BATAM, tpcom– Batam agaknya kembali menggeliat hebat setelah lama lesu. Salah satu indikasinya adalah masuknya Ciputra Group untuk mengembangkan proyek apartemen CitraPlaza Nagoya Batam sebagai bagian dari proyek Mega Superblock CitraPlaza Nagoya seluas 6,3 hektar.
PT Ciputra Residence, selaku pengembang proyek itu sudah menawarkan 650 unit apartemen yang mereka bangun dalam satu menara setinggi 31 lantai.
Seperti diutarakan oleh Nararya Sastrawinata– Director PT Ciputra Residence, kepada Detik.com, apartemen ini dilepas ke pasar dengan banderol harga berkisar Rp409 juta hingga Rp1 miliar per unit.
Ada tiga tipe yang ditawarkan kepada calon pembeli, yaitu tipe Studio seluas 22,43 m2, tipe 1 Bedroom (36,59 m2), dan tipe 2 Bedroom seluas 59,43 m2.
Menurut Budiarsa Sastrawinata, President Director PT Ciputra Residence, CitraPlaza Nagoya Batam dikembangkan dengan konsep Eco Culture dengan perpaduan lingkungan yang ramah dan modern.
“Sebuah pengembangan kawasan hunian premium yang memiliki integrasi langsung dengan destinasi wisata belanja ditambah dengan lifestyle center,” ujarnya seperti dilansir sejumlah media.
Baca pula: Bersaing di Segitiga Batam Singapura Johor, Podomoro Jual Apartemen Orchard View
Dalam masterplan pengembangan proyek seluas 6,3 ha itu, Ciputra Group akan membangun empat menara residensial, perhotelan, dan pusat F&B.
Senior Director PT Ciputra Residence, Agussurja Widjaja, menyebutkan proyek CitraPlaza Nagoya diperkirakan menelan biaya investasi sekitar Rp 5,7 triliun.
Prospek Buyer Dari Koneksi Batam- Singapura
CitraPlaza berlokasi di Nagoya yang banyak disebut sebagai jantungnya kota Batam. Hal itu karena lokasinya yang dekat dan aksesibilitas dengan Nagoya City Walk, Allium Hotel, Lucky Plaza, Universitas Putra Batam, Batam Medical Center, Nagoya Hill, dan Harbour Bay Mall.
Menurut Investproperti.com, kondisi itu menjadikan Citra Plaza Nagoya berpeluang dibeli oleh warga Singapura. Jaraknya yang dekat menjadikan warga Singapore bisa beraktifitas normal sehari-hari dengan menggunakan ferry dari Harbour Front Ferry Terminal menuju Harbour Bay Ferry Terminal Batam yang berjarak hanya 30 menit.
Menurut President Director PT Ciputra Residence Budiarsa Sastrawinata, dilihat dari peluang bisnis dan investasi, Kota Batam masih lebih menarik dibanding Singapura, karena potensi apresiasi harganya masih sangat tinggi. Ditambah regulasi pemilikan properti oleh orang asing di Indonesia semakin bersahabat.
“Kami optimistis awal tahun 2018 pasar apartemen di Batam akan menunjukkan tren yang meningkat, sejalan dengan membaiknya perekonomian Batam, ditandai dengan mulai tumbuhnya beberapa industri baru seperti digital dan Maintenance, Repairing and Overhaul Operation (MRO) pesawat terbang,” kata Budiarsa kepada sejumlah wartawan di acara Ground Breaking CitraPlaza Nagoya di Batam, pada November tahun lalu.