TPCOM, JAKARTA- PT Grahabuana Cikarang, pengembang kawasan properti dan industri terpadu Kota Jababeka seluas 5600 hektare di Cikarang masih tergiur menggarap pasar rumah tapak harga kisaran Rp300 juta.
Strategi ini dipertahankan walaupun tren hunian mewah mulai marak dikembangkan oleh pengembang kompetitor di kawasan Cikarang.
Pengembangan landed housing kelas menengah itu dianggap sebagai produk kompetitif di tengah persaingan yang makin ketat di antara pengembang properti, terutama persaingan antar pengembang berkawasan besar.
Presdir PT Grahabuana Cikarang Sutedja Sidarta Darmono mengatakan salah satu proyek untuk hunian tapak itu adalah Palm Townhouse Residence yang akan diluncurkan Juni ini.
Hunian ini konsep rumah bandar dua lantai dengan luas bangunan 40 m² dan tanah 60 m², ada juga tipe 40/45, 40/50, dan tipe 40/60.
“Kami masih tetap bangun hunian kelas menengah karena pasarnya bagus. Ada juga beberapa proyek apartemen baru yang akan kami kembangkan dengan segmen pasar yang berbeda,” ujarnya di sela-sela pengumuman pemenang Program Writing Competition yang digelar Jababeka Group, di Jakarta, Rabu (31/5). Sutedja mengatakan Palm Townhouse dikembangkan hanya 162 unit untuk tahap pertama yang akan diluncurkan Juni ini.
Berdasarkan penelusuran Transaksiproperty, sejumlah situs daring pemasaran properti mulai gencar memasarkan proyek baru Jababeka Residence ini. Sejumlah situs sudah melakukan listing produk itu, seperti Trovit, Rumah, Rumadijual, bahkan situs daring marketing olx.co.id turut memasarkan produk hunian tersebut. “Cooming soon. Di Jababeka Residence, siap siap NUP Rp2 juta sebelum kehabisan. The Palm Townhouse, rumah mewah 2 lantai 3 Kamar Tidur 2 kamar mandi. Harga Rp300 jutaan. Stok terbatas,” bunyi promo yang dilakukan oleh situs rumahdijual.
Cikarang Makin Kompetitif dan Strategis
Sutedja, yang juga putra dari SD Darmono, tokoh pengusaha di balik kesuksesan pengembangan Jababeka City dan sejumlah proyek seperti resor Tanjung Lesung dan pengembangan hospitality di kawasan sejarah Borobudur, Mangelang itu, mengatakan kawasan Cikarang saat ini menjadi kawasan strategis seiring dengan masterplan pengembangan infrastruktur poros Jakarta- Bandung yang telah dibuat oleh pemerintah.
Hal itu, lanjutnya, sangat menguntungkan Jababeka Group yang memiliki kawasan pengembangan properti terpadu seluas 5.600 ha di Jababeka City. Menurut dia, pertumbuhan klaster- klaster ekonomi dan komersial di Jababeka City saat ini telah menjadikan kawasan itu sebagai kawasan multinasional yang didiami oleh komunitas antar bangsa.
Manajemen Jababeka sendiri mengklaim ada sekitar 10.000 orang ekspatriat yang memilih berdiam di Jababeka bersama dengan 1,2 juta warga masyarakat yang berdiam di kawasan tersebut.
“Munculnya Meikarta dari Lippo Group kami sambut gembira. Ini memang momentum bagi pengembang di kawasan Cikarang untuk melakukan gebrakan. Kami sendiri ingin bersinergi untuk saling mendukung dalam memajukan Cikarang. Jababeka juga punya proyek-proyek baru yang siap kami luncurkan,” ujar Sutedja saat diminta tanggapannnya soal gebrakan Lippo dengan Meikarta City-nya seluas 500 ha yang bertetangga dengan Jabebeka City.