisi Apartemen Milik Ciputra Rp734 Miliar
Sementara itu, SVP Hubungan Kelembagaan Bank BNI Hermita Akmal mengemukakan BNI siap berperan dan bersinergi dengan BP Tapera dengan menawarkan pembentukkan ekosistem Tapera melalui approach ekosistem perumahan terintegrasi.
Salah satu program yang ditawarkan adalah aplikasi Tapera Housing Platform yang bersifat mobile. Aplikasi ini akan menjembatani beragam kebutuhan pemangkukepentingan, seperti ecommerce, layanan manajemen property hingga kebutuhan asuransi properti dan layanan keuangan.
“Aplikasi Tapera Housing Platform menjadi program yang bisa dikembangkan BNI untuk membangun ekosistem yang hidup berkelanjutan.”
Terkait dengan pandangan para pihak tersebut, Komisioner BP Tapera Adi Setianto, menjawab bahwa BP Tapera akan memulai proses pengalihan dana Taperum-PNS dan dana FLPP kepada BP Tapera. Untuk itu, operasional Tapera akan fokus terlebih dahulu di awal beroperasi pada layanan ASN.
Dalam menjalankannya, katanya, BP Tapera berkomitmen untuk menjadi institusi yang kredibel dan berkelas dunia yang menjalankan prinsip good governance.
Menjawab permasalahan sinergi antara pemangku kepentingan dengan Tapera, eksekutif BP Tapera ini menjelaskan bahwa pihaknya akan melibatkan Bank Himbara, Bank Swasta, Bank Pembangunan Daerah, Bank Syariah, hingga Perusahaan Pembiayaan.
Agar dana Tapera bisa maksimal dalam membantu pengembangan perumahan nasional, lanjutnya, Tapera mengarahkan fasilitas pembiayaan perumahan untuk pengembangan hunian berkawasan luas agar bisa menghasilkan hunian yang berkualitas dan efisien biaya pembangunan. Hunian berkawasan itu diupayakan dengan luas berkisar 5 ha- 20 ha sehingga bisa disediakan fasilitas yang lengkap, seperti RPTRA , Taman Baca, PenitipanAnak, Klinik BPJS, Minimarket, area Komersial, Pasar Modern dan konektivitas dengan Pusat Kegiatan.