TPCOM, JAKARTA – Gurihnya kredit konsumer properti, mendorong PT Bank UOB Indonesia mengembangkan produk UOB Agents, aplikasi ponsel untuk layanan KPR dengan mengandeng para agen atau broker properti.
Produk ini diklaim sebagai aplikasi mobile pertama di Indonesia untuk menghubungkan agen properti dengan mortgage banker.
Melalui sistem pengelolaan appointment yang tersentralisasi dalam UOB Agents, para agen properti yang terdaftar dengan UOB Indonesia dapat mengirimkan referral pinjaman kepemilikan rumah kepada bank. Kemudian, dalam hitungan menit, melakukan pengaturan bagi klien untuk bertemu dengan mortgage banker.
Menurut Iwan Satawidinata, Wakil Presiden Direktur Bank UOB Indonesia, pihaknya ingin memaksimalkan pembiayaan konsumen properti melalui agen properti karena banyak pembeli properti menggunakan jasa broker dalam membeli rumah dan properti lainnya.
“Melalui aplikasi UOB Agents, kami ingin mempermudah akses konsumen mendapatkan KPR. Kami menggunakan pola menghubungkan para agen dengan mortgage banker kami, lalu pembeli yang menjadi klien secepatnya mungkin diproses kreditnya,” ujarnya dalam acara peluncuran produk inovasi layanan baru PT Bank UOB Indonesia itu di Jakarta, Rabu (7/6).
Pola kerja sistem layanan UOB Agents adalah ketika agen properti ingin menunjuk pembeli rumah kepada UOB Indonesia, maka dengan mudah mengirimkan permohonan pertemuan melalui aplikasi. Kemudian mendapatkan notifikasi di smartphone para mortgage banker.
Dari sisi UOB, selanjutnya, mortgage banker yang available akan menghubungi agen properti untuk mengonfirmasi pertemuan secara tatap muka, di mana petugas bank akan menjelaskan mengenai proses pengajuan kredit dan proyeksi pembayaran cicilan bagi calon pembeli rumah secara terperinci. UOB Agents sendiri bisa diunduh secara gratis melalui Google Play dan Apple App Store.
Iwan mengungkapkan produk layanan ini sudah berhasil merangkul sekitar 2000 agen penjualan properti sejak dioperasikan pada Februari lalu. “Kami sendiri sudah menyetujui 1.000 permohonan kredit melalui UOB Agents ini.”
Bank UOB Indonesia mengharapkan kinerja pembiayaan mereka untuk pembiayaan konsumen properti atau KPR bisa terdorong oleh inovasi layanan digital tersebut. Dalam hal ini, bisa menaikan rasio pertumbuhan KPR terhadap total kredit yang dikucurkan dari 9,2% pada 2016 menjadi sedikitnya 10% pada tahun ini.