JAKARTA, tpcom- PT Bangun Inti Artha, konsorsium pengembang Pikko Group dengan Wijaya Wisesa Realty memulai pengerjaan proyek apartemen heritage, Apartemen Menteng 37 di lahan seluas 6000 meter persegi di Jakarta Pusat.
Proyek ini tidak sekadar proyek komersial tetapi juga punya misi untuk menjaga kelestarian salah satu bangun cagar budaya bersejarah Kota Jakarta di kawasan Menteng.
Direktur Utama PT Bangun Inti Artha, Nio Yantony mengatakan proyek hunian tinggi ini dibangun single tower secara hunian eksklusif di atas lahan seluas 6.000 m2.
“Mengerjakan proyek ini merupakan pride tersendiri bagi kami karena diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek yang sangat bernilai. Sebagai proyek heritage, Menteng 37 dibangun dengan memadukan gaya masa lampau dan gaya masa kini serta tetap menjaga nilai historis di dalamnya” ucap Yantony di sela-sela acara serimonial peletakan batu pertama pembangunan proyek tersebut di Jakarta, Kamis (10/5).
Proyek ini akan didahului dengan pengerjaan inti heritage-nya yang terpadu di lahan seluas 6000 m2, yang kemudian baru dilanjutkan dengan konstruksi apartemennya.
Baca juga:
- Pikko Tawarkan 6 Proyek Apartemen di IPEX 2018 Untuk Pasar Kelas Menengah Milenial Perkotaan
- Apartemen Signature Park Buka Akses Dewi Sartika Untuk Perlancar Mobilitas
Dia menambahkan dalam pengerjaan protyek tersebut, pihaknya mengenang kembali pesan Sang Proklamator Bangsa, Soekarno yang menyatakan,“Jangan sekali-kali melupakan sejarah! Karena suatu bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah negerinya sendiri.”
Untuk itu, menurut dia, proyek heritage ini nantinya difungsikan sebagai ruang pertemuan dengan tetap memperhatikan atmosfer sejarah perjuang merebut kemerdekaan dan disesuaikan perkembangan aspek ekonomis.
“Karenanya, ada upaya kami untuk menghidupkan dan melestarikan kawasan Apartemen Menteng 37 sebagai heritage-nya sekaligusIkon baru Kawasan Menteng. Ini membutuhkan peran serta banyak pihak, termasuk pemerintah, masyarakat serta pakar terutama arsitek” tuturnya.
Nio mengatakan apartemen Menteng 37 dirancang sebagai hunian kelas bintang lima dengan fasilitas roof top pool dan gym, privat lift, semi furnished house, dimana para penghuni langsung dapat menghuni unitnya.
Boy Bhirawa, arsitek Konservasi Heritage Menteng 37, menambahkan pembangunan proyek tersebut telah melalui kajian menyeluruh baik teknis maupun arkeologis. Unsur heritagenya tetap terjaga dan aspek historis maupun ekonomis tetap diperhatikan.
“Pembangunan heritage Menteng 37 ini merupakan pendayagunaan positif yang dilakukan oleh pihak swasta. Masyarakat atau penghuni apartemen ini nantinya, tetap bisa melihat elemen sejarah maupun ‘spirit of place’ dari gedung ini” ujarnya.
Menurut dia, nilai langka heritage di kawasan Menteng ini sejalan dengan eksistensi sejarah di sekitar Menteng. Dia menyebutkan sejumlah bagunan cakar yang ada di Menteng, seperti Gedung Joeang 45 dan Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi dan Tugu Tani, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Masjid Cut Meutia, Masjid Sunda Kelapa, Gereja St. Theresia dan Gereja Paulus.
“Apalagi, Menteng kini berkembang mengikuti pesatnya pembangunan Jakarta. Eksklusifitas Menteng sebagai kawasan paling prestius dapat dilihat dari terbatas lahan pada kawasan ini dan jadi salah satu pemicu meningkatnya harga tanah” pungkasnya.
