Beranda Apartemen Summarecon Fokus Garap Properti Jangkung Untuk Pengembangan Sisa Lahan di Kelapa Gading

Summarecon Fokus Garap Properti Jangkung Untuk Pengembangan Sisa Lahan di Kelapa Gading

0
BERBAGI
Potret salah satu sudut dari komplek Mall Of Indonesia di Kelapa Gading yang dibangun oleh salah satu pengembang nasional yang lokasinya berdampingan dengan kawasan yang dikembangkan oleh Summarecon Agung. (Foto Booking.com)

JAKARTA, tpcom- Setelah lama membangun kawasan kelapa Gading, PT Summarecon Agung Tbk mulai selektif mengolah lahannya yang kini hanya tersisa 8 hektare.

Summarecon akan fokus untuk mengembangkan proyek high rise atau properti vertikal dalam pengembangan landbank seluas 8 hektare itu, sehingga bisa menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk menghasilkan profit bagi perusahaan yang dibangun oleh konglomerat properti Soetjipto Nagaria tersebut.

President Director PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto Adhi mengatakan pilihan untuk fokus mengembangkan proyek highrise itu paling srategis karena lahan yang sudah makin terbatas dan harga lahan yang sudah mahal di Kelapa Gading.

“Seperti sekarang kami sedang bangun apartemen Kessington. Rencananya kami akan serahkan terimakan kepada pembeli unitnya, ujar dia, di Jakarta, belum lama ini.

Baca juga: Mau Apartemen 3 Kamar di Jakarta Harganya Cuma Rp850 Juta?

The Kengsinton merupakan kawasan highrise mixed use yang akan dibangun di lahan seluas 4 ha yang terdiri dari apartemen, perkatoran dan kawasan ritel. The Kensington Royal Suites, bagian apartemennya terdiri dari empat menara yaitu dua menara Royal (Addington dan Belmont) dan dua menara Suite (Clifford dan Dallington) dengan jumlah unit sebanyak 652 unit.

Masing-masing menara memiliki jumlah lantai yang bervariasi, yaitu menara Addington sebanyak 32 lantai, Belmont sebanyak 28 lantai, Clifford dan Dallington masing-masing sebanyak 24 lantai. Semua lantai tersebut termasuk tiga lantai podium parkir ditambah satu parkir bawah tanah.

Kelapa Gading sebagai kawasan bisnis dan hunian elit tidak bisa dilepaskan dari PT Summarecon Agung Tbk karena pengembang inilah yang membangun kawasan secara paripurna.

Berdiri pada 26 November 1975 dan mulai mengembangkan kawasan Kelapa Gading pada September 1976 dengan nama Kelapa Gading Permai. Perlahan tetapi pasti, perkembangan perumahan diikuti oleh area ekonomi. Summarecon Agung juga mendirikan Ruko di sepanjang jalan Bulevar Kelapa Gading.

Salah satu proyek strategis yang disiapkan grup pengembang ini adalah proyek properti Kawasan Berorientasi Transit (TOD) seiring masuknya kawasan Kelapa Gading menjadi terase proyek light rapid transit (LRT).

Pemerintah sedang mengerjakan proyek LRT dengan jalur yang menghubungkan Velodrome- Kelapa Gading sepanjang 5,8 kilometer, dimana salah satu dari enam stasiun LRT ini dibangun di depan Mall Kelapa Gading yang merupakan aset komersial milik Summarecon. Proyek ini awalnya disiapkan untuk mendukung penghelatan Asian Games 2018 yang digelar di Ibukota Jakarta.

Summarecon memasang target penjualan atau marketing sales pada tahun ini mencapai Rp4 triliun dengan komposisi kontribusi, yaitu proyek Summarecon Makassar sebesar 6%, Summarecon Serpong sebesar 34%, Summarecon Bekasi 22%, Summarecon Bandung 20%, Summarecon Karawang 10%, dan Summarecon Kelapa Gading 18%.

LEAVE A REPLY