JAKARTA– tpcom- Shenyang, kota terbesar dengan luas mencapai 3.464 km² di kawasan Timur Laut negeri China. Tepatnya berada di Provinsi Liaoning.
Inilah kota yang sangat indah dan megah yang dihiasi oleh berbagai tradisi khas China. Ada The Forbidden City atau Kota Terlarang, tradisi Tai Chi hingga dansa. Kota yang dianggap sebagai salah satu kota terbaik untuk belajar bahasa dan budaya Mandirin. [LIHAT LINK INI: What is it like, the city of Shenyang? Is it a good place for foreigners to learn Mandarin?]
Kota inilah yang menaklukan hati Ciputra Group, konglomerasi bisnis properti nasional. Ciputra mengembangkan proyek properti seluas 300 hektare di kawasan kota tersebut. Proyek thownship ini dinamakan dengan Grand Shenyang International City. Lokasinya berjarak sekitar 30 menit perjalanan ke pusat kota yang bisa diakses dengan naik kereta api atau metrobus.
Proyek Grand Shenyang mulai digarap Ciputra sejak 2012 dengan modal kerja awal sekitar US$60 juta.
BACA JUGA: Citra Plaza Nagoya: Hanya 6 Jam, Ciputra Bisa Jual 100 Unit Apartemen Batam
Tahun ini, ungkap Nararya Ciputra Sastrawinata, Direktur Ciputra Group, pihaknya sedang membangun proyek tahap kedua di Grand Shenyang berupa pembangunan 200 unit rumah tapak. Hunian dengan tipe 120 m² yang dilepas dengan harga berkisar Rp2 miliar hingga Rp9 miliar.
Kepada Bisnis Indonesia, Nararya mengatakan saat ini pengembangan proyek tersebut sudah mencapai 15 ha dari 310 ha yang direncanakan untuk 10 tahun masa pengembangan.
Shenyang International City dikembangkan Ciputra dengan mengadopsi konsep Citraland Surabaya, yang telah sukses mereka garap, dimana memadukan beragam proyek, mulai dari perumahan, apartemen, pendidikan, komersial, hingga lapangan golf dalam satu kawasan.
