Beranda Investasi KSO Ciputra Yasmin Mulai Garap CPI, Proyek Waterfront Megah di Makassar

KSO Ciputra Yasmin Mulai Garap CPI, Proyek Waterfront Megah di Makassar

0
BERBAGI
Desain proyek Centre Point of Indonesia (CPI) yang akan digarap Ciputra Group. (Gambar Repro)

TPCOM, MAKASSAR- KSO Ciputra Yasmin memulai pekerjaan konstruksi proyek reklamasi terpadu megah, Centre Point of Indonesia (CPI) di tepi laut Losari, Makassar dengan target reklamasinya selesai pada April 2018.
Pengembang kawakan tersebut akan melakukan reklamasi tepi laut dengan konsesi seluas 157 hektar, dimana 50.47 hektar diantaranya akan menjadi milik Pemprov Sulawesi Selatan.

Ciputra Group dalam siaran persnya menyebutkan pekerjaan reklamasi itu akan dilakukan oleh PT Boskalis Internasional Indonesia yang ditunjuk menjadi kontraktor pelaksananya yang dibantu oleh konsultan Witteveen+Bos.

“[Ciputra Group] dengan kontraktor pelaksana reklamasi proyek Centre Point of Indonesia (CPI), Boskalis serta pihak konsultan Witteveen+Bos telah melakukan kick-off meeting pada akhir Maret. Hal itu menandai dimulainya pengerjaan fase konstruksi. Pertemuan itu juga membahas beberapa hal yang telah dilakukan oleh Boskalis dalam fase persiapan sejak penandatanganan kontrak,” ujar bunyi pernyataan dari salah satu konglomerasi pengembang properti terbesar di Asia Tenggara tersebut yang dirilis Senin (10/4).

Seperti dilansir oleh situs Tribun Makassar baru-baru ini, Managing Director of Ciputra Group, Harun Hajadi menambahkan Boskalis dalam dekat ini akan mulai merampungkan pembangunan kantor lapangan, mobilisasi peralatan penunjang seperti pontoon sparayer, sinker pipe, floating pipe, crane, excavator hingga mobilisasi tenaga kerja.

“Nilai Investasi Proyek Centre Point of Indonesia pada tahap pertama sekitar Rp 3,5 triliun, terdiri dari biaya reklamasi baik yang akan dikerjakan oleh Boskalis dan akan dikerjakan oleh kontraktor lokal, termasuk di dalamnya fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, saluran, lanskap, serta utilitas yang ada di atasnya,” ujarnya.

Investasi sebesar itu meliputi pekerjaan reklamasi seluas 95 hektare, dimana 50 hektare untuk Pemprov dan 45 hektare untuk investor pengembang. KSO Ciputra Yasmin adalah kolaborasi PT Ciputra Surya Tbk., salah satu entitas usaha grup Ciputra dengan PT Yasmin Bumi Asri, selaku pemegang konsesi proyek.

Terkait dimulainya pekerjaan konstruksi reklamasi itu, ungkap Ciputra Group, dilakukan setelah pembuatan Detail Engineering Design (DED) mencapai 95%.
“Seperti yang telah dibahas, jenis kontrak kerja yang disepakati pada proyek ini adalah Design and Build. Oleh karenanya setelah memenangkan tender, Boskalis wajib melakukan pekerjaan survey ulang yang lebih lengkap dan akurat, menganalisa kembali perhitungan-perhitungan sebelumnya secara lebih detail, sebagai syarat untuk menghasilkan DED yang memenuhi standar reklamasi Internasional.”

Dan yang lebih lagi, menurut Ciputra Group, telah mengajukan perizinan pekerjaan reklamasi yang terdiri dari Surat Izin Kerja Reklamasi (SIKR), Surat Izin Kerja Keruk (SIKK), dan Izin Penggunaan Kapal Asing (IPKA).
Selanjutnya SIIKA atau Surat Izin Impor Kapal Asing dan IUP OP atau Izin Usaha Pertambangan & Operasi Produksi Pasir Laut yang semuanya selesai diurus pada April ini.

Dalam proses memulai pekerjaan konstruksi reklamasi, ungkap Ciputra dalam siaran pers itu, harus dilakukan terlebih dahulu
pembersihan ranjau peninggalan perang dunia II di lokasi reklamasi. Dalam pekerjaan ini bekerja sama dengan jajaran TNI Angkatan Laut Republik Indonesia.

“Masih ada kewajiban lain yang menjadi perhatian seperti mobilisasi peralatan penunjang pekerjaan reklamasi dan mobilisasi tenaga kerja professional asing maupun lokal,” Soeprapto Budisantoso, Penanggung Jawab Proyek Centrepoint of Indonesia.

Dalam proses pekerjaan konstruksi tersebut, ungkap Soeprapto lagi, Boskalis aka memulai pekerjaannya dengan merampungkan pembangunan kantor lapangan atau site office, mobilisasi peralatan penunjang reklamasi seperti pontoon sprayer, sinker pipe, floating pipe, Crane, Excavator, hingga mobilisasi tenaga kerja.

LEAVE A REPLY