Beranda Komersial Gaet Narma Toserba, Harvest City Mulai Serius Garap Klaster Bisnis

Gaet Narma Toserba, Harvest City Mulai Serius Garap Klaster Bisnis

0
BERBAGI
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Narna Toserba & Harvest City, di Marketing Gallery Harvest City, awal pekan pekan ini. Manajemen Harvest City mulai serius menggarap klaster bisnisnya dengan membawa Narma Toserba masuk untuk mengisi pasar ritel kelas menengah di kawasan tersebut. (Foto ist)

CIBUBUR, tpcom- Setelah berhasil memperluas masterplan pengembangan kawasannya menjadi 1350 hektare, manajemen Harvest City mulai serius menggarap klaster bisnisnya dengan membawa Narma Toserba masuk untuk mengisi pasar ritel kelas menengah di kawasan tersebut.

Masuknya Narma bagian dari pengembangan klaster bisnis Harvest City, dimana juga disiapkan kawasan shopping arcade seluas sekitar 50.000 m2 dengan lokasi strategis di depan kantor pemasaran pengembang tersebut.

Narma Toserba adalah merek peritel yang saat ini sudah memiliki 40 gerai di Jabar, terutama Bandung tersebut ingin menjadikan gerai di Harvest City sebagai gerai utamanya untuk membidik pasar ritel di kawasan Transyogi, Cileungsi dan Jonggol.

Direktur Utama PT Indo Suhar Jaya- Narma Toserba, Ferdinard Suharja mengatakan pembangunan gerai Narma Toserba di Harvest City akan dimulai September tahun ini dengan rancangan ruang pamer seluas 2.500 m2 dan area parkir seluas 1.500 m2.

“Di Harvest City dengan luas kawasan pengembangan mencapai 1.350 hektare, kami optimis menjadi ceruk pasar yang prospektif untuk digarap oleh Narma Toserba yang merupakan bagian dari Borma Toserba yang kini menjadi peritel sukses di Kota Bandung dan sekitarnya,” katanya saat ditemui seusai acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama Narna Toserba & Harvest City, di Marketing Gallery Harvest City, awal pekan pekan ini.

BACA JUGA: Underrated, Prospek Kenaikan Harga Lahan di Harvest City Masih Tinggi

Ferdinard mengatakan, pertimbangan Narma Toserba memilih Harvest City, karena pertumbuhan penduduknya pesat, dengan luas kawasan mencapai 1.350 hektare. Belum bagi perumahan-perumahan dan penduduk di sekitar Harvest City yang cukup ramai.

“Tentunya ini sangat bagus bagi perkembangan bisnis ritel, sehingga pantaslah kami yakin Narma Toserba bakal tumbuh pesat di Harvest City. Investasi gerai Narma Toserba di Harvest City merupakan gerai ketiga setelah membuka gerai di Bekasi pada 2015, lalu di Narogong pada 2016 yang lalu,” ujarnya.

Foto istimewa

Sementara itu, Sentot Sudaryono, Direktur Utama PT Dwikarya Langgengsukses, pengembang Harvest City, merasa antusias menyambut kehadiran Narma Toserba masuk ke Harvest dan mengharapkan makin meramaikan kawasan bisnis di Harvest City.

“Targetnya Narma Toserba sudah bisa beroperasi sebelum lebaran Idul Fitri 2019 atau sekitar bulan April tahun depan. Gerainya berlokasi di depan kantor pemasaran Harvest yang merupakan kawasan strategis,” kata Sentot.

Narma Toserba sendiri akan mengisi ruang pasar ritel kelas menengah bawah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan rumah tangga, barang pecah belah, peralatan elektronik, hingga produk makanan.

Sentot menjelaskan, Narma Toserba akan menjadi anchor tenant untuk pengembangan kawasan komersial di sekitar kantor pemasaran Harvest City.

Terkait dengan pengembangan kawasan shopping arcade seluas, ungkapnya, manajemen menargetkan akan masuk 10 merek ternama di bidang kuliner dan makanan.
Saat ini tengah dalam tahap bernegosiasi dengan brand yang akan masuk tersebut. Sentot mengaku masih enggan menyebutkan 10 merek ternama itu karena merasa tidak etis untuk menyebutkannya sebelum kesepakatan kontrak kerjasama dilakukan.

Genjot Penjualan Hunian

Di bulan Agustus ini, manajemen Harvest City kembali memberikan kesempatan untuk konsumen kelas menengah bawah untuk memiliki rumah ke kawasan mandiri tersebut.

Saat ini, kata Leonard Suprijatna, Marketing Manager Harvest City, sedang disiapkan hunian tipe kecil dengan ukuran bangunan 22 m2 dan luas lahan berkisar 60 m2 hingga 70 m2.

Hunian tipe kecil yang berada di Cluster Orchid ini dirilis untuk kembali menarik pasar kelas menengah bawah dengan tawaran harga mulai dari Rp200 jutaan.

“Kami sedang siapkan tipe 22 ini, tapi jumlah unitnya terbatas hanya 35 unit. Ada juga produk rumah ready stock dan kavling siap bangun yang kami tawarkan kepada calon pembeli. Kami tengah menawarkan paket Promo Merdeka dengan uang muka dan cicilan hanya Rp2 juta per bulan. Program promo Merdeka ini memberikan paket bebas biaya BPHTB, dan subsidi biaya KPR. Bahkan ada kesempatan bagi pembeli untuk mendapatkan cashback dan hadiah langsung,” ujar Leonard.

Terkait dengan strategi penjualan ini, menurutnya, ternyata manajemen mampu menjaga angka penjualan di tengah kondisi pasar properti yang masih lesu dengan mengadakan berbagai program gimmick pemasaran.

“Kami selalu menyiapkan berbagai terobosan yang memberikan kemudahan sekaligus keringanan kepada konsumen. Alhamdulillah kami bisa menjaga angka penjualan kami di kisaran Rp30 miliar per bulan. Ini pencapaian cukup bagus di tengah pasar yang masih lesu,” tuturnya lagi.

LEAVE A REPLY