BATAM, tpcom- Manajemen proyek Pollux Meisterstadt Batam melakukan tindakan darurat dengan menyegerakan koneksi konstruksi drainase di lingkungan proyek apartemen termegah di Batam itu tersambung ke drainase kota.
Tindakan itu diharapkan mampu menyeimbangkan beban limpahan air saat hujan lebat di saluran yang ada sehingga diharapkan tidak terulang kembali insiden runtuhnya tembok pagar kolam resapan yang berdampak pada Perumahan Citra Batam yang berada di sebelah proyek tersebut.
“Memang benar, karena meluap, air cukup banyak tertampung pada area kolam resapan depan Ruko Blok F dan mengalir ke tembok pagar kolam resapan sehingga mengakibatkan pagar tersebut roboh. Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan drainase yang belum terhubung,” kata Richie Laseduw, General Manager Pollux Meisterstadt Batam, dalam siaran persnya yang diterima Transaksiproperty.com, Senin (3/2).
BACA JUGA: Jaga Mutu Apartemen, Pollux Habibie Tunjuk PTPP Jadi Kontraktor Proyek Meisterstadt Batam
Menurutnya, manajemen sudah berkomunikasi dengan pihak terkait dan sekaligus mengambil tanggungjawab dengan langsung melakukan beberapa langkah terkait, di antaranya langsung meminta pihak kontraktor untuk segera melakukan pembersihan di area-area yang terkena dampak dari robohnya pagar tersebut. Juga mendata rumah-rumah dan barang milik warga di Perumahan Citra Batam yang terkena kerusakan untuk selanjutnya dilakukan penggantian kerugian.
Tak kurang dari 75 tenaga harian, staff dan security Pollux Meisterstadt yang dibantu oleh sejumlah warga, Pemerintah Kota serta pihak kepolisian sudah turun ke lokasi untuk bekerjasama melakukan pembersihan. Sebanyak tiga unit excavator dan tujuh unit dumptruck juga diturunkan ke lokasi kejadian untuk mempermudah pembersihan puing-puing beton.
Richie Laseduw menjelaskan insiden tersebut merupakan force majeur yang terjadi akibat belom terkoneksinya antara drainase di dalam proyek dengan drainase kota sehingga menyebabkan area resapan menjadi meluap dan meruntuhkan dinding.
“Sehari setelah kejadian atau pada tanggal 30 Januari 2020 kemarin sekitar pukul 05.00, jalanan yang tertutup puing dan lumpur sudah bersih dan kembali dapat dilalui kendaraan. Meski begitu, pembersihan masih tetap berlangsung sampai hari ini hingga esok. Bahkan tenaga harian kembali kita tambahkan sekitar 50 orang,” jelas Richie.
Selain melakukan pembersihan, untuk tindakan darurat yang dilakukan, lanjut Richie, di dalam lahan proyek juga sudah dibuatkan tambahan kolam retensi dan pompa sebanyak tiga unit. Hal ini dilakukan sambil menunggu pembangunan tembok pagar kolam resapan yang baru.
Nantinya akan dilakukan perhitungan dan redesain ulang untuk bangunan pagar dan saluran di dalam lahan proyek maupun di luar proyek. Termasuk, juga akan dibuat dua buah sumur resapan yang berada di lokasi perumahan Citra, sesuai desain konsultan Amdal.
BACA JUGA: Nico Po, Bos Pollux Indonesia Raih Penghargaan CEO of The Year 2019
“Selanjutnya, proses desain pagar baru berikut perhitungannya akan dimintakan persetujuan ke dinas terkait sebelum dilakukan pelaksanaan. Karena itu, secepat mungkin, pihak Pollux akan membuat kembali bangunan tembok pagar kolam resapan di depan ruko Blok F tersebut,” katanya optimistis.
Dia menegaskan bahwa manajemen berkomitmen untuk terus menjamin pembangunan proyek Pollux Habibie Batam dengan senantiasa mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan, baik kepada pekerja proyek maupun masyarakat sekitar.
Sementara itu, Manager Managemen Konstruksi, Bima menjelaskan, untuk ke depannya diharapkan musibah serupa tidak akan terulang lagi karena dilakukannya koneksi drainase di dalam proyek Pollux Habibie Batam dengan drainase kota.
“Bisa dipastikan ke depannya keberadaan pagar pemisah cukup aman dikarenakan saluran selokan yang sudah terkoneksi dengan drainase umum,” pungkas Bima.
Membantah Bangunan Miring
Sementara itu, Dian Adi Cahyono, Project Manager PT PP (Persero) Tbk, main contractor proyek pembangunan Pollux Habibie mengatakan, pihaknya membantah isu yang berkembang di masyarakat sejak dua hari terakhir yang menyatakan bahwa konstruksi bangunan apartemen Pollux Habibie mengalami kemiringan sehingga dianggap tidak layak.
“Gedung apartemen dan mall dikerjakan dengan metode dan quality control yang kontinu sehingga PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama proyek pembangunan Pollux Habibie menjamin kualitas dan tentunya memenuhi spesifikasi, persyaratan serta aturan yang berlaku,” ujar Dian.
Menurutnya, PT PP beserta konsultan manajemen konstruksi yang telah ditunjuk juga terus melakukan pengecekan secara berkala pada seluruh bangunan dan diperoleh hasil bahwa tidak ada kemiringan pada bangunan tersebut.