TPCOM, JAKARTA- Lemhanas mendorong pengembang yang tergabung dalam asosiasi Realestat Indonesia (REI) untuk menjadi pengusaha nasionalis dan berjiwa kebangsaan demi melanggengkan NKRI.
Industri properti nasional harus dibangun dengan pondasi kemandirian ekonomi nasional dan mendorong semangat mencintai produk nasional sebagai bentuk perwujudan jiwa nasionalis dan kebangsaan.
Hal itu disampaikan oleh Brigjen Pol. Rafli, Direktur Program & Pengembangan Pemantapan Kedeputian Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhanas, dalam acara berbuka puasa yang digelar DPD Real Estat Indonesia (REI) DKI Jakarta bersama Seribu Anak Yatim & Dhuafa di Gedung Lemhanas, Jakarta, Kamis (15/6).
“Pengembang sebagai pengusaha harus memiliki jiwa kebangsaan dan bertanggungjawab untuk mengembangkan kemandirian ekonomi nasional. Menciptakan keadilan dalam perekonomian. Lemhanas siap bersama-sama membangun pengusaha yang nasionalis,” ujar perwira tinggi Polri tersebut.
Ketua DPD REI DKI Jakarta Amran Nukman HD menambahkan pengusaha di sektor properti dan real estat menyadari berbisnis itu tidak sekadar mencari keuntungan, tetapi juga ada sisi sosial kemasyarakatan yang perlu dibangun.
Dalam hal ini, lanjutnya, termasuk membangun jiwa kebangsaan untuk bangga menjadi warga negara Indonesia dan membangun kemandirian perekonomian nasional.
DKI Janji Jadikan Pengembang Sebagai Mitra Pembangunan
Di sisi lain, Amran menyatakan apresiasinya kepada Pemprov DKI Jakarta yang berkomitmen untuk menjadikan pengembang yang tergabung dalam REI sebagai mitra pembangunan di Ibukota.
Menurut dia, hal itu disampaikan oleh Sandiaga Uno, Wakil Gubernur 2017-2022 terpilih dalam acara berbuka puasa dengan anak yatim dan duafa yang digelar DPD REI DKI.
“Pak Sandi berjanji nanti akan banyak mengajak pengembang berdiskusi soal iklim usaha di Jakarta. Akan ada penyederhaan perizinan dan kemudahan berusaha dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi di DKI,” ujar Ketua REI DKI tersebut.
Dalam acara berbuka itu, Sandi mengatakan pembangunan properti berupa perkantoran, apartemen dan pusat perbelanjaan oleh pengembang turut memberikan kemajuan bagi pembangunan Jakarta.
Menurut dia, industri properti di Jakarta telah menciptakan lapangan kerja secara luas dan membuat wajah ibukota menjadi lebih mentereng.
“Kami mendukung kawan kawan pengembang untuk terus menjalankan bisnis di Ibukota. Kami akan terus benahi perizinan agar menjadi lebih ramah terhadap pertumbuhan dunia usaha,” ujar Sandiaga.
Dirjen Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti mengatakan, untuk negara berkembang investasi sektor properti memberikan kontribusi 2%-8% terhadap PDB, sedangkan kontribusi untuk investasi di sektor properti bisa mencapai 5%-20% dari PDB.