TPCOM, JAKARTA- Ada angin segar warga Jabodetabek yang masih belum punya hunian, Kementerian BUMN berencana menyiapkan sebanyak 210.000 unit rumah susun di 74 stasiun kereta api Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dengan mengembangkan konsep transit oriented development.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana, dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Pontas Tambunan mengatakan setiap stasiun akan dibangun rumah susun dengan kapasitas 3000 unit hingga 4000 unit dengan peruntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah hingga menjangkau warga berpendapatan Rp1,5 juta per bulan.
“Tahun ini mungkin akan mulai dibangun di beberapa stasiun dulu dengan kapasitas 3000 unit hingga 4000 unit. Hunian konsep TOD ini akan dimulai di Stasiun Pondok Cina, Tanah Abang dan Bogor,” ujar di Jakarta, Senin (29/5).
TOD- transit oriented development merupakan konsep hunian yang sudah berkembang di sejumlah negara yang menempatkan simpul-simpul akses transportasi umum sebagai titik pengembangannya. Karena berlokasi di stasiun kereta api, maka hunian yang akan dibangun di 74 stasiun itu bisa memberikan dampak efisiensi biaya transportasi bagi warga penghuninya.
Menurut Anton Sitorus, Director Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, pengembangan hunian terpadu berkonsep TOD di berbagai jalur transportasi publik mampu menaikan permintaan pasar properti.
Dia menambahkan pilihan pembangunan apartemen di stasiun LRT, MRT dan kereta api diyakini makin meningkatkan minat masyarakat untuk membeli properti hunian di koridor tersebut.
Sejumlah BUMN diketahui tertarik pengembangan proyek model ini, bahkan sebagian sudah memulai dengan beragam target pasar yang mereka bidik.
Perusahaan seperti PT Adhi Karya Realty (Persero) Tbk tengah menggarap LRT City Royal Sentul Park Apartemen dengan memanfaatkan TOD proyek LRT yang juga mereka kembangkan. Bahkan Adhi Karya tengah menyiapkan enam proyek serupa yang diintegrasikan dengan moda transportasi massal light rail transit atau kereta ringan (LRT) Tahap I dan Tahap II. [Baca: Apartemen di Stasiun LRT Sentul Harga Rp300 Jutaan]
Sementara itu, PT Waskita Karya Realty mengaku tengah ikut tender pengembangan hunian TOD di Stasiun Bekasi dan Bogor. Direktur Utama PT Waskita Realty Tukijo mengatakan proyek rusun TOD terpadu di Stasiun Bekasi memiliki nilai pengembangan hingga Rp12 triliun dengan potensi lahan pengembangan mencapai 16 hektar.
Sedangkan Perum Perumnas bersiap mengembangkan tiga proyek apartemen murah berkonsep TOD di stasiun kereta api Bogor, Tanjung Barat, dan Pondok Cina. BUMN Perumahan ini berencana membangun apartemen murah atau rumah susun milik dengan tinggi bangunan berkisar 10 lantai dengan total kapasitas pengembangan mencapai 5.000 unit satuan rumah susun.
Kepada Majalah Housing Estate, Bambang Triwibowo, Direktur Utama Perumnas menjelaskan apartemen murah yang akan dibangun dibanderol dengan harga berkisar Rp6 jutaan hingga Rp15 juta per m2.
Legalitas kepemilikan yang ditawarkan oleh Perumnas kepada calon pembeli adalah berstatus hak pakai selama 30 tahun dan bisa diperpanjang.
Baca: LRT & MRT Jadi Trigger Metropolitan Properti Jabodetabek