Beranda Apartemen Apartemen Permata Hijau Suites Harga Rp1 Miliar Beri Proyeksi Yield 12%-15%

Apartemen Permata Hijau Suites Harga Rp1 Miliar Beri Proyeksi Yield 12%-15%

0
BERBAGI
Render proyek apartemen Permata Hijau Suites yang kni sudah masuk tahap pekerjaan konstruksi dengan target serah terima ke pembeli September 2019. (Dok. Manajemen Permata Hijau Suites)

TPCOM, JAKARTA- Konsorsium Pulau Intan Development dengan Terry Palmer Group optimistis bisa memberikan yield atau imbal hasil sewa sekitar 12%-15% per tahun kepada buyer investor unit apartemen Permata Hijau Suites yang kini tengah ditawarkan kepada pasar.

Untuk mengoptimalkan hasil investasi atau capital gain dan yield pada kisaran 12%- 15% per tahun itu, kedua mitra pengembang itu telah menunjuk Jones Lang LaSalle Indonesia untuk mengelola operasional dan rental apartemen itu saat diserahterimakan kepada pembeli sesuai jadwal pada September 2019.

Pulau Intan Development, perusahaan konstruksi dan pengembang properti nasional dan Terry Palmer Group, perusahaan handuk terkenal berkolaborasi mengembangkan proyek apartemen Permata Hijau Suites di jalur Permata Hijau- Simprug, Jakarta Selatan- jalur strategis dengan skala pengembangan dua menara setinggi 36 lantai yang berisi sebanyak 659 unit apartemen kelas menengah atas.

Proyek ini dikembangkan di atas lahan seluas 9.000 m2, lahan bekas pabrik handuk milik Terry Palmer yang dioptimalkan paskarelokasi pabrik itu ke kawasan Tangerang.

“Hunian sekitar Permata Hijau-Simprug berkembang mengikuti dinamikanya. Kondisi ini memberikan pride tersendiri bagi kami untuk mengembangkan apartemen premium di kawasan Permata Hijau. Di sisi lain, permintaan masyarakat perkotaan masih tinggi, mengingat lokasi Permata Hijau Suites relatif dekat CBD Sudirman dan kawasan Senayan,” Hadi Kusuma, Chief Executive Officer (CEO) Permata Hijau Suites dalam siaran persnya kepada Transaksiproperty.com, Rabu (26/7).

Dia menuturkan pengembangan dua menara setinggi 36 lantai itu terdiri dari menara Ebony yang berisi sebanyak 320 unit dan menara Ivory sebanyak 329 unit apartemen dengan status bersertifikat strata title di atas tanah HGB.
Setiap lantai tower hanya didesain sebanyak 10 unit dengan varian kamar tidur berukuran semigross 40,86 m2  dengan satu kamar tidur, lalu tipe luas 60,29 m2 dengan dua kamar tidur, dan tipe luas 91,69 m2 dengan tiga kamar tidur.

“Konsep huniannya selaras dengan alam yang menggabungkan tingkat privasi dan kenyamanan bagi entrepreneur profesional dan intelektual muda,” kata Hadi lagi.

GM Marketing Permata Hijau Suites Ivonne Suwandi menambahkan proyek Permata Hijau Suites menjadi proyek properti yang prospektif bagi market, sehingga tidak heran dalam waktu singkat mampu menarik perhatian dari pialang properti.

Menurut dia, hal itu didasari oleh realitas bahwa proyek hunian jangkung itu berada di lokasi yang stretagis dan ditawarkan kepada pasar dengan harga tergolong miring untuk ukuran hunian premium di lokasi strategis.

“Harga Permata Hijau Suites kompetitif pada kisaran Rp1 miliar hingga Rp2,5 miliar per unit. Ini sama dengan harga Rp24 jutaan permeter persegi,” kata Ivonne.

Dia menambahkan pihaknya menyasar kelompok buyer kelas A dari kalangan eksekutif muda. Hal itu diselaraskan dengan desain propertinya, dimana lantai apartemennya sepenuhnya menggunakan marmer dan setiap ruangan dilengkapi air conditioner.

“Terkait pengelola unit properti dan upaya untuk mengoptimalkan hasil investasi atau capital gain dan yield pada kisaran 12-15% pertahun. Kami bekerjasama dengan JLL Indonesia sebagai manajemen propertinya,” ujarnya lagi.

Render Proyek Permata Hijau Suites. (Dok. Manajemen Permata Hijau Suites)

Program Promo Cicilan Rendah

Ivonne menjelaskan pihaknya saat ini meluncurkan program Hot Price Super Deal yang menawarkan ringan yang hanya Rp8 jutaan per bulan.

Dia mengharapkan program ini bisa menjadi pemanis untuk memperkuat daya beli masyarakat sehingga makin luas peluang pasar yang bisa digaet. Manajemen Permata Hijau Suites menjadwalkan proyek apartemen itu sudah bisa diserahterimakan kepada pembeli mulai September 2019.

Menurut Ivonne, pembangunan konstruksi proyek Permata Hijau Suites sedang dalam tahap pondasi dan ditargetkan selesai sebelum September 2019.

Pimpinan Divisi Property Management Jones Lang LaSalle Indonesia Naomi Patadungan menilai koridor Permata Hijau – Simprug, Jakarta Selatan kian menggeliat karena sejak beberapa tahun lalu telah menyandang diri sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai harga lahan tertinggi di Jakarta.

Kawasan dimana Permata Hijau Suites dikembangkan itu, lanjutnya, makin disukai karena didorong oleh pesatnya pertumbuhan fasilitas umum dan infrastruktur, memengaruhi bisnis properti kawasan elit ini.

“Jakarta Selatan merupakan kawasan permukiman yang terbentuk sejak lama dan diikuti pertumbuhan fasilitas umum di sekitarnya. Perkembangan kawasan hunian dengan aspek lingkungan yang terjaga asri itu, tergolong pesat dan dikenal sebagai lokasi hunian favorit petinggi negara, selebritis, para profesional maupun ekspatriat,” kata Naomi.

Naomi menambahkan koridor Permata Hijau – Simprug tidak hanya tumbuh secara nominal, tapi juga tumbuh dari sisi fasilitas dan aksesnya. Koridor ini memiliki captive market menengah atas dengan komposisi ideal antara hunian, perkantoran, komersial.

“Karenanya, tidak heran jika kawasan Jakarta Selatan tetap mendominasi atau jadi benchmark harga tanah dengan median tertinggi sekitar Rp45,8 juta pe m² pada periode 2015,” tambahnya.

Dia menggambarkan strategisnya kawasan itu dengan posisi lokasi hanya berada dalam radius dua kilometer dari fasilitas publik populer di Ibukota, seperti Gelora Bung Karno, Senayan City, Plaza Senayan, JCC dan Senayan City, Eton International Pre School, Binus Simprug, Binus University, dan Binus International University.

LEAVE A REPLY