Beranda KPR Otomotif Lesu, Multifinance Beralih Garap KPR Untuk Pembiayaan Rumah

Otomotif Lesu, Multifinance Beralih Garap KPR Untuk Pembiayaan Rumah

0
BERBAGI
Dok. Behance.net

TPCOM, JAKARTA- Lesunya pasar pembiayaan kendaraan pada tahun ini, jadi dorongan bagi perusahaan multifinance untuk beralih lebih banyak melakukan pembiayaan kepada konsumen properti dengan memperkuat program KPR.

Langkah ini mendapatkan dukungan dari perusahaan pembiayaan sekunder perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) yang tahun ini sudah menyiapkan sokongan permodalan sebesar Rp100 miliar untuk penyaluran KPR melalui multifinance.
Sejumlah perusahaan multifinance sendiri sudah mulai merintis bisnis pembiayaan perumahan- skim KPR sejak beberapa tahun lalu, sejak inisiatif SMF untuk mengajak industri tersebut ikut dalam bisnis KPR.

Saat ini sudah ada tiga lembaga Multifinance yang berjasama dengan SMF untuk menggarap KPR, yaitu
Seperti dilansir Tempo.com, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) menjadi salah satu perusahaan yang mulai memperbesar porsi pembiayaan propertinya. Perusahaan yang biasanya fokus di pembiayaan kendaraan itu, menargetkan porsi KPR naik dari 4% menjadi 15% pada tahun ini.

Presiden Direktur BPFI Markus Dinarto mengatakan pembiayaan properti tahun ini digenjot menjadi 15% dari total target penyaluran kredit tahun ini yang mencapai Rp1,38 triliun.
Data yang dirilis oleh SMF, ada tujuh multifinance yang berkomitmen berkerjasama dengan perseroan, yaitu MNC, IMFI, Verena, Batavia, Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL), Mandala, dan Mitra Pinastika Mustika Finance (MPM Finance).

Kantor Pusat PT SMF (Dok. PT SMF)

Baru- baru ini, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF, Heliantopo, mengatakan memperkuat bisnis KPR melalui multifinance bisa membantu memperluas akses pembiayaan perumahan, dimana masyarakat calon pembeli rumah mempunyai opsi yang lebih banyak sebagai sumber pembiayaan.
“Bagi kami Rp 100 miliar sudah bagus untuk awal karena potensinya gede,” katanya di Jakarta, awal Maret lalu. [Klik, baca: Perluas Akses Pembiayaan Rumah, SMF Izin Terbitkan Bond Rp12 Triliun]

Bagi petinggi SMF ini, multifinance itu memiliki kelebihan, terutama soal kesigapan mereka dalam penyaluran pembiayaan dibandingkan dengan perbankan.
Dalam hal ini, lanjutnya, masyarakat harus dibiasakan mendapatkan pembiayaan rumah dari multifinance, setelah sebelumnya sangat familiar mendapatkan pembiayaan kendaraan.

SMF mendorong lembaga pembiayaan nonbank seperti multifinance untuk mendukung Fasilitas Likuiditas Pembiyaan Perumahan (FLPP) agar pasar kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia semakin kompetitif.
Kebijakan ini sudah dirintis sejak perusahaan itu sejak era kepemimpinan Erica Soeroto, Direktur Utama pertama perusahaan tersebut. SMF pernah menyiapkan plafon modal KPR untuk multifinance hingga Rp500 miliar.

Tetapi, karena bisnis KPR adalah usaha yang masih baru bagi perusahaan pembiayaan nonbank tersebut, membuat realisasinya jauh panggang dari api.
Sekalipun begitu, menurut Heliantopo, multifinance harus terus didorong untuk terjun total dalam pembiayaan KPR karena besarnya potensi yang mereka miliki.

LEAVE A REPLY