Beranda Komersial Kembangkan Citos, Riyadh Beli Mall & Lahan 10 Hektare di Malaysia

Kembangkan Citos, Riyadh Beli Mall & Lahan 10 Hektare di Malaysia

0
BERBAGI
Riyadh Group Indonesia, pengembang nasional melakukan ekspansi lintas negara dengan mengakuisisi pusat perbelanjaan Space U8 Mall di Selangor dan lahan pengembangan seluas 10 hektar di Sepang, Malaysia. (Foto Transaksiproperty.com)

JAKARTA, tpcom– Riyadh Group Indonesia, pengembang nasional melakukan ekspansi lintas negara dengan mengakuisisi pusat perbelanjaan Space U8 Mall di Selangor dan lahan pengembangan seluas 10 hektar di Sepang, Malaysia.

Transaksi ini dilakukan melalui proses akuisisi sekitar 65% kepemilikan saham dua perusahaan properti di Malaysia, Mainstay properties Sdn. Bhd dan Horizon KLPO Sdn. Bhd.

Mainstay properties Sdn. Bhd- anak usaha Mainstay Holdings Sdn. Bhd adalah pemilik pusat perbelanjaan Space U8 Mall dengan luas bangunan 55.000 meter persegi di Bukit Jelutong, Shah Alam, Selangor.

Sedangkan Horizon KLPO Sdn. Bhd- anak usaha Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd merupakan pemilik lahan siap bangun seluas 10 hektar di Sepang.

Terkait dengan aksi korporasi ini, Presiden Direktur Riyadh Group IndonesiaBally Saputra Dt. Janosati dengan Managing Director Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. BhdTeo Swee Phin telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama strategis tersebut di kawasan komplek Apartemen Pancoran Riverside, Jakarta pada Sabtu (25/8).

BACA JUGA: Keluarga Murdaya Beli Kantor di Singapura Seharga Rp300 Miliaran

Pantauan Transaksiproperty.com, Soelaeman Soemawinata- Presiden Komisaris Riyadh Group Indonesia yang juga Presiden FIABCI Asia-Pasifik turut hadir menyaksikan penandatangan tersebut. Turut pula hadir Executive Chairman Mainstay Holdings Sdn. Bhd dan Pembinaan Tetap Teguh Sdn. Bhd, Terry Teo, serta Sugiharto- mantan Menteri Negara BUMN.

“Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan langkah awal dari kerjasama strategis yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak, dan nanti pada November 2018 akan ditingkatkan dalam satu perjanjian kerjasama. Kami akan terus mengambil langkah bisnis untuk semua peluang yang mungkin kami raih,” kata Bally seusai menandatangani MoU kerjasama tersebut.

Pusat perbelanjaan Space U8 Mall di Selangor. (Foto repro)

Terkait dengan proses lebih lanjut, ungkap Bally, pihak dalam proses due dilligence, dimana setelah tuntas dilakukan maka pihaknya selaku pemegang saham mayoritas akan melakukan rebranding nama, konsep dan strategi pemasaran Space U8 Mall yang saat ini okupansinya masih di bawah 50%.

“Nantinya baik nama dan konsep dipastikan akan memadukan identitas dan ciri khas kedua negeri serumpun tersebut. Nama mall-nya yang baru memang belum kami putuskan. Tetapi dari segi konsep ini akan menjadi mal life style. Kalau di Jakarta itu model Cilandak Town Square-lah. Tapi tentu tidak persis ya karena kami akan lakukan penyempurnaan dari yang sudah ada dan sukses,” kata perantau Minang yang juga menjabat Konsul Kehormatan Nepal untuk Indonesia tersebut.

Dalam hal ini, tuturnya, eco-mall ini nantinya diharapkan menjadi pusat belanja, hiburan, kuliner dan rekreasi yang menampilkan beragam kekhasan Indonesia layaknya Kampung Indonesia atau Indonesian Village. Bahkan untuk pemerintah daerah yang ingin mempromosikan objek wisatanya akan disediakan booth khusus di mall tersebut.

Untuk tujuan itu, Riyadh Group Indonesia akan bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata RI guna mengaungkan kampanye Wonderful Indonesia di Malaysia sebagai bentuk kepedulian pengembang ini terhadap pengembangan sektor pariwisata Indonesia dan juga Malaysia.

Bally mengaku akan mengajak peritel, pemilik supermarket, pengusaha hiburan, dan travel agent asal Indonesia untuk masuk membuka gerainya di mall yang akan mereka kelola tersebut, termasuk usaha kuliner khas Indonesia. Pihaknya, kata Bally, bahkan siap membantu proses perizinan usaha dan izin tinggal tenaga kerja (karyawan) dari Indonesia.

