JAKARTA, TPCOM- Bandara sekarang berkembang menjadi perhiasan sebuah kota, bahkan mewakili Negara. Tidak heran, dalam dua deakde terakhir bermunculan bandara-badara yang berfungsi sangat efektif dan berpenamoilan indah sebagai sebuah produk properti.
Foster + Partners menampilkan kemajuan yang dicapai tim desainnya dalam menyelesaikan Bandara Internasional Techo baru di Phnom Penh, Kamboja. Firma arsitektur ini bertujuan untuk memposisikan bandara ini sebagai salah satu bangunan publik terpenting di negara ini, yang memainkan peran penting dalam pariwisata dan perekonomian Kamboja. Bandara Internasional Techo, yang terletak 20 kilometer selatan Phnom Penh, merupakan konstruksi modular yang dirancang untuk diperluas.
Tahap pertama terminal bandara mencakup pusat pusat dan sayap aerofoil di utara, yang mampu menampung hingga 13 juta penumpang setiap tahunnya. Tahap selanjutnya akan fokus pada sayap aerofoil kedua yang dirancang untuk menampung 30 juta penumpang. Stefan Behling, Kepala Studio di Foster + Partners, menyatakan bahwa Bandara Internasional Techo yang baru akan menjadi bagian penting dari pembangunan berkelanjutan di Phnom Penh sebagai pusat transportasi antar moda dan antar kawasan yang utama di negara ini.
Seperti Apa Bandara Internasional Theco Phnom Penh dirancang?
Untuk desain Bandara Internasional Techo di Phnom Penh, Kamboja, Foster + Partners mengambil inspirasi dari negara itu sendiri, yang dianggap sebagai salah satu peradaban tertua di Bumi. Perancangannya juga mempertimbangkan iklim tropis, sehingga menghasilkan bangunan terminal yang dipimpin oleh rumah induk pusat dengan dua dermaga berbentuk aerofoil. Struktur ini menampung semua proses penumpang, termasuk keamanan dan imigrasi, dan toko ritel di bawah satu kanopi atap yang memanjang hingga ke titik pengantaran di sisi udara, menyediakan tempat berlindung yang luas.
BACA JUGA: Shenyang, Kota Cantik di China Yang Membuat Ciputra Jatuh Cinta
Meskipun atap kanopi mungkin terlihat terbuat dari kayu pada pandangan pertama, Foster + Partners menggunakan konstruksi rangka baja ringan, didukung oleh struktur pohon sepanjang 36 meter. Layar inovatif menyaring cahaya matahari, menciptakan ruang terminal yang cukup terang. Pernis dan pewarnaan akan segera menyusul agar sesuai dengan palet kayu, menghadirkan suasana hangat dan ramah yang selaras dengan material interior berwarna terang lainnya, membangkitkan bahasa visual Kamboja dengan cara kontemporer.
Pengembangan Panel Surya Untuk Pasokan Listrik Bandara
Teknologi adalah inti dari Bandara Internasional Techo yang dirancang oleh Foster + Partners di Phnom Penh, Kamboja, dengan tujuan menjadikannya salah satu bandara paling ramah lingkungan secara global. Bandara ini bertujuan untuk mencapai hal ini dengan memberi daya pada hampir seluruh terminal dengan energi yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga surya di lokasi. Deretan panel fotovoltaik akan menghasilkan listrik yang diperlukan untuk operasional bandara.
Selain panel surya, desainnya juga menggabungkan keahlian lokal dan pemandangan alam. Foster + Partners berencana menambahkan penghijauan ke Bandara Internasional Techo, seperti yang terlihat di foto, dengan pepohonan dewasa muncul di area tengah dan penanaman di tepi untuk memperhalus interiornya.
Nikolai Malsch, Senior Partner di Foster + Partners, mencatat bahwa bandara Phnom Penh terinspirasi oleh sejarah dan warisan budaya Kamboja. ‘Desain terminal ini merupakan perwujudan modern budaya Kamboja. Atap Terminal merupakan ekspresi ringan dan modularitas yang melekat, berfungsi sebagai gerbang simbolis untuk setiap perjalanan wisatawan,’ katanya. Hingga cerita ini diterbitkan, belum ada pengumuman resmi mengenai tahun selesainya proyek tersebut.
Diterjemah dari: designboom.com (https://www.designboom.com/architecture/foster-partners-techo-international-airport-phnom-penh-cambodia-01-04-2024/)