TPCOM, JAKARTA- PT Gapura Inti Sejahtera memberikan insentif harga dan kebijakan pembiayaan bagi pembeli proyek apartemen Bailey’s City di Ciputat, Tangerang untuk mempercepat penjualan sisa unit yang tersedia di Menara Vermont, menara pertama proyek tersebut.
Menara Vermont yang dibangun dengan tiga sayap yang cukup tinggi itu memiliki kapasitas ruang mencapai 721 unit apartemen, dimana perkembangan pekerjaan kontruksinya sudah memasuki tahap tutup atas paling atas.
Rudi Margono, Presdir Gapura Prima Group– holding usaha dari PT Gapura Inti Sejahtera, mengatakan pemasaran sisa unit apartemen terus dilakukan, sembari menyelesaikan pekerjaan konstruksi Menara Vermont yang diperkirakan final pada akhir tahun ini.
“Hari ini merupakan moment bersejarah bagi proyek Bailey’ City karena kami berhasil melakukan tutup atapnya. Proyek ini akan terus berjalan hingga tuntas. Jadi makin dekat dengan rencana kami untuk melakukan serah terima pada Mei tahun depan. Ada sisa unit yang terus kami tawarkan ke pembeli dengan pola-pola pembelian yang sangat menguntungkan tentunya,” ujar Rudi didampingi sejumlah eksekutif PT Gapura Inti Sejahtera saat seremonial peresmian kegiatan tutup atap proyek itu di Ciputat, Tangerang pada Sabtu (20/5).
Pengembang ini mengklaim telah berhasil menjual 50% dari total unit yang dikembangkan di Menara Vermont dengan harga perdana saat melakukan peletakan batu pertama berkisar Rp10 juta per m2 atau sekitar Rp200 juta- harga sebelum pajak PPN- untuk tipe studio terkecil berluas 19,8 m2.
Unit apartemen yang dikembangankan sendiri mulai dari tipe studio (19,48 m2-26,47 m2), 1 bedroom (BR, 30-34 m2), hingga tipe 2 kamar tidur dengan variasi luas 50,69-56,6 m2.
Saat ini, aku Irvan F. Iskandar, Komisaris PT Gapura Inti Sejahtera, harga unit yang dijual sudah mencapai pada kisaran Rp14 juta hingga Rp15 juta per m2.
“Harganya sejak diluncurkan naik rata-rata 10% setahun. Makin dekat serah terima jelas akan naik terus,” ujarnya pula.
Menurut dia, berbagai bentuk rekayasa finansial dilakukan untuk membuat harga bisa terjangkau bagi kalangan karyawan dan komunitas perguruan tinggi yang banyak beraktifitas di sekitar proyek tersebut.
Beberapa bentuk tawaran finansial yang diberikan pengembang ini adalah harga diskon hingga 25% untuk pola pembayaran cash keras, cicilan tanpa bunga untuk pola pembayaran cash bertahap selama fixed seathun untuk skema 36 kali pembayaran hingga bunga KPA tetap 7,75% selama tahun dari Bank BNI. Manajemen mengklaim ada 10 bank yang bekerjasama menyediakan pembiayaan konsumen dalam bentuk kredit KPA, dimana semua bank BUMN terlibat, seperti BRI, Bank Mandiri, dan Bank BTN.
“Bahkan untuk kerjasama KPA dengan Bank BNI, kami berikan bunga nol selama setahun pertama, lalu tahun kedua baru dikenakan bunga 7,75%. Ini cara kami untuk memudahkan dan memperkuat daya beli konsumen,” ujar Rudi menambahkan.
Dia optimistis proyek apartemen tersebut bisa mengakomodasi calon pembeli dari kalangan milenial yang selama ini kesulitan dalam mendapatkan produk hunian dengan harga terjangkau. “Dengan harga tipe studio yang hanya Rp200 juta, saya yakin generasi muda dan pasangan muda yang tengah mencari hunian pertama akan bisa membeli apartemen yang kami kembangkan ini. Juga akses apartemen ini mudah untuk melakukan kegiatan keluar.”
Andalkan Akses MRT dan LRT
Menurut Rudi, proyek Bailey’s City diuntungkan dengan pengembangan sarana transportasi modern yang tengah dikembangkan oleh pemerintah di lokasi yang dekat dari proyek tersebut. Dalam hal ini, adanya pengembangan The Jakarta Mass Rapid Transit (Jakarta MRT) yang stasiun pusatnya berada di Lebak Bulus.
“Juga ada rencana pengembangan koridor LRT [The Jakarta Light Rail Transit] ke arah Ciputat. Proyek kami ini juga tidak begitu jauh dari akses TB Simatupang, dan beberapa jalur jalan tol. Jadi ini sangat strategis dari segi aksesnya,” kata Rudi lagi.
Proyek baru milik Gapura Prima Group ini berlokasi di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, persisnya di ujung jalan layang pasar Ciputat yang tidak jauh dari Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Menempati lahan seluas 1,3 hektare dengan rencana pengembangan sebanyak dua menara apartemen dengan total kapasitas 1.200 unit, lalu ditambah dengan pengembangan, townhouse, 5 unit ruko 3 lantai, dan 12 unit area komersial.