Beranda Real Estate Apartemen Kalah Saing, Harvest Andalkan Rumah Harga di Bawah Rp500 juta

Apartemen Kalah Saing, Harvest Andalkan Rumah Harga di Bawah Rp500 juta

0
BERBAGI
Tim Pemasaran Harvest City tengah melayani calon pembeli rumah di kawasan yang dikembangkannya. Rumah tapak diklaim masih menjadi produk andalan karena tingkat permintaannya yang paling tinggi. (Dok. Harvest City)

TPCOM, JAKARTA- Harvest City– kawasan mandiri seluas 1.050 hektare di jalur Cibubur itu mengandalkan penjualan rumah tapak (landed housing) dengan banderol harga di bawah Rp500 juta.

Segmen rumah dengan harga di bawah Rp500 juta masih paling tinggi tingkat permintaannya di kawasan Transyogi yang kini tumbuh pesat sebagai kawasan hunian. Dalam hal ini, salah satu produk unggulan yang dilepas Harvest adalah rumah harga Rp270 juta untuk hunian tipe 60/22.

Chief Executive Officer (CEO) Harvest City Hendry Nurhalim mengatakan rumah tapak masih menjadi pilihan bagi pembeli di kawasan Transyogi yang berada di koridor Cibubur – Cileungsi dibandingkan dengan apartemen kelas menengah yang kini marak dikembangkan oleh sejumlah developer.

“Kami tawarkan rumah tapak dengan luas lahan 60 m2 dan bangunan 22 m2 dengan harga Rp270 jutaan. Ini menurut konsumen menguntungkan dibandingkan dengan membeli apartemen tipe studio yang tanpa kamar yang harganya sudah mencapai Rp300 jutaan di kawasan Cileungsi. Bahkan di Cibubur harganya sudah mencapai Rp400 jutaan,” ujar Halim kepada pers di Cileungsi, Bogor, baru-baru ini.

Dia menambahkan beban biaya service charge yang dikenakan per bulan mencapai Rp12.000- Rp15.000 per m2 kepada pemilik unit apartemen dirasakan berat oleh masyarakat kelas menengah, sehingga turut menjadi dorongan bagi mereka untuk lebih memilih rumah tapak.

Baca juga: Harvest City & Geliat Cibubur Jelang Rampungnya Mega Infrastruktur

Gambar image Proyek Harvest City seluas 1.050 ha. (Ist/AsianBrainHippo)

Gencar Promosi Produk Rumah

Marketing Manager Harvest City Leonard Suprijatna mengatakan Harvest mencoba meningkatkan pengenalan produk landed housing-nya supaya calon pembeli lebih tahu soal adanya produk hunian yang tengah mereka cari.

Dalam hal ini, lanjutnya, program promosi itu diikuti dengan pemberian gimmick pemasaran dan insetif kepada konsumen sehingga bisa lebih menarik minat mereka untuk membeli produk hunian di Harvest City.

Dia memberi contoh penawaran program uang muka ringan dengan hanya membayar Rp4 juta dann dapat diangsur dua kali. Lalu, lanjutnya, ada pula program KPR dengan jangka waktu cicilan hingga 20 tahun.

“Program promo ini menjadi salah satu daya tarik bagi konsumen. Bahkan kami menyediakan program hadiah langsung elektronik, peralatan rumah tangga, hingga sepeda motor Yamaha N-Max untuk setiap pembelian rumah ready stock.”

Hal itu, lanjut Leonard, dampaknya terasa dalam penjualan rumah di klaster baru yang dikembangkan Harvest yang terus meningkat atau tumbuh, seperti penjualan di klaster Sakura Daisuki, Sakura Emiko, dan Suite Alba.

“Semester pertama tahun ini, perjualan rumah di Harvest City meningkat sekitar 20% dibandingkan semester pertama tahun lalu,” katanya.

Menurut Leonard, cukup tinggnya kenaikan angka penjualan itu karena minat masyarakat masih tinggi untuk membeli rumah tapak. Di sisi lain, lanjutnya, tidak terlepas dari dampak gencarnya pembangunan infrastruktur, seperti Jakarta Light Rail Transit (LRT) dan jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) yang menghubungkan kawasan Transyogi- Cibubur ke Jakarta.

LEAVE A REPLY