TPCOM, JAKARTA— Pesatnya pertumbuhan proyek properti, turut menebalkan harapan di kalangan perusahaan asuransi umum untuk meraih pertumbuhan premi dari asuransi pproperti.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pertumbuhan premi industri asuransi umum tahun 2017 bisa tumbuh pada kisaran 7,5%—10% dan asuransi properti menjadi salah satu produk yang diandalkan untuk mencapai pertumbuhan tersebut.
PT Asuransi Cakrawala Proteksi misalnya, menargetkan pendapatan premi sebesar Rp1 triliun pada tahun ini dengan strategi menjadikan sektor properti sebagai mesin pendorongnya.
“Kontribusi dari sektor properti juga menjadi faktor pendorong, sampai dengan maret ini kontribusi lini properti menyumbang 70%,” kata Nicolaus Prawiro, Vice President PT Cakrawala Proteksi Indonesia, sebagaimana dilansir oleh Bisnis.com, baru-baru ini.
Dia memprediksi tren lini properti tersebut masih akan meningkat seiring dengan bertambahnya proyek-proyek properti di tahun ini. dalam hal ini, dia memperkirakan paling tidak hingga akhir tahun, kontribusi premi dari lini properti sebesar Rp450 miliar.
Sedangkan PT Asuransi Binagriya Upakara mengharapkan asuransi properti mampu menjadi mesin pertumbuhan premi yang ditargetkan tumbuh 20% pada tahun ini.
Tingginya harapan pada lini properti, menurut Dadang Sukresna, Direktur Utama PT Asuransi Binagriya Upakara, karena adanya potensi premi yang bisa diraih dari beberapa proyek properti perkantoran, hotel, dan pergudangan yang kini dalam proses pekerjaan konstruksinya di sejumlah daerah.
Pada kuartal pertama tahun ini, Binagriya telah meraih pendapatan premi sebesar Rp34,5 miliar atau tumbuh 6,15% dibandingkan dengan perolehan premi pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp32,5 miliar. “Pertumbuhan premi pada kuartal I/2017 masih ditopang oleh asuransi properti. Porsinya sekitar 70%.”
Tak jauh berbeda, PT Asuransi Jasa Tania mendapati peningkatan produksi pada premi dari pertanggungan properti masih menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan premi perseroan.
Direktur PT Asuransi Jasa Tania Ade Zulfikar mengatakan peningkatan produksi pada lini bisnis properti masih menjadi pendorong pertumbuhan atau menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan premi perseroan.
“Properti masih dominan, karena mayoritas kami diproperti, kurang lebih porsinya 50%,” kata Ade.
Jasa Tania memproyeksikan pertumbuhan pendapatan premi sebesar 16% dengan nilai nominal sebesar Rp339 miliar.
Industri asuransi umum sepanjang 2016 meraih pertumbuhan pendapatan 5,1% atau naik dari Rp58,9 triliun pada 2015 menjadi Rp61,9 triliun.
“Dari total pendapatan premi, asuransi harta benda atau properti masih menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan premi industri dengan pendapatan premi sebesar Rp19,07 triliun atau tumbuh 7,9% jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Julian Noor, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia.
Sementara itu, CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda memperkirakan sektor properti pada 2017 bisa tumbuh sekitar 20 persen.
Dia belasan seiring dengan suksesnya program pengampunan pajak dan selesainya sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
“Pendorong pertumbuhan properti itu yaitu infrastruktur, dibangun tol, dibangun waduk, dibangun jalan, dan lainnya, tentu mendorong daya beli masyarakat,” ujar dia dalam konferensi pers Indonesia Real Estate Summit 2016 di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
[Klik, baca: Tax Amnesty Dorong Pertumbuhan Properti 20 persen di 2017].