The Wall Street Journal melaporkan Google sedang mempertimbangkan untuk menggabungkan kembali Nest, anak usahanya yang bergerak di bidang produksi teknologi dan perangkat rumah cerdas (smart home) yang dibeli seharga US$3,2 miliar pada 2014.
Nest menjadi bagian dari pertaruhan bisnis lain Google ketika perusahaan itu membentuk Alfabet pada 2015 dan memisahkan Nest dari merek Google. Nest adalah produsen produk dan teknologi rumah cerdas, seperti lampu, kunci, pengendali rumah jarak jauh, produk alarm, hingga kamera mengintai tercanggih. [Klik: Nest Jadi Google Home]
Kini Nest sedang dipertimbangkan untuk disatukan kembali ke dalam bisnis inti Google. Alasan di balik potensi reintegrasi tersebut adalah tim Nest dan tim Google dapat bekerja lebih erat untuk mengembangkan produk yang lebih terintegrasi. Selain itu, ada sinergi manufaktur dan distribusi dari rekombinasi.
Banyak pihak menyakini hal ini akan meningkatkan daya saing bisnis Google di bidang produk rumah pintar untuk melawan Amazon yang kian terus berkembang di industri rumah pintar tersebut.
Semenjak dipisah sejak 2015, konsensus analis sepakat Nest telah berkinerja buruk dibandingkan dengan potensi dan janji awalnya. Sekarang Nest hanya satu di antara sekian banyak perusahaan otomasi rumah. Tapi saat Google mendorong Google Home sebagai gerbang untuk produk otomasi rumah cerdas sehingga menjadi lebih memungkinkan untuk menjual produk yang lebih besar dan berkualitas.
Consumer Intelligence Research Partners menemukan bahwa kepemilikan perangkat Google Home dan Echo mendorong pembelian produk rumah pintar lainnya oleh konsumen.
Pertumbuhan permintaan produk rumah pintar ini ikut menaikan penjualan produk pendukungnya. Salah satunya adalah permintaan lampu untuk rumah, dimana lebih 70% konsumen Amazon Echo dan Google Home yang menggunakan pencahayaan cerdas, hemat dan canggih di dalam rumah mereka, membelinya setelah memiliki perangkat rumah pintar dari Echo dan Google Home.
Lebih dari 80% pengguna termostat cerdas melaporkan pemasangan dan pemasangan aksesori mereka sendiri. Lebih dari 70% sistem kunci dan detektor asap cerdas menggunakan Echo atau Home untuk mengendalikan sistem.
Nest merupakan pembelian kedua terbesar Google setelah divisi perangkat keras konsumen Motorola yang diakuisi seharga US$12,5 miliar. Tetapi Motorola kemudian dilego kepada Lenovo. Setelah menjual Motorola, Google kembali masuk ek bisnis ponsel pintar dengan mengakuisi smartphone HTC seharga lebih dari US$1 miliar.
Survei konsumen menunjukan bahwa Amazon Echo dan produk terkait meenguasai sekitar 70% pangsa pasar speaker cerdas di Amerika Serikat. Analis menilai perebutan di pasar speaker pintar hanya jadi titik masuk untuk Google bertarung melawan Amazon dalam pertempuran yang lebih besar untuk otomasi rumah.
Saya akan berspekulasi bahwa jika reintegrasi Nest terjadi, kita mungkin akan melihat merek Nest hilang seiring berjalannya waktu. Merek Google jauh lebih kuat. (Greg Sterling– Kontributor Redaktur pada Search Engine Land/Marketingland.com)