“Di sini nanti masyarakat Malaysia tidak hanya dapat menikmati kuliner dan musik kenangan khas Indonesia, namun juga dapat memperoleh banyak informasi mengenai tempat pariwisata yang layak dikunjungi di Indonesia. Sebaliknya, wisatawan Indonesia yang ingin melancong ke Malaysia bisa singgah dulu di mall ini untuk mendapat informasi dan memilih pemandu wisata setempat yang profesional,” katanya.

Bangunan mall yang akan dikelola terdiri dari empat lantai, dimana di lantai 1 dan 2 digunakan untuk pusat belanja, pusat kuliner dan promotion hall. Kemudian lantai 3 untuk entertainment dan budget hotel (80 kamar), serta lantai 4 sebagai dormitory (kos-kosan) buat karyawan mall.

Pengembangan Lahan 10 Hektare

Sedangkan di lahan siap bangun seluas 10 hektar di Sepang milik Horizon KLPO Sdn. Bhd, ungkap Bally, akan dibangun bangunan premium village outlet setinggi dua lantai seluas 90 ribu meter persegi (9 hektar) dan enam tower high end apartment masing-masing setinggi 33 lantai (total 2.200 unit). Di lahan tersebut juga akan dibangun enam factory outlet masing-masing seluas 4.000 meter persegi dengan build up area seluas masing-masing 2.000 meter persegi.

Selanjutnya, menurut mantai Ketua DPD REI Sumbar itu, proyek tersebut akan dilengkapi dengan hotel bintang 5 dengan total 500 kamar, dan hotel bintang 3 dengan total 200 kamar. Keseluruhan investasi untuk proyek di Sepang ini diperkirakan mencapai US$500 juta. Nantinya, sekitar 150 brand internasional akan beroperasi di kawasan factory outlet terpadu terbesar di Asia tersebut.

“Lokasi proyek Horizon Village Outlets (HVO) ini berada di Sepang, di dalam kawasan Serenia City yg dikembangkan BUMN Malaysia, Sime Darby Property. Dimana hampir semua proyek pengembangan yang dilakukan Sime Darby selalu sukses. Ini menjadi salah satu nilai tambah bagi proyek kami di Malaysia,” kata Bally.

Lokasi lahan yang diakuisisi Riyadh Group ini, ungkapnya juga berdekatan dengan kampus Xiamen University Malaysia yang nantinya akan memiliki 25 ribu hingga 30 ribu mahasiswa. Universitas ini merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di China.

Kemitraan Investasi

Untuk mempermulus langkah ekspansi bisnisnya, Riyadh Group Indonesia juga melakukan MoU dan menunjuk Morning Star Capital (Market leader IPO advisor company in Indonesia) dan McLean Virginia (Private equity & placement agent) sebagai konsultan investasinya. Kedua perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari Vier Corporation Limited yang dikenal sebagai Lead Investors Working Group yang mengelola US$23 miliar private equity fund dari Inggris dan global emerging market.

“Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh “Legenda” pasar modal Indonesia, Vier Abdul Jamal. Kami yakin melalui langkah ini, Riyadh akan semakin kuat dan gesit dalam melakukan kegiatan bisnis, terutama di industri properti,” kata Bally lagi.

Veir Abdul Jamal mengatakan pihaknya akan membantu proses pembiayaan bisnis yang dilakukan oleh Riyadh melalui pemberian dana talangan dan sekaligus membantu perusahaan tersebut mendapatkan dana dari pasar modal melalui kebijakan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana ke publik.

“Kami akan dukung langkah bisnis ini dari sisi pembiayaan, termasuk upaya mendapatkan apsokan dana murah melalui pasar modal,” ujarnya.

Soelaeman Soemawinata, Presiden FIABCI Asia-Pasifik menyambut baik aksi korporasi Riyadh Group melakukan akuisisi equity ke Malaysia.

Menurut dia, pengusaha dan korporasi Indonesia harus mengambil setiap peluang yang muncul di kawasan ASEAN sebagai bagian dari bentuk business networking. Menurut dia, langkah serupa ini terbukti membuat banyak perusahaan di dunia bisa berkembang lebih cepat dengan melakukan aliansi dan akuisis lintas negara.

Dia mengharapkan Riyadh Group bisa sukses dalam menjalankan bisnis tersebut sehingga bisa menjadi contoh bagi perusahaan di Indonesia dalam menjalankan ekspansi bisnisnya.

LEAVE A REPLY