JAKARTA, tpcom- Sasar potensi pasar milenial yang belum banyak tersentuh, Kalindo Land mengandeng Bank BTN Cabang Cibubur untuk penjualan hunian di perumahan Grand Nusa Indah dan Permata Nusa Indah, di jalur Transyogi, Bogor dengan harga rumah mulai Rp250 jutaan.
Kedua proyek perumahan tersebut menjadi andalan Kalindo Land untuk menarik konsumen milenial di kawasan Jabodetabek dengan menawarkan program cukup bayar uang muka sebesar 1% dari nilai harga hunian dan besaran cicilan kredit KPR hanya berkisar Rp2 jutaan per bulan.
Bank BTN sendiri mendukung program penjualan hunian untuk pasar milenial itu dengan skim KPR Gaeesss yang dikhususkan untuk pembiayaan konsumen milenial dengan suku bunga yang dikenakan 8,25% fixed selama dua tahun pertama.
“Kalau rumah harga Rp250 jutaan itu di Permata Nusa Indah, konsumen milenial dari kalangan keluarga muda atau karyawan baru hanya perlu mencicil sekitar Rp2 jutaan per bulan. Kami mensubsidi semua biaya proses persetujuan KPR di Bank BTN, sehingga konsumen cukup bayar uang muka 1% dari nilai harga rumah,” kata Cecep Prayitno, Manager Marketing Kalindo Land, di Kantor Cabang BTN Cibubur, Jumat (26/10/2018).
Kalindo sendiri, tutur Cecep, menyediakan hunian komersial harga Rp250 jutaan hingga Rp400 juta di proyek Permata Nusa Indah. Sedangkan di Proyek Grand Nusa Indah disediakan hunian tapak dengan harga berkisar Rp325 jutaan hingga Rp750 jutaan.
Cecep mengatakan generasi milenial adalah populasi terbesar dalam peta demografi penduduk Indonesia saat ini yang belum banyak masuk jadi buyer property. Oleh karena itu, pihaknya memiliki strategi dan produk khusus untuk menarik mereka supaya menginvestasikan dananya atau mengunakan potensi buying power mereka.
Dalam kesempatan yang sama, Dedy Lesmana, Kepala Kantor BTN Cabang Cibubur, menyatakan optimistis kerjasama untuk menarik konsumen milenial di dua proyek perumahan milik Kalindo Land tersebut akan mampu menaikan angka penyaluran kredit KPR BTN.
“Dua proyek hunian milik Kalindo ini sudah dikenal dan bagus di wilayah Transyogi Cibubur. Grand Nusa Indah juga harganya masih sangat terjangkau dengan lokasi sangat strategis dan fasilitasnya lengkap bagi calon konsumen yang baru bekerja atau keluarga baru. Lokasi bagus fasilitas sangat lengkap,” kata Dedy.
Salah satu karakter milenial untuk KPR Gaeess adalah proses aplikasi kreditnya yang bisa dilakukan secara online hingga proses persetujuannya lebih cepat. Dengan begitu, kata Dedy, generasi milenial yang akrab dengan dunia digital tidak perlu merasa repot melakukan proses aplikasi manual seperti proses kredit kebanyakan selama ini.
“Mereka kalau sudah disetujui baru datang ke kantor BTN untuk melakukan proses penyerahan fisik legalitas persyaratan kredit. Untuk konsumen yang punya fixed income malah lebih dimudahkan lagi proses persetujuan kreditnya.”
Incar Lampaui Target KPR
“Dengan besaran cicilan Rp2 jutaan per bulan jelas ini sangat terjangkau untuk konsumen milenial paling awal masuk dunia kerja sekalipun. Apalagi untuk milenial keluarga baru yang punya double income jelas sangat ringan,” ujar Dedy.
Menurut Dedy, beli rumah di usia muda itu keren. Karena itu, BTN Cibubur terus memberikan ruang bagi konsumen milenial untuk melakukan investasi produktif melalui pembelian rumah pertama. Konsumen milenial yang dimaksud Dedy adalah masyarakat usia produktif dengan usia 21 tahun hingga 30 tahun. Untuk kelompok calon debitur pada usia tersebut, BTN membuat kebijakan KPR dengan tenor kredit hingga 30 tahun.
Untuk kerjasama dengan Kalindo, BTN Cibubur mengharapkan dua proyek Kalindo itu bisa mendorong menaikkan angka penyaluran KPR non subsidi (komersial) yang ditargetkan Rp600 miliar pada tahun ini.
“Selama ini kerjasama dengan proyek Kalindo cukup besar kontribusinya penyaluran KPR non subsidi. Kami membidik bisa melampai target penyaluran hingga ke angka Rp700 miliar,” kata Pimpinan BTN Cibubur itu lagi.
Dedy berharap, kerjasama pembiayaan KPR antara BTN Cibubur dengan Kalindo Land dapat terus meningkat di masa-masa mendatang. Pola kerjasama sinergis seperti ini menguntungkan ketiga belah pihak (win win solution) antara Pengembang, konsumen, dan perbankan sebagai penyalur KPR.