TPCOM, JAKARTA- PT Perusahaan Listrik Negara Persero (PLN) per Mei 2017 ini menaikan tarif listrik untuk pelanggan golongan rumