Beranda Hospitality MERAK- LABUAN BAJO: ASDP Garap Bisnis Hospitality & Yacht Port

MERAK- LABUAN BAJO: ASDP Garap Bisnis Hospitality & Yacht Port

0
BERBAGI
Render proyek Hospitality terpadu di Pelabuhan Merak, Banten. (Dok. ASDP)

TPCOM, JAKARTA- Seiring dengan berkembangnya orientasi ekonomi di pelabuhan laut, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggarap investasi hospitality di Dermaga Merak, Banten dan Pelabuhan Wisata Labuan Bajo, NTT dengan nilai proyek mencapai Rp550 miliar.

BUMN Pelabuhan Penyebrangan ini tidak sendiri, tapi mengandeng PT PP (Persero) Tbk sebagia mitra investor dan Patra Jasa, anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang operator perhotelan menjadi manajemen propertinya.
Presiden Direktur ASDP Indonesia Ferry, Faik Fahmi mengatakan kedua proyek itu diharapkan sudah bisa beroperasi pada 2018 untuk mendukung dunia pariwisata dan layanan kepelabuhan di Merak dan Labuan Bajo.

“Kami bangun dermaga eksekutif sekaligus ada hotelnya di Merak dan Bakauheni. Yang tengah dibangun kawasan terpadu yang terdiri dari fasilitas terminal, hotel, taman, musholla, komersial area dan lounge,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.
Proyek ini sudah di-ground breaking sejak Sabtu (27/5) oleh Menteri BUMN Rini M Soemarno dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Pembangunan fasilitas hospitality ini berbarengan dengan pembangunan dermaga 7 Pelabuhan Merak yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas layanan pelabuhan tersebut.
Faik mengatakan proyek itu ditargetkan sudah bisa beroperasi pada tahun depan sehingga bisa mendukung layanan penyebrangan untuk pelaksanaan Asia Games 2018.

Render proyek Pelabuhan Yacht dan hotel di Labuan Bajo, NTT. (Dok. ASDP)

Hotel Resor & Pelabuhan Yatch di Labuan Bajo

Selain itu, ASDP mencoba menciptakan nilai tambah aset lahannya seluas 2,1 ha di Labuan Bajo dengan mengembangkan proyek hotel dan pelabuhan kapal mewah atau yacht senilai Rp400 miliar.

Dalam pengembangan proyek bisnis pendukung pariwisata di NTT itu, lanjut Faik, pihaknya juga mengandeng PT PP (Persero) Tbk sebagai mitra investor dan Patra Jasa sebagai manajemen propertinya.

Dari total biaya investasi yang mencapai Rp 400 miliar, ungkapnya, ASDP hanya menyediakan dana Rp 60 miliar dan sisanya disediakan oleh PT PP (Persero) Tbk., sebagai mitra investor.

Sebelumnya, Detik.com melansir Kementerian Pariwisata mendorong Badan Otorita Pariwisata (BOP) Labuan Bajo segera terbentuk. Ini demi menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia.

“Pekan lalu, kami sudah Rapat Koordinasi di Kemenkomar dan Setkab, 10 Februari 2017, dan hasilnya makin progress,” kata Hiramsyah Sambudy Thaib, Ketua Pokja Tim Percepatan 10 Top Destinasi Kemenpar dalam rilis yang dirilis detikTravel, Jumat (17/2/2017).

Dalam rakor itu, dibahas soal finalisasi draft Peraturan Presiden (Perpres) Badan Otorita Labuan Bajo. Draft itu sudah disesuaikan dengan rancangan final Perpres Borobudur yang sudah dirapatkan dengan lima menteri di UGM Bulaksumur, Yogyakarta oleh Menko Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Sofyan Djalil.

“Lokasi delienasi ada dua, yaitu 20 hektare di Kawasan Batu Cermin di Labuan Bajo dan 400 hektare di Hutan Produksi Bowosie di Labuan Bajo. Keduanya akan dilakukan survey oleh Kemen ATR, Kemenkomar, Setkab, Dinas Kehutanan Prov NTT, Pemkab Manggarai Barat dalam waktu dekat,” jelas PIC Labuan Bajo, Shana Fatina.

LEAVE A REPLY