TPCOM, OREGON- Seperti beberapa kota lain di Amerika Serikat, Portland di Oregon dibanjiri oleh populasi warga kota yang tidak punya rumah atau tunawisma.
Dinas Perumahan Oregon memperkirakan sekitar 4.000 warga terbiasa setiap hari tidur di jalanan atau di tempat penampungan darurat.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan, sekaligus mendorong inisiatif dari Multnomah County Idea Lab untuk membuat program yang mereka namakan dengan A Place For You. Program peduli masyarakat homeless ini akan merancang bentuk rumah polong yang akan ditempatkan di ruang kosong belakang rumah milik warga yang bersedia dipakai lahannya.
Seperti dilaporkan oleh Associated Press, pemerintah kota Portland akan menjadikan program rumah polong (sleeping pods) sebagai proyek percontohan yang untuk program pertama diberikan bagi empat keluarga di Multnomah County, Oregon. Para warga pemilik rumah antusias menyambut program ini, dimana sekitar 200 pemilik rumah berminat menjadi lokasi penempatan sleeping pods untuk warga gelandangan.
Dalam pelaksanaannya, warga gelandangan yang menempati rumah polong itu nantinya akan dikenakan biaya sewa dengan sangat murah dan mereka akan menerima layanan sosial dari pemda.
Becca dan Kelly Love, adalah dua warga pemilik rumah di Portland yang mempertimbangkan membolehkan lahan di belakang rumah mereka untuk menjadi tempat rumah polong tersebut. Mereka menyadari program ini akan berdampak positif pada pertumbuhan kegiatan sewa lahan untuk kebutuhan semacam itu di Porkland pada masa mendatang.
“Karena nasib tidak punya rumah, bukan berarti membuat kamu menjadi orang jahat atau penyewa kontrakan yang buruk, kata Becca Love kepada AP. “Kenyataannya kamu menjadi penyewa yang lebih baik karena kamu sangat menghargai fasilitas yang diberikan. Kami mencoba berpikir mencari cara untuk membentu masyarakat kami yang tunawisma keluar dari persoalan mereka.”
Pemerintah Portland menyiapkan program rumah polong untuk sekitar 200 warga yang tak punya rumah dengan memerlukan biaya sekitar US$75.000 untuk masing-masingnya. Program ini akan dibiayai melalui anggaran pemda dan didukung oleh donasi warga kota dan lembaga donatur yang peduli.
Rumah polong yang akan dibangun bisa menampung satu orang dewasa dan dua orang anak yang ruangannya terdiri dari beberapa kasur, rak, toilet serta mendapatkan pasokan fasilitas air panas.
Warga di salah satu lingkungan di Portland yang disebut Kenton menyetujui sebuah proyek percontohan yang sama pada awal Maret lalu. Mereka menyediakan lahan seluas 96 kaki persegi dhalaman belakang untuk program rumah polong yang diinisiasi oleh mahasiswa dari Portland State University dan sebuah organisasi advokasi lokal bernama Koalisi Village. Program ini ditujukan untuk merumahkan sebanyak 14 wanita tunawisma.
Tarif sewa rumah tahunan di Portland diketahui meningkat sebesar 14% pada tahun 2015 – salah satu peningkatan terbesar di Amerika Serikat. (Sumber: weforum.org)