JAKARTA, tpcom- Koridor Timur Jakarta mulai dari Bekasi, Cikarang, hingga Karawang diyakini tumbuh menjadi kekuatan ekonomi baru dalam beberapa tahun ke depan, menyusul berkiprah sejumlah pengembang besar di kawasan ini.
Enam pengembang besar sepakat untuk membentuk Komite Koridor Timur Jakarta untuk pengokohan kawasan itu sebagai destinasi investasi dan hunian paling potensial.
Pengembang itu memiliki proyek di kawasan itu, seperti proyek Summarecon Bekasi seluas 240 Ha, Pollux Properti Indonesia seluas 45 Ha, PP Properti seluas 28 Ha, Vasanta Innopark seluas 100 Ha, Lippo Cikarang seluas 3400 Ha dan Jababeka seluas 5600 Ha.
Sutedja S. Darmono, Director PT Jababeka Tbk., mengatakan pembentukan komite ini sebenarnya berawal dari proses bertukar pikiran antara teman-teman developer yang ada di wilayah timur Jakarta, terkait permasalahan imej kawasan koridor timur Jakarta yang belum terlalu bagus. Hal itu secara tidak langsung turut berdampak pada sisi pemasaran, seperti pemasalahan kemacetan dan kawasan industri.
“Padahal, image ini sebenarnya tidak tepat. Sebab, macet itu lebih dikarenakan adanya pembangunan infrastruktur. Dan, ke depannya, kemacetan tersebut nantinya akan berakhir seiring selesainya pembangunan infratruktur tersebut. Nah, terkait image sebagai kawasan industri, yang patut diingat koridor timur itu adalah light to medium industry yaitu kawasan indutri yang ringan atau tidak menciptakan polusi seperti daerah industri lainnya. Sehingga sangat nyaman sebagai kawasan hunian,” ujar Sutedja di Jakarta, Sealamsa (1/10).
BACA JUGA: Karena Naik 2018, Jababeka Optimistis Omzet Properti Tumbuh Lagi Tahun Ini
Untuk itu, lanjutnya, mulai awal 2020 mendatang diharapkan koridor timur akan semakin lancar seiring beroperasinya sejumlah infrastruktur transportasi di kawasan ini. Bahkan, diprediksi efektif untuk mengurangi kemacetan hingga 40 persen.
“Saat ini akan ada 10 infrastruktur baru yang dibangun di koridor Timur Jakarta, yaitu Elevated Toll Road, Kereta api double double track, LRT, MRT , kereta cepat Jakarta Bandung, Cikampek Layang, JORR 2, Jalur Cikampek Selatan, Kereta cepat Jakarta – Surabaya, Pelabuhan Patimban serta Bandara Kertajadi. Berbagai infrastruktur ini cukup lengkap dan tidak ada di wilayah barat Jakarta.”
Dalam hal ini, lanjut Sutedja, ke depannya diharapkan Komite ini akan saling bersinergi untuk membangun bersama. Misalnya, melakukan pemasaran atau kampanye bersama untuk mendobrak image negatif yang selama ini telah berkembang di masyarakat, yaitu kemacetan dan kawasan industri. Dari sani baru nantinya kita akan bergerak ke hal lain, misalnya, pembangunan infrastruktur bersama dan lain-lain.
Sedangkan, menurut Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, kawasan timur yang dimaksud adalah kawasan pertumbuhan baru yang bergerak sangat cepat setelah cukup lama tertinggal dari kawasan Barat.
“Kini pembangunan infrastruktur masif di wilayah koridor Timur Jakarta sehingga mempercepata tumbuhnya kawasan itu. Karena itu, secara keseluruhan Kawasan koridor Timur Jakarta ini harus dibranding atau disosialisasikan karena sangat banyak kelebihan yang dapat diexpose. Dari segi geografis, Timur Jakarta merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kawasan Jakarta ke berbagai kota besar yang ada di Pulau jawa,” ujar Ali.
Saat ini saja, kawasan ini sudah berkembang dengan fasilitas kelas wahid, mulai dari Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Siloam, RS Awal Bros, RS Grha MM2100, OMNI Hospitals, RS St. Elizabeth, RB dan Klinik CMC, hingga Rumah Sakit Mitra Keluarga. Kemudahan yang sama dirasakan dalam hal fasilitas pendidikan, karena di Koridor Timur Jakarta ada beragam pilihan sekolah berkualitas internasional hingga jenjang perkuliahan, seperti Sekolah Islam Al Azhar, Sekolah Kristen Penabur, Sekolah Pelita Harapan, Hikari Japanese School, President University, Binus University hingga ITB Technopark.
Tak lupa pemenuhan kebutuhan wisata dan kuliner dengan kehadiran Waterboom Lippo Cikarang, Restoran Seribu Rasa, Restoran Bandar Djakarta, Restoran Alam Sari, Summarecon Mall Bekasi, Living Plaza Jababeka, Mal Lippo Cikarang, Chadstone Mall, Citywalk Lippo Cikarang, Mayfair Plaza Indonesia, Orange County Mall, Hollywood Junction Jababeka, Lagoon Avenue Bekasi dan yang akan hadir Japanese Retail Facilities Jababeka, Japanese Shopping Street yang menyatu dengan Vasanta Mall serta Mall Summarecon Emerald Karawang.
Albert Luhur, Executive Director PT Summarecon Agung Tbk., meyakini koridor Timur Jakarta ke depannya akan menjadi koridor yang sangat penting, karena nantinya akan saling terintegrasi hingga ke Jawa Timur melalui pembangunan infrastruktur yang masif.
“Tak bisa dipungkiri, awalnya memang kawasan Timur Jakarta lebih dulu dikenal sebagai kawasan industri, namun beberapa tahun kemudian, kawasan residensial di sini justru terus berkembang dan menjadi kawasan hunian yang sangat nyaman. Apalagi, dari sisi harga wilayah timur Jakarta masih cukup affordable dibanding wilayah lainnya. Karena itu Timur Jakarta menjadi opsi investasi yang lebih baik untuk saat ini.”
Dalam hal ini, nilainya, ke depan, masyarakat tidak lagi berbicara jarak tempuh, tapi waktu tempuh. Dan koridor timur sangat mendukung hal tersebut melalui berbagai transportasi yang telah dibangun Pemerintah. Maka, tak heran masyarakat nantinya akan sangat nyaman tinggal di wilayah koridor timur.
“Melalui Komite Koridor Timiur Jakarta ini, harapannya, sejumlah pengembang dapat bersinergi untuk menyampaikan berbagai kelebihan atau plus point yang ada di koridor Timur Jakarta,” ujarnya.