TPCOM, JAKARTA – Setelah berjalan proyek kereta cepat ringan, LRT koridor Cibubur- Cawang, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., mulai berjualan apartemen di titik-titik stasiun proyek transportasi publik modern tersebut.
Perusahaan jasa konstruksi milik negara tersebut mulai menggarap proyek properti untuk disinergikan dengan stasiun LRT yang tengah dibangun dengan proyek perdana adalah apartemen strata title/jual putus.
Pantauan TransaksiProperty, Adhi Karya mulai memasarkan proyek dengan nama LRT City Royal Sentul Park Apartemen sejak awal tahun ini. Pemasaran proyek ini sudah muncul di situs Lamudi yang menyebutkan menara pertama proyek tersebut akan dibangun awal 2017 ini dengan target serah terima kepada pembeli pada akhir 2019.
LRT City Royal Sentul Park Apartemen dipasarkan dengan menggunakan skema pembiayaan KPR dari Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara (BTN). Beberapa agen penjualan properti mulai terlibat dalam penjualan properti baru ini, termasuk LJ Hooker.
Apartemen ini dipasarkan dengan harga Rp14 juta per meter persegi (m2) atau Rp317,8 juta untuk unit tipe studio dengan luas 22,7 m2. Ada tiga tipe unit yang ditawarkan untuk proyek menara pertama ini, yaitu tipe studio 22,7 m2, tipe 1BR 35,5 m2, dan tipe 3BR dengan luas 54 m2
Adhi Karya memiliki anak usaha yang khusus berbisnis properti, yaitu PT Adhi Persada Properti. Perusahaan konstruksi yang di lantai Bursa Efek Indonesia berkode ADHI ini sudah mengungkapkan rencana pengembangan dan penjualan proyek apartemen ini dalam Laporan Tahunan 2016 yang dirilis pada Senin (20/2/2017).
LRT Gairahkan Properti
Pembangunan proyek LRT tahap I sepanjang 43,3 kilometer dengan tiga lintasan yaitu Cibubur-Cawang, Bekasi-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas yang berada di koridor Jakarta- Bekasi sekitarnya, diyakini makin meningkatkan minat masyarakat terhadap properti hunian di koridor tersebut.
Keberadaan LRT menjadi sarana transportasi yang efektif bagi warga komuter yang bekerja di Jakarta yang selama ini menghadapi masalah kemacetan lalu lintas.
“Kehadiran light rail transit membantu pengembangaan proyek properti. Infrastruktur transportasi menolong pertumbuhan pengembangan maupun investasi properti,” tutur Anton Sitorus, Director Head of Research and Consultancy Savills Indonesia kepada CNN Indonesia, Jumat (30/9).
Anton memastikan proyek properti yang berada di sekitar lintasan awal hingga akhir LRT akan menarik minat masyarakat untuk memilikinya. Hal inilah yang kemudian mengerek harga lahan dan properti di sekitar proyek tersebut sekitar 15%-20% per tahun.
Terkait dengan proyek LRT, Adhi Karya sendiri berencana menerbitkan obligasi korporasi sekitar kuartal-II tahun ini senilai Rp 2 triliun.
Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan dana dari hasil penerbitan obligasi tersebut akan dipergunakan untuk mendanai proyek kereta cepat ringan Jabodebek.
Penghimpunan dana Rp2 triliun tersebut hanya sebagian dari kebutuhan dana proyek LRT yang mencapai Rp7 triliun. Budi mengatakan sumber dana lain yang dicari perseroan adalah bersumber dari kredit perbankan dan anggaran dari APBN.
Tim Redaksi