TPCOM, CALIFORNIA- Apple Inc., dengan produk smartphone terkenalnya se antero dunia, Iphone– sambil nyeleneh diplesetkan oleh orang Indonesia menjadi Indonesian Phone- baru saja menorehkan sejarah fenomenal sebagai perusahaan AS pertama yang menembus kapitalisasi pasar senilai US$800 miliar.
Nilai itu setara dengan Rp10.064 triliun atau tiga kali lipat APBN di Republik ini yang saat ini masih ada pada kisaran Rp3000 triliun untuk saldo pendapatan dan pengeluaran per tahunnya.
Lebih dari 700 juta orang di seluruh dunia menggunakan iPhone, belum lagi ratusan juta lagi yang menggunakan komputer dan tablet Apple. Sementara pangsa pasar globalnya menurun dalam menghadapi beragam pesaing, keseluruhan pasarnya masih terus berkembang.
Kedigjayaan perusahaan sarat inovasi teknologi tinggi bidang ICT ini makin kentara dengan proyek ambisius untuk pembangunan kantor pusat mereka di Cupertino, California yang futuristik dan sarat lambang filosofis. Bukan hanya itu, tapi juga nilai proyek properti markas baru itu sangat wah yang menelan biaya hingga US$6,5 miliar.
Pembangunan kantor pusat ini merupakan kelanjutan dari program untuk merealisasikan mimpi, visi dan ambisi sang pendiri, almarhum Steve Jobs. Tokoh jenius dan visioner sebagai manusia super abad ini, Steve telah membangun Apple menjadi perusahaan kreatif terhebat dalam sepanjang sejarah dunia.
Proyek markas Apple ini menggambarkan teknologi informatika sebagai cincin raksasa, bahkan sangat raksasa yang jauh lebih besar dari markas Pentagon yang secara desain ring propertinya hampir mirip keduanya. Sang Resi Apple, Stave Jobs menyebut desain kantor baru Apple ini bagai pesawat ruang angkasa yang tengah mendarat di bumi.
Dari markas yang luar biasa itu, Apple akan menciptakan inovasi besar berikutnya dalam sejarah produk teknologi IT.
Ruang melingkar bagai cincin raksasa dan bahkan lebih mirip pesawat ruang angkasa seperti bayangan yang digambarkan oleh Jobs yang terlihat dari langit itu, melingkar sepanjang 4,5 km dan segera menjadi tempat beraktifitas secara kreatifitas bagi 12.000 karyawan Apple Inc.
Merumahkan Mimpi & Ambisi Hebat Steve Jobs
Apple sebagaimana dulu Steve Jobs menginginkan gedung baru itu akan menjadi ikon dalam dunia arsitektur global.
Proyek ini berkaitan dengan suatu peristiwa dengan latar empat bulan sebelum kematian Steve Jobs di tahun 2011. Pada saat acara publik terakhir Jobs, dia menyampaikan ambisinya dengan sangat jelas soal proyek gedung baru tersebut.
Bangunan perkantor hebat yang akan dibangun di samping jalan bebas hambatan 280, di lokasi bekas markas besar Hewlett-Packard.
“Kata memiliki kesempatan untuk membangun gedung perkantoran terbaik di dunia. Ini seperti pesawat ruang angkasa yang mendarat.” Begitu katanya kepada Dewan Tim Visi-nya pada ketika itu.
Proyek ini dibangun di area sangat luas, mencapai 70 hektare dan secara resmi telah dinamakan Apple Park.
Detailnya menakjubkan di kedua ujung skala, dari panel kaca melengkung terbesar di dunia yang membentuk dinding hingga detail terkecil seperti disain pegangan pintu yang kabarnya membutuhkan waktu 18 bulan pertemuan untuk memilih dan melibatkan pengukuran sampai pada Nanometer itu.
Laporan singkat dari arsitek bangunan tersebut menunjukkan bagaimana Jobs mendorong agar desain proyek itu menjadi sempurna sebagai kantor pusat dari Apple dengan melambangkan visi dan misi yang besar di masa depan.
Tidak ada jahitan, celah, atau kuas yang diizinkan untuk ditunjukkan. Setiap dinding, lantai dan plafon harus dipoles dengan sangat baik dan kayu yang digunakan untuk alat kelengkapan harus berupa jenis maple tertentu dan hanya kayu dari jantung setiap pohon yang diizinkan untuk digunakan.
Kaca sepanjang 6 km yang digunakan pada dinding eksterior gedung itu ditekuk dan dibingkai di Jerman, menggunakan mesin yang dirancang khusus untuk proyek ini, dan kemudian dikirim kembali.
Perusahaan arsitek Inggris, Foster + Partners yang merancang bangunan tersebut juga memiliki proyek besar termasuk Stadion Wembley, Jembatan Millenium London dan Menara Jantung New York.
Pimpinan Foster + Partners, Norman Forster mengatakan bahwa inspirasi untuk desain adalah alun-alun London dimana rumah-rumah di sekitar taman, meskipun kekaguman Jobs terhadap Quad Utama di Kampus Stanford juga disebut sebagai referensi.
Bangunan utama memiliki atap surya berkapasitas 17 megawatt, menjadikannya salah satu instalasi energi surya terbesar di dunia.
Ini juga merupakan salah satu bangunan berventilasi alami terbesar di dunia, dirancang untuk berjalan selama sembilan bulan dalam setahun tanpa pemanasan atau pendinginan.
Kawasan proyek ini yang mencapai 70 ha itu dirancang dengan alokasi ruang hijau mencapai 80% dari total area yang dimiliki. Saat ini telah ditanam penghijauan dengan 7000 pohon rindang dan pohon buah-buahan, termasuk 1000 pohon yang sudah ada di lokasi yang kemudian ditanam kembali.