Beranda Perspektif PENGEMBANG TANGGUH: REI Jakarta & UI Gelar Real Estate Executive Program

PENGEMBANG TANGGUH: REI Jakarta & UI Gelar Real Estate Executive Program

0
BERBAGI
Dorong supaya lahirnya pengusaha properti tangguh, DPD REI DKI Jakarta gandeng Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyelenggarakan Real Estate Executive Program. (Foto REI Jakarta)

JAKARTA, tpcom- Dorong supaya lahirnya pengusaha properti tangguh, DPD REI DKI Jakarta gandeng Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyelenggarakan Real Estate Executive Program.

Dengan program pendidikan spesialis ini diharapkan bisa mencetak pengusaha muda yang memilki kompetensi mumpuni di bidang realestat dari hulu sampai hilir, serta memiliki kemampuan yang tajam membaca peluang Investasi properti di Indonesia.

Real Estate Executive program ini sangat istimewa, karena memadukan konsep-konsep manajemen modern dengan pengalaman nyata bisnis real estate dari pakar-pakar Realestate terkemuka di Indonesia. Program ini layak diikuti oleh para profesional muda yang ingin meningkatkan kompetensinya sekaligus menjalin network bisnis realestat,” ungkap Amran Nukman, Ketua DPD REI DKI Jakarta di Jakarta, Senin (14/5).

Baca juga: 21 Pengembang Besar Siap Garap Hunian DP 0 Rupiah di Jakarta

Lewat institusi pendidikan, ungkapnya, REI DKI Jakarta ingin mendukung dan mendorong lahirnya sumberdaya manusia sebagai pelaku bisnis di industri realestat.

Karena itulah, kata Amran, berbeda dengan program sejenisnya, Real Estate Executive Program lebih mengedepankan bagaimana cara seseorang mencapai sukses. Khususnya bagi calon pengembang ataupun pengembang pemula.

“Karena setiap materi yang disampaikan, merupakan ilmu yang mengikuti kondisi bisnis terkini. Kurikulum yang diangkatpun lebih up to date sesuai kebutuhan industri realestat. Selain itu, tenaga pengajarnya merupakan senior-senior REI sekaligus praktisi properti yang terbukti sukses dalam menjalanakan bisnis realestat selama puluhan tahun.”

Beberapa di antaranya yang menjadi pengajar itu adalah Soelaiman Soemawinata, Ketua Umum DPP REI, Dr.Lukman Purnomosidi, Presiden Direktur Eureka Group, Amran Nukman, Ketua DPD REI DKI Jakarta, Wahyu Sulistio, Direktur Metropolitan Land Tbk, Meiko Handoyo, Direktur Ciputra Group, Adri Istambul Lingga Gayo, Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Pertanahan, Thomas Go, Roysan Aruan, Chandra Rambey, Hargo Mandirahardjo, Hery Sulistyono, dan Ghofar Rozag Nazila.

Sedangkan dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, pengajarnya, antara lain, Dr.Ir.Hendri D.S. Budiono, M.Eng, (Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia), Prof. Yandi Andri Yatmo Ph.D, Prof. Dr. Ir. Emirhadi Suganda, MSc, serta beberapa pengajar FT-UI lainnya.

Salah satu pengajar Real Estate Executive program, Dr.Lukman Purnomosidi, Presiden Direktur Eureka Group dalam sesi kelas yang diampunya.

Kiat dan Strategi di Pasar

Menurut Ketua DPD REI Jakarta itu, dalam setiap sesi materi yang diajarkan, mahasiswa Real Estate Executive Program langsung diajarkan hal-hal yang bersifat teoritis maupun sharing pengalaman lapangan dengan tenaga pengajar.

Beberapa materi yang diajarkan diantaranya soal mindset dan platform bisnis properti, perencanaan bisnis, pembebasan lahan, lingkungan, permodalan, hukum dan lain-lain.

Sedangkan Lukman Purnomosidi, dalam sharing session pada pokok bahasan mengenai membangun bisnis realestat, menjelaskan beberapa tantangan sekaligus peluang yang terbuka lebar di sektor perumahan. Di antaranya, tantangan terkait dampak penurunan nilai tukar rupiah terhadap bisnis properti di tanah air, cara jitu dalam bertindak, mengubah tantangan menjadi sebuah peluang.

Pelaku usaha dalam negeri saat ini cukup was-was karena sinyal yang telah dikirim BI bahwa salah satu cara untuk menyelamatkan rupiah ialah mereka bakal menaikkan suku bunga acuan BI 7 days repo rate. Meski masih menjadi pilihan keputusan yang dilematis bagi BI, rezim bunga rendah, mau tak mau, tampaknya bakal segera berakhir.

“Kalau sudah bicara suku bunga, hampir pasti pengaruhnya akan dirasakan oleh semua sektor usaha. Tentu saja tak terkecuali sektor properti dan perumahan. Karena itu pengembang perlu mencermati implikasinya terhadap bisnis properti. Dalam Kondisi pasar properti yang masih lemah seperti sekarang, diharapkan agar Pemerintah mengeluarkan Kebijakan-kebijakan yang me-relaksasi dunia usaha seperti kebijakan keringanan perpajakan, suku bunga, dan kebijakan lainnya,” ujar Lukman di hadapan Mahasiswa Real Estate Executive Program– batch 1, Minggu (6/5) lalu.

LEAVE A REPLY