JAKARTA, tpcom- Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu, 12 Desember 2018.
Dengan tema Digitalisasi Pasar Rakyat, Rakernas Asparindo ke 2018 ini diperkirakan akan dihadiri sekitar 1.000 peserta yang menjadi perwakilan dari Pengelola Pasar yang hingga saat ini jumlahnya tercatat lebih dari 9.000 pasar tradisonal yang tersebar di seluruh Indonesia.
Acara Rakernas ini juga akan diisi dengan beberapa sesi diskusi, dimana Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara akan menjadi keynote speaker pada acara tersebut.
“Melalui Rakernas, Asparindo mencoba memperkuat konsilidasi antar Pengelola Pasar Rakyat di tingkat Kota/Kabupaten yang tersebar di 34 Provinsi. Proyek digitalisasi bisnis perpasaran menjadi perhatian kami pada saat ini karena sudah menjadi kebutuhan,” ujar Y.Joko Setyanto, Ketua Umum Asparindo, dalam siaran persnya, Jumat (09/12).
BACA JUGA: 9000 Pengelola Pasar Ritel Dapat Dukungan Pembiayaan Dari BRI Agro
Menurut Joko, Pasar Rakyat mempunyai peran penting dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan, memberikan kesempatan kerja dan berusaha, serta menjadi lokomotif pengembangan perekonomian nasional. “Harapan kami, dengan semangat menggerakan ekonomi kerakyatan itu bisa mendorong menyukseskan agenda tahunan Asparindo ini seperti yang diharapkan,” imbuhnya.
Digitalisasi Pasar Tradisonal
Lebih lanjut, kata Joko, Asparindo sangat mendukung pelaksanaan gerakan non tunai dalam transaksi pembayaran. “Karena alasan itu pada Rakernas ini kami angkat tema Digitalisasi Pasar Rakyat,” tuturnya.
Seiring dengan itu, Asparindo akan mempersiapkan aplikasi PasarKita dengan berbasis Android untuk transaksi pembayaran e-retribusi dan transaksi jual beli di pasar rakyat serta pembayaran lainnya, seperti pembayaran listrik, air, dan sebagainya.
Rakernas 2018 itu, lanjutnya, akan menjadi sangat penting karena menjadikan digitalisasi sebagai program pengembangan manajemen perpasaran. Mengingat digitalisasi pasar akan menjadi faktor esensial di balik perkembangan dan pertumbuhan pasar tradisional ke depan.
“Tema yang diangkat Rakernas Asparindo sangat menarik, karena ini merupakan ide besar yang harus segera direalisasikan,” tambahnya.
Lebih dari itu, “Program digitalisasi,selain menciptakan efisiensi, digitalisasi pasar tradisonal juga akan membuat transaksi para pedagang dan pembeli lebih cepat, nyaman, aman, cardless & cashless,” ujarnya.
Tidak hanya itu, digitalisasi pasar tradisional ini juga bisa mendorong menaikan daya saing pasar tradisonal untuk bersaing dengan pasar modern dan bahkan survival menghadapi persaingan era Teknologi Digital.
Perkembangan teknologi yang pesat mengubah cara suatu bisnis bekerja, termasuk pasar rakyat. “Karenanya suka tidak suka, pasar tradisional harus mulai mengadopsi teknologi dengan cepat agar tidak tenggelam, bisa bersaing dengan pasar modern, dan bersaing di Era Teknologi Digital. Jadi, mengakselerasi transformasi cara kerja pasar rakyat dari tradisional ke digital menjadi sangat penting,” pungkasnya.