Beranda Info Century21 Indonesia Optimis Sales Tumbuh 20% Dengan Perkuat Konsolidasi Marketing

Century21 Indonesia Optimis Sales Tumbuh 20% Dengan Perkuat Konsolidasi Marketing

0
BERBAGI
Hendry Tamzel, Country Director Century 21 Indonesia (kanan) bersama Associates Executive Director Century 21 Indonesia, Daniel Handojo dalam acara Indonesia Property Agent Fest 2017 yang digelar broker properti itu di Ciputra Artpreneur Gallery, Jakarta, pekan lalu. (Foto Istimewa)

Tpcom, JAKARTA- Century21 Indonesia, salah satu franchise perusahaan broker properti terbesar di Indonesia optimistis meraih pertumbuhan omzet penjualan pada tahun ini sebesar 20% melalui 8.000 marketing associatednya yang tersebar di 27 kota besar di tanah air.

Bisnis jasa perantara penjualan properti ini dinilai paling imun menghadapi kondisi perekonomian yang tengah lesu, bahkan ketika hampir semua bisnis dan industri tiarap di masa sulit krisis 1998, terbukti jasa property brokerage malah mengalami jaman keemasan.

Country Director Century 21 Indonesia, Hendry Tamzel, mengatakan Century21 Indonesia terus melakukan konsolidasi jejaring pemasaran yang dimiliki untuk mengoptimalkan penjualan dengan target mampu tumbuh 20% sampai akhir tahun ini dibandingkan dengan kinerja 2016.

Dalam hal ini, lanjutnya, pihaknya menggunakan ajang IPAF (Indonesia Property Agent Fest) 2017 yang digelar oleh Century21 Indonesia di Jakarta pada beberapa waktu yang lalu sebagai momentum konsolidasi dan menguatkan strategi penjualan.

Ajang IPAF 2017 yang dihadiri sekitar 1.000 property agent di lingkungan Century21 Indonesia yang berasal dari se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), dan beberapa kota besar di Indonesia.

“Kami ingin mengkonsolidasikan jaringan broket kami. Property brokerage community [kantor broker] yang kuat, akan mampu mendistribusikan semua service menjadi lebih cepat dan dengan harga yang rasional. Dengan begitu konsumen atau pembeli properti menjadi lebih terpuaskan. Karena keberhasilan dari bisnis property brokerage itu juga berkaitan erat dengan human Management,” ungkap Hendry dalam siaran persnya yang diterima Transaksiproperty.com, Senin (4/9).

Lebih jauh, dia mengajak property agent agar memperkuat semangat kebersamaan dalam komunitas pemasar properti, dimana antara satu pemasar dengan pemasar lain memiliki ikatan emosional sebagai sebuah keluarga, yang saling membantu dan berbagi.

Hendry yang dikenal sebagai salah satu tokoh di kalangan Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) ini mengatakan kondisi industri property brokerage saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi beberapa tahun yang lalu.

Dia melihat semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam bisnis jasa penjualan ini memiliki profesionalisme dengan mengkombinasikan antara sebuah sistem management individu, management kerja dan management profesi.

“Tidak seperti property brokerage era beberapa tahun lalu, yang dapat berjalan meski dengan bersolo karir. Broker tradisional bekerja tidak mementingkan kolaborasi (networking) dan management yang professional, sehingga tidak sedikit yang layu sebelum berkembang,” kata Hendry lagi.

Saat ini, ungkap dia, cara-cara serupa itu tidak lagi ampuh menghadapi persaingan pasar jasa penjualan yang makin ketat. Dalam hal ini, tambahnya, industri property brokerage modern berpijak pada friendship base proses, dimana setiap orang yang masuk ke industri ini memahami bahwa semua aspek dalam bisnis ini dijalankan dengan sistem manajemen dan memiliki organisasi.

Ajang Indonesia Property Agent Fest 2017 menampilkan pakar pemasaran Tung Desem Waringin untuk berbicara kepada 1.000 property agent se-Jabodetabek, dan beberapa kota besar di Indonesia yang hadri dalam acara tersebut.,

IPAF 2017 Untuk Membangun Soliditas Komunitas Penjual

Sedangkan, Associates Executive Director Century 21 Indonesia, Daniel Handojo, menambahkan komunitas perusahaan boker properti memiliki posisi yang sangat strategis karena menjadi sumber informasi dalam bentuk sumber data, data historical, dan feature projection bagi semua pemangku kepentingan.

Untuk itu, lanjutnya, seorang pemasar properti yang tidak memilik komunitas atau tergabung dalam sebuah franchise property brokerage akan sulit berkolaborasi. Dampaknya sulit pula mendistribukan layanan selling dan listing dengan cepat, dimana market sudah menuntut hal itu dari broker.

Oleh karena itu, kata Daniel, dalam masa tiga tahun terakhir, Century 21 Indonesia sangat intensif membangun soliditas komunitas broker propertinya.

“Kami terus membangun brand yang kredibel, terintegrasi, dan memperkuat sinergi,” ujarnya.
Untuk itu, menurut dia, jaringan broker properti yang berafiliasi dengan Ciputra Group ini meyakini bisa mencapai pertumbuhan penjualan hingga 20% pada tahun ini.

Sejauh ini, ungkap Daniel, Century21 Indonesia membukukan transaksi penjualan properti banyak dari pasar sekunder dengan porsi mencapai 60% dan sisanya dari pasar properti baru.

LEAVE A REPLY