JAKARTA, tpcom- PT Agung Podomoro Land Tbk, salah satu pengembang papan atas nasional atau dikenal dengan nickname di Bursa Efek Indonesia, APLN ini meraih angka pendapatan pada 2017 sebesar Rp7,04 miliar atau naik 17,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai dari Rp6,00 miliar.
Pendapatan Rp7 triliun lebih itu berasal dari penjualan properti sebesar Rp5,35 triliun dan pendapatan recurring income sebesar Rp1,69 triliun dengan indikator tumbuh 22,4% untuk penjualan dan naik 3,5% untuk recurring income.
Menurut F Justini Omas, Corporate Secretary APLN, dari akumulasi hasil penjualan itu dicapai hasil laba kotor sebesar Rp3,422 miliar atau naik 13,1%. Laba komprehensif APLN sendiri melonjak naik 94,8% dari Rp961,1 miliar menjadi Rp1,87 miliar.
“Laba ini menunjukan rasio margin mencapai 26,6%. Sedangkan laba komprehensif yang diraih pada 2017 itu dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat jadi 108,3% dengan nilai dari Rp653,1 miliar menjadi Rp1,36 miliar dengan rasio marjin 19,3%,” ungkap Justini dalam siaran persnya yang diterima Transaksiproperty.com, Senin (2/4).
Baca juga: Bersaing di Segitiga Batam Singapura Johor, Podomoro Jual Apartemen Orchard View
PT Agung Podomoro Land Tbk adalah perusahaan properti yang kinerja proyeknya sangat mempengaruhi peta pasar properti nasional teruma di Jakarta.
Perusahaan yang dibangun oleh keluarga Trihatma Kusuma Haliman ini memiliki 42 anak usaha, 11 entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta 3 entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
Dalam 10 tahun terakhir, konglomerasi properti ini telah menyelesaikan lebih dari 50 proyek properti dengan mayoritas ditujukan kepada segmen masyarakat kelas menengah.