Kresno Sediarsi, Direktur Utama Bank DKI sumringah hari ini. Rabu, 11 April 2018 adalah bertepatan dengan hari jadi ke-57 bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut.
“Tahun 2017 merupakan tahun yang menantang, namun Bank DKI berhasil mencatatkan berbagai pertumbuhan kinerja, seiring dengan berbagai inisiatif strategis yang menjadi milestone pencapaian Bank DKI tahun ini,” ujar Kresnio di Jakarta, (10/04).
Aplikasi JakOne Mobile adalah salah satu pencapaian sempurna saat Bank DKI memasuki usia ke-57 tahun. Layanan digital perbankan ini menjadi pembuktian bahwa bank daerah bisa berkembang secara modern dan melakukan inovasi untuk sejajar dengan kemajuan zaman. Bolehlah kini Bank DKI disebut sebagai Bank Milenial.
Harap dicatat Bank DKI sesungguhnya menjadi salah satu pioner dalam penerapan teknologi e-wallet di perbankan nasional walau agak terlambat dalam mengembangkannya menjadi produk unggulan. Tetapi di antara BPD, Bank DKI adalah bank termaju dalam penggunaan teknologi tersebut.
“Untuk menjawab tantangan yang semakin besar di dunia keuangan tersebut, Bank DKI terus meningkatkan perannya dalam penerapan teknologi dan digital perbankan melalui peluncuran aplikasi JakOne Mobile,” kata Kresno lagi.
Baca juga: Bank DKI Dukung Less-cash Pajak Oto & Digitalisasi STNK di Jakarta
Heboh dengan generasi milenial yang menuntut kehidupan secara digital, Bank DKI meresponnya dengan digital banking. Peluncuran aplikasi JakOne Mobile pada akhir 2017 sebagai aplikasi layanan keuangan digital adalah menjadi jawaban untuk kebutuhan generasi milenial dan kebutuhan masyarakat zaman digital saat ini. JakOne yang terdiri dari mobile banking dan mobile wallet dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi kebutuhan sehari-hari seperti pembayaran biller Telkom PSTN dan tagihan air.
Selain itu, JakOne Mobile juga dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran tiket maskapai penerbangan, pembayaran TV berlangganan dan pembayaran tagihan pulsa prabayar dan pascabayar melalui smartphone pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI. Aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Google Play store pada android dan App Store pada IOS.
Kinerja yang Makin Membaik
Tidak hanya soal inovasi produk dan layanan, dari segi indikator kinerjapun, Bank DKI berhasil mencatat kinerja lumayan mentereng pada 2017.
Per Desember 2017, Bank DKI berhasil mencatatkan pertumbuhan aset menjadi Rp51,41 triliun atau tumbuh sebesar 26,74% dari posisi Rp40,56 triliun pada tahun 2016. Pertumbuhan total aset tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,79% di tahun 2017.
Pencapaian total aset tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat signifikan pada tahun 2017. Simpnan DPK per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp38,33 triliun atau tumbuh sebesar 34,74%. Pertumbuhan tersebut juga berada diatas rata-rata pertumbuhan DPK perbankan nasional yang tercatat sebesar 9,40% di tahun 2017.
Terkait dengan penyaluran kredit, meskipun masih berfokus pada upaya perbaikan kualitas kredit, perseroan tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,09% dari semula tercatat sebesar Rp24,87 triliun pada tahun 2016 menjadi sebesar Rp27,13 triliun pada akhir tahun 2017.
Pertumbuhan kredit tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tercatat sebesar 8,27% di tahun 2017.
Pun berbagai upaya perbaikan kualitas kredit yang telah dilakukan mendorong penurunan rasio NPL Perseroan dimana NPL gross dan NPL Net Perseroan pada tahun 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan realisasi masing-masing sebesar 3,76% dan 2,31%. Rasio NPL tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar 5,35% dan 2,75%.
Berbagai aktivitas bisnis yang dilakukan di sepanjang tahun 2017 telah berhasil mendorong pencapaian laba perseroan yang positif. Laba bersih per 31 Desember 2017 tercatat sebesar Rp712,17 miliar, meningkat 10,40% terhadap tahun 2016 sebesar Rp645,11 miliar.
Bank DKI menyambut positif sinergi dengan program OK OCE sebagai perluasan penyaluran kredit kepada pengusaha UMKM. ”
“Program OK OCE yang ditujukan kepada pengusaha kecil yang baru merintis usahanya tentu akan menjadi basis customer Bank DKI,” tandas Kresno.
Sebagai bentuk dukungan kepada Pemprov DKI, Bank DKI melayani pembayaran retribusi bekerjasama dengan Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dengan membuka layanan di 267 Kelurahan DKI Jakarta. Bank DKI juga menerima pembayaran retribusi IPL di Rusun-Rusun milik Pemprov DKI.
Bank DKI juga merealisasikan penggunaan Cash Management System di 812 SKPD/UKPD DKI Jakarta. Saat ini, Bank DKI telah memiliki 906 jaringan ATM dan 1.528 jaringan EDC yang tersebar di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Atas semua capaian positif itu, semoga Bank DKI makin dekat melakukan metamorfosis menjadi perbankan nasional milik Pemprov DKI Jakarta. Selamat HUT ke-57, Bank DKI, banknya kampungnya orang Betawi.