TPCOM, JAKARTA- Produsen furnitur PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk yang terkenal dengan merek Olympic– melakukan ekspansi bisnis ke sektor properti dengan menggarap kawasan properti terpadu seluas 20 ha di Kedunghalang, Bogor.
Proyek bernama Olympic City itu akan dimulai dengan pembangunan dua menara apartemen berkapasitas 1.600 unit, dimana proyek jadi bagian dari proyek tahap pertama senilai Rp4,8 triliun yang meliputi pengembangan proyek apartemen, hotel, dan office tower.
Direktur Keuangan CSIS Lukas Maulana Jusuf mengatakan proyek tahap pertama itu akan memakai lahan seluas 6 ha dari total 20 cadangan lahan yang dimiliki untuk pengembangan Olympic City.
“Kami mulai proyek tahap pertama dengan target selesai dikembangkan dalam jangka waktu tiga hingga empat tahun ke depan. Ini proyek terpadu yang akan dikembangkan secara bertahap,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (30/5).
Untuk proyek apartemen, lanjutnya, dipasarkan dengan banderol harga Rp11,5 juta per m2, dimana tipe unit terkecil memiliki luas bangunan 30 m2 yang dilepas dengan harga Rp300 juta.
Cahayasakti Investindo, yang baru saja listing di lantai Bursa Efek Indonesia dengan kode saham CSIS itu, merencanakan memulai kegiatan konstruksi proyek apartemen itu pada Agustus 2017 dengan diiringi kegiatan pemasaran apartemennya tersebut.
Pemain baru di industri properti ini menargetkan angka penjualan presales dari menara pertama apartemen hingga akhir tahun ini senilai Rp225 miliar atau terjual hingga 500 unit dari 800 unit yang tersedia.
Kawasan Terpadu Yang Bernilai Rp20 Triliun
Produsen Furnitur Olympic ini memperkirakan butuh waktu selama 10 tahun untuk pengembangkan Olympic City itu dengan nilai investasi yang dibenamkan ditaksir mencapai Rp20 triliun.
Dalam pengembangan proyek ini, Cahayasakti Investindo hanya menjual unit apartemennya. Sedangkan untuk proyek perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan dikembangkan untuk pola sewa dengan oreintasi investasi menghasilan recurring income.
Produk Olympic menjadi salah satu merek furnitur lokal yang familiar bagi keluarga di Indonesia. Usaha ini didirikan oleh Au Bintoro, pengusaha tangguh yang berhasil membangun merek tersebut.
Seperti dilansir Liputan6.com, Olympic adalah produk nasional yang distribusi produknya 80% dan sisa diekspor ke sejumlah negara, terutama Timur Tengah.
Saat ini tercatat ada lebih dari 3.000 toko furnitur yang menjual produk Olympic di seluruh Indonesia, 23 pabrik di 23 provinsi, gudang dan cabang di China, serta agen tunggal atau sentra distribusi di Dubai.
Pengembangan properti terpadu seluas 20 ha di Kedunghalang, Bogor dilakukan di bekas lahan manufakturnya, setelah pabrik tersebut di relokasi ke Sukabumi.