CIBUBUR, tpcom– Koridor Transyogi – Cibubur terus menggeliat seiring dengan masivnya pembangunan infrastruktur yang mempermudah akses kawasan itu dengan pusat Jakarta.
Setidaknya saat ini sedang dibangun proyek JORR 2 (Jakarta Outer Ring Road), MRT (Mass Rapid Transit), LRT (Light Rail Transit), dan Jabodetabek Residence (JR) Connexion yang diyakini akan membuka akses tanpa batas bagi tranpsortasi dan mobilitas warga yang bermukim di kawasan tersebut.
Hendry Nurhalim, Chief Executive Officer (CEO) Harvest City, mengatakan harga lahan di kawasan Transyogi – Cibubur akan terkerek naik karena dipicu oleh pembangunan infrastruktur tersebut.
“Kami sudah merasakan saat pertama kami cuma jual lahan perumahan itu hanya Rp500.000 per m2 pada 2009, kini harga lahan sudah Rp3 jutaan. Kalau infrastruktur yang dibangun pemerintah bersama investor swasta itu selesai dibangun, saya yakin dalam dua tahun mendatang harga lahan di kawasan ini akan naik lebih kencang lagi,” ujarnya di Cibubur, Senin, (16/4).
Baca juga: Raih Estate Award 2017: Harvest City Gelar Promo Besar-Besaran
Hendry menambahkan harga lahan Rp3 jutaan per m2 saat ini masih tergolong murah kalau dibandingkan dengan harga lahan di kawasan elit di sekitarnya yang sudah mencapai Rp8 juta hingga Rp15 juta per m2.
“Artinya ada peluang capital gain yang cukup besar di sana dalam jangka waktu dua tahun ke depan,” ungkap Hendry.
Harvest City adalah salah satu kawasan kota mandiri terbesar di kawasan Transyogi- Cibubur yang mempunyai cadangan lahan mencapai 1.350 hektar.
Prospek Investasi Lahan Kaveling
Manajemen Harvest City, kata Leonard Suprijatna- Marketing Manager Harvest City, sedang menawarkan kavling hunian siap bangun sebanyak 20 unit kavling dengan ukuran 120 m2 hingga 200 m2. Produk kaveling ini sudah diluncurkan beberapa waktu lalu.
“Tahap pertama untuk menarik investor perorangan itu adalah dengan menyediakan kavling siap bangun di klaster Rosaline, Rosemary, Sweet Alba, dan Sakura. Ada 20-an kaveling yang kami sediakan,” ungkap Leonard.
Menurut Leonard, pihaknya untuk pertama kalinya meluncurkan paket kavling lahan bagi investor dengan harga Rp3 jutaan per m2.
Oleh karena harganya masih tergolong murah, katanya, pihaknya optimistis prospek untuk meraih capital gain sangat tinggi dengan proyeksi bisa naik dua atau tiga kali lipat.
Dia menjelaskan maksud dari penawaran investasi kavling ini adalah agar investor menikmati keuntungan maksimal dari prospek kenaikan capital gain lahan yang mereka beli.
“Cukup biarkan lahan itu beberapa tahun lalu harganya naik. Ini momentum yang tepat menjelang semua proyek infrastruktur beroperasi dalam dua tahun lagi. Dua tahun lagi bakal naik tajam,” katanya.
Dalam perhitungannya, minimal potensi capital gain yang akan diraih buyer adalah penyesuaian harga ke tingkat harga pasaran di kawasan real estate di sekitar lokasi tersebut yang sudah menyentuh harga pada kisaran Rp8 juta per m2.
“Di samping pembangunan infrastuktur kawasan oleh pemerintah dan perusahaan infrastruktur, kami juga giat membangun fasilitas dalam Harvest City. Ini jelas akan menaikan harga lahan dalam kawasan kami secara cepat,” ujarnya.
Selain kaveling, Harvest City juga merilis rumah tipe baru, yaitu New Quince Blossom seharga Rp500 jutaan. Klaster tersebut masuk dalam kategori kelas real estate dengan hunian yang ditawarkan ukuran 33/120.
“Kami harapkan proyek ini bisa cepat diserap pasar karena harganya relatif murah dibandingkan dengan proyek sekelas di sepanjang Jalan Transyogi – Cibubur. Klaster Quince Blossom ini kami bangun 5 hektare di kawasan Orchid yang strategis,” ujarnya.