Beranda Hunian Subsidi Walau Masuk Pasar Kelas Atas, Kalindo Tetap Andalkan Rumah Bersubsidi Jadi Penopang...

Walau Masuk Pasar Kelas Atas, Kalindo Tetap Andalkan Rumah Bersubsidi Jadi Penopang Penjualan

0
BERBAGI
Salah satu gambar proyek real estate yang digarap Kalindo Land. (Dok. Kalindo)

JAKARTA, tpcom- Banyak bermain pada proyek hunian, Kalindo Land Group menargetkan penjualan pada tahun ini tembus hingga Rp600 miliar atau tumbuh 20% dibandingkan dengan realisasi 2017 yang mencapai Rp500 miliar.

Pengembang ini memproyeksikan komposisi penjualan sebesar 25% berasal dari produk hunian bersubsidi dan 75% dari produk non subdisi atau komersil dengan harga berkisar RpRp200 jutaan hingga Rp1 miliar.

Pengalaman panjang Kalindo bermain di segmen hunian bersubsidi memberikan keyakinan bahwa proyek rumah subsidi akan menjadi salah satu penopang penjualan, dimana ada tiga proyek eksisting, yaitu proyek Permata Nusa Indah Situ Sari (Cileungsi), Bekasi Timur Regency, Permata Nusa Indah Muktiwari (Cibitung).

Sentot Sudaryono, Marketing Director Kalindo Land Group, mengatakan dari tiga proyek rumah bersubsidi itu pada tahun lalu mampu terjual 1.000 unit rumah dengan nilai penjualan mencapai Rp140 miliar.

“Tiga proyek hunian ini masih dipasarkan saat ini. Sebenarnya kami garap produk properti campuran di sana, rumah bersubsidi dan non sudsidi. Tahun ini kami harapkan penjualannya bisa tumbuh cukup tinggi untuk menopang angka penjualan kami yang kami target bisa tembus Rp600 miliar atau tumbuh 20% pada tahun ini,” ujarnya di Jakarta, Jumat (22/6).

Baca juga: Karyawan Dapat THR, BTN Gandeng Harvest City Tawarkan Hunian Harga ‘Murah’

Hunian bersubsidi ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang kebanyakan berasal dari kalangan pekerja dan karyawan dengan penghasilan di bawah Rp 4 juta per bulan.

Konsep Estate Management

Cecep Prayitno, Manager Marketing Kalindo Land Group, menambahkan harga rumah yang dijual untuk segmen subsidi ini mengikuti panduan dari pemerintah yang menetapkan harga berkisar Rp148,5 juta per unit.

Meskipun menggarap hunian bersubsidi, lanjutnya, namun proyek hunian yang dikembangkan oleh Kalindo Land Group adalah konsep estate management. Dalam artian, lingkungan perumahannya dikelola oleh estate management, sehingga konsumen tetap merasa lebih nyaman.

Untuk pengelolaan estate management di perumahan bersubsidi itu sendiri, menurut Cecep, tidak memberatkan penghuni karena hanya membebankan biaya iuran perawatan lingkungan (IPL) berkisar Rp40.000 – Rp60.000 per bulan.

“Tidak hanya soal konsep estate management saja, tapi kami juga perkuat mutu produknya, sehingga walau hunian bersubsidi, tapi kualitasnya baik. Segmen pasar ini sangat besar dan prospektif, sementara pasokannya sedikit,” ungkapnya.

Selama ini, katanya, dalam mengembangkan hunian bersubsidi, Kalindo Land Group berkomitmen untuk mengembangkan berbagai infrasturktur pendukung yang sangat memadai, fasilitas umum/fasilitas sosial, menjaga kualitas bangunan, serta pemilihan lokasi yang strategis.

Menurut Sentot Sudaryono, Kalindo Land Group berkomitmen mendukung program perumahan rakyat yang diusung oleh pemerintah melalui pengembangan sejumlah proyek perumahan bersubsidi sejak 1980-an.

Bahkan, katanya, Kalindo Land Group melalui anak usaha PT Cakrawala Nusa Dimensi, berhasil memenangkan FIABCI Awards untuk kategori Perumahan Sederhana Sehat Terbaik 2009.

Kalindo Land telah mengembangkan banyak proyek hunian bersubsidi dan komersial sejak 1980 melalui bendera PT Kentanix Supra International , seperti proyek Bekasi Jaya Indah, Danita Bekasi Jaya, Wisma Jaya dan Vila Nusa Indah hingga proyek real estate, Vila Bogor Indah.

Saat ini, di samping menggarap hunian bersubsidi, Kalindo juga masuk proyek hunian komersial dengan segmen harga Rp200 juta hingga Rp1 miliar.

Cecep menjelaskan ada sembilan proyek yang dikembangkan saat ini, yaitu tiga proyek hunian bersubsidi dan enam proyek hunian komersil. Untuk proyek hunian komersil, di antaranya Grand Nusa Indah, Vila Bogor Indah, Bekasi Timur Regency, Regency Melati Mas, dan Villa Tangerang Regency.

Terkait dengan kinerja penjualan tahun ini, tambahnya, realisasi penjualan hingga Mei lalu sudah mencapai 50% dari target yang ditetapkan, sehingga ada keyakinan penjualan tahun ini mencapai target yang ditetapkan sebesar Rp600 miliar tersebut.

LEAVE A REPLY