TPCOM, JAKARTA- PT China Harbour Jakarta Real Estate Development mencoba peruntungan berbisnis properti di Indonesia dengan mengembangkan proyek Daan Mogot City seluas 15 hektare di Jakarta Barat.
Pengembang asal China ini berniat membenamkan investasi sekitar Rp4 triliun untuk mengembangkan lahan tersebut dalam beberapa tahap pengembangan untuk proyek apartemen dengan target tuntas pada 2027.
Untuk tahap pertama, anak usaha dari konglomerasi asal China, China Communications Construction Group itu, akan membangun delapan menara apartemen setinggi 32 lantai di lahan seluas 4 ha dari rencana 15 ha lahan pengembangan. Delapan menara ini rencananya memiliki kapasitas pengembangan 2.400 unit atau 300 unit per menara apartemen.
Simon Suhendro, Head of Sales Daan Mogot City (Damoci), mengatakan proyek ini sudah mulai dipasarkan sejak Oktober tahun lalu dengan klaim dia sudah terjual habis satu menara yang bernama Bluefinch Tower, sedangkan untuk menara kedua yang bernama Albatros Tower sudah terjual 90% dan menara ketiga, Canary Tower terjual 30%.
“Kami jual apartemen dengan harga Rp400 jutaan untuk tipe studio hingga Rp1,4 miliar untuk tipe 3 kamar. Kami sudah pasarkan sejak Oktober 2016,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (24/4).
PT China Harbour Jakarta Real Estate Development telah melakukan peletakan batu pertama untuk menanda-i dimulainya pekerjaan konstruksi proyek apartemen di Damoci pada Sabtu tersebut. Terkait dengan komitmen pengembang dalam merealisasikan fisik proyek tersebut, menurut Simon, pihaknya memberikan garansi pengembalian uang yang sudah disetor atau dibayarkan oleh konsumen jika proyek tidak terealisasi dalam jangkau waktu tiga tahun setelah disepakati kontrak jual belinya.
Sedangkan, Sun Guanyou, Executive General Manager Damoci, menambahkan konsep pengembangan proyek tersebut mengusung tema 4H (Happines, Health, Heritage, dan High Quality Education). Dalam hal ini, sekitar 60% dari total lahan yang dikembangkan disisakan untuk area terbuka hijau.
Sun mengatakan pihaknya selaku developer proyek itu juga akan menata ulang sekaligus memcantik sungai yang ada di sisi proyek itu untuk memunculkan nilai estetika eksterior bagi lanskap kawasannya.
China Communications Construction Group sebagai induk perusahaan tercatat memiliki pendapatan tahunan sebesar US$54.8 miliar atau sekitar Rp728,84 triliun. Dengan pendapatan sebesar itu jelas perusahaan yang berbasis di Beijing dan listing di Bursa Efek Hongkong ini menjadi salah satu perusahaan raksasa di dunia. Berdasarkan rating yang dikeluarkan Forbes pada 2016, perusahaan ini masuk dalam jajaran 151 perusahaan terbesar di dunia. Bahkan menurut perhitungan Forbes, China Communications Construction Group memiliki pendapatan atau penjualan tahunan dari berbagai lini bisnisnya yang masih terkait, mencapai US$62.63 atau sekitar Rp833 triliun.