Kabar warga Indonesia membeli apartemen di Singapura bukanlah hal yang baru, tetapi kita tetap dikejutkan oleh langkah Keluarga Murdaya Poo, konglomerat RI dengan bendera Berca Group.
Keluarga Murdaya melalui Central Cipta Murdaya (CCM) membeli dua lantai strata office, The Octagon di Singapura dengan harga Sin$30,33 juta atau setara dengan Sin$2.450 per kaki persegi.
Ruang kantor The Octagon di Cecil Street itu berada di lantai 9-10, dimana mereka sebelumnya juga sudah memiliki dua lantai teratas dari bangunan freehold 25-lantai tersebut- dibeli pada 2009 yang digunakan untuk kantor operasional usaha mereka di Singapura.
Sedangkan lantai 9-10 yang baru saja mereka beli masih dalam kondisi kosong dengan rencana untuk mereka disewakan.
Baca juga: Pasar Properti Singapura Mulai Bangkit, Saham Propertinya Rebound
Business Times, media terkenal Singapura yang merilis laporan ini, menyatakan memahami bahwa perusahaan keluarga Murdaya di Singapura mengakuisisi dua lantai dari anak perusahaan milik The Singapore-Johore Express, yang dikendalikan oleh keluarga Lee yang masuk dalam kelompok Hotel Royal.
Cushman & Wakefield adalah broker properti yang memediasi penjualan dua lantai perkantoran tersebut kepada keluarga Murdaya Poo.
Saat majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2016, Murdaya Poo masuk di urutan ke delapan dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sebesar US$2,1 miliar atau setara Rp29,5 Triliun. Murdaya Poo masuk di urutan 959 dalam daftar orang terkaya di dunia.
Sementara itu, di Springleaf Tower di Anson Road, lantai 20 telah berpindah tangan dengan banderol harga Sin$25 juta atau seharga Sin$2.419 per kaki persegi. Gedung 37 lantai ini berada di sebuah situs dengan hak sewa beli selama 77 tahun.
Penjualnya adalah Hequ Trading, perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Asif, yang dikenal berbisnis dalam perdagangan produk-produk massal, seperti minyak sawit, beras, margarin, shortening dan sabun, seperti dilihat di situs webnya. Hequ adalah perusahaan terkait dari The Royal Group Indonesia, yang memproduksi dan mendistribusikan produk minyak sawit.
Pasar Perkantoran Singapura Menggeliat
Kepala penelitian dan konsultasi Knight Frank Singapura, Alice Tan mengatakan mulai tampak terjadinya pemulihan permintaan ruang perkantoran di Singapura.
“Ada pemulihan secara bertahap terhadap volume transaksi strata kantor dalam lima bulan pertama tahun ini yang terlihat jelas dari peningkatan jumlah penyewa ruang kantor terutama di CBD,” ujarnya.
Lebih jauh, kata Alice,”Kami melihat lebih banyak permintaan untuk kantor strata sejak akhir tahun lalu – kebanyakan dari investor asing. Tidak ada pajak tambahan yang dibayarkan untuk properti komersial. Ini tidak seperti untuk properti perumahan.”
Dia menjelaskan ketertarikan orang asing membeli kantor strata di negara itu karena untuk mendirikan bisnis mereka di Singapura. Pembeli ini kebanyakan berasal dari Asia Tenggara, Hong Kong dan China.
“Ada yang berdagang, kami juga melihat mereka bergerak di bidang keuangan. Mereka ada yang baru mulai berbisnis di sini dan yang lain mendirikan kantor regionalnya di sini,” katanya lagi.
Sumber: Business Times Online