JAKARTA, tpcom- Bank DKI meraih kenaikan laba bersih pada 2017 sebesar 10,40% dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya, dari Rp645,11 miliar menjadi Rp712,17 miliar.
Kenaikan laba usaha ini diikuti oleh pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga yang berada di atas angka pertumbuhan rerata industri perbankan nasional.
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan berbagai aktifitas bisnis yang dilakukan oleh bank BUMD milik Pemprov DKi Jakarta itu di sepanjang tahun 2017 telah berhasil mendorong pencapaian laba perseroan yang positif dengan kenaikan mencapai Rp67,06 miliar.
“Sejumlah pencapaian penting yang berhasil ditorehkan pada tahun 2017, di antaranya adalah peluncuran JakOne Mobile yang merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari Mobile Banking dan Mobile Wallet untuk transaksi sehari-hari pada merchant-merchant yang bekerjasama dengan Bank DKI baik yang besar maupun yang Ritel,” ujarnya dalam siaran persnya, Selasa (27/3).
Baca juga: Serius Garap Financing UMKM di Jabodetabek, Bank DKI Buka 9 Kantor Baru
Bahkan, lanjutnya, Bank DKI telah berhasil mengimplementasikan transaksi non tunai di lingkup Pemprov DKI Jakarta yang menjadi backbone bisnis perbankan tersebut.
“Atas hal tersebut, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan memberikan apresiasi kepada Bank DKI sebagai BPD Model pendukung pengelolaan keuangan daerah.”
Balik ke pencapaian kinerja keuangan, pertumbuhan aset bank BPD ini mencapai 26,74% menjadi Rp51,41 triliun. “Aset kami tumbuh pada angka 26,74% melebihi capaian rata-rata perbankan yang hanya 9,79%.”
Menurut dia, pencapaian total aset tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat signifikan pada tahun 2017. Catatan besaran DPK Bank DKI per 31 Desember 2017 mencapai Rp38,33 triliun atau tumbuh 34,74% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Lagi-lagi pertumbuhan DPK ini melampaui rerata industri perbankan yang tumbuh pada kisaran 9,40% di tahun 2017,” ujar Kresno.
Kinerja Perkreditan
Direktur Utama Bank DKI itu mengatakan sepanjang 2017, pihaknya fokus pada upaya perbaikan kualitas kredit dalam kegiatan penyaluran kredit ke pasar di Jabodetabek.
Akan tetapi, lanjurtnya, sekalipun begitu, Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,09%, dari semula tercatat sebesar Rp24,87 triliun naik menjadi Rp27,13 triliun.
“Pertumbuhan kredit tersebut berada diatas rata-rata pertumbuhan kredit perbankan nasional yang tercatat sebesar 8,27% di tahun 2017.”
Bank DKI telah memperkenalkan produk dan layanan baru seperti Kartu Kredit Co Branding, Tabungan Monas Bisnis Perkulakan dan Kerjasama Penjualan ORI 014.
Kresno menjelaskan berbagai upaya perbaikan kualitas kredit yang telah dilakukan mendorong penurunan rasio NPL Perseroan, dimana NPL gross dan NPL Net Perseroan pada 2017 menunjukkan perbaikan yang signifikan dengan realisasi masing-masing sebesar 3,76% dan 2,31%. Menurutnya, rasio NPL tersebut jauh lebih baik dibanding tahun 2016 sebesar 5,35% dan 2,75%.