JAKARTA, tpcom— Industri asuransi umum nasional diperkirakan bisa panen premi dari lini bisnis pertanggungan asuransi properti pada 2018 dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 15%-22%.
PT Asuransi Adira Dinamika atau dikenal dengan Adira Insurance telah memproyeksikan pertumbuhan preminya pada tahun depan dari lini bisnis properti dengan kisaran tumbuh pada rentang 15%—20%.
Direktur Utama Adira Insurance Julian Noor mengatakan pihaknya menjadikan sektor ritel sebagai jangkar untuk menaikan premi asuransi properti, disamping menjalin sinergi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk., yang adalah induk usaha Adira yang memiliki peluang yang besar untuk mengenjot premi.
“Adira Insurance juga belum terlalu ekspansif untuk lini bisnis properti, karena lebih fokus ke kendaraan. Jadi potensinya masih sangat besar,” kata Julian, sebagaimana dilansir oleh Harian Bisnis Indonesia, Rabu (29/11).
Baca: Tahun ini, Asuransipun Menopangkan Asa Premi Pada Proyek Properti
Dia mengungkapkan kinerja penjualan premi Adira Insurance per Oktober tahun ini mencapai Rp1,9 triliun atau turun sekitar 1% secara year on year. Dalam hal ini, kontribusi lini pertanggungan properti mencapai 15% atau terbesar kedua setelah asuransi kendaraan bermotor yang menjadi bisnis utama perusahaan itu yang memberi kontribusi mencapai 60%. Manajemen Adira Insurance memprediksikan capaian premi hingga akhir tahun ini bisa menyentuh angka Rp2,38 triliun.
Sedangkan PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia atau Cakrawala Proteksi juga optimistis produk asuransi propertinya pada 2018 bisa tumbuh dua digit.
Vice President Director Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro mengungkapkan keyakinan ini bersandar pada prospek yang muncul pada tahun depan, sungguhpun hingga Oktober 2017, tren asuransi properti miliknya belum mengalami peningkatan yang signifikan.
Selama periode Januari- Oktober 2017, perusahaan asuransi umum ini sudah meraih premi sebesar Rp800 miliar atau mencapai 80% dari target yang dipatok pada tahun ini yang mencapai Rp1 triliun.
Dalam hal ini, lanjut Nicolaus, kontribusi premi asuransi properti untuk pendapatan premi Cakrawala Proteksi mencapai angka 40%. “Kami proyeksikan di tahun depan bisa tumbuh minimal 20%,” kata Nicolaus kepada Kontan.co.id.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Asuransi Jasa Tania Tbk., Teddy Sastra mengatakan lebih optimis lagi bahwa premi lini bisnis asuransi propertinya pada 2018 akan tumbuh pada kisaran 22%.
Dalam hal ini, tutur Teddy, premi dari lini bisnis properti hingga akhir 2018 ditargetkan bisa mencapai Rp168,8 miliar atau naik 22% dibandingkan dengan target premi pada tahun ini sebesar Rp137 miliar.
“Tahun depan premi dari lini bisnis properti bisa naik signifi kan, karena kami akan menggenjot akun-akun dari segmen kopororat,” kata Teddy di sela-sela kegiatan Public Expose Jastan di Jakarta, Selasa (28/11). Jasa Tania menargetkan perolehan premi bisa mencapai Rp306,68 miliar atau tumbuh 14% pada 2018 dibandingkan dengan target 2017.
Panen Asuransi Properti Dari Banyaknya Gedung dan Rumah
Keyakinan yang sama disuarakan oleh Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna memproyeksikan pertumbuhan premi asuransi umum pada 2018 bisa mencapai 9%—10% atau lebih tinggi dari target pertumbuhan premi pada tahun ini yaitu 5%—7%.
Dia menuturkan, pertumbuhan premi pada 2018 akan ditopang kenaikan produksi pada beberapa lini bisnis, khususnya lini bisnis utama yaitu asuransi harta benda dan kendaraan bermotor.
Untuk lini bisnis asuransi harta benda, dia memprediksi pertumbuhan produksi dapat terjadi seiring dengan pembangunan beberapa proyek seperti gedung, perkantoran, dan sarana olahraga yang ditargetkan tuntas pada 2018. Dengan demikian, pada tahun depan, diprediksi akan banyak pengalihan lini usaha dari rekayasa ke properti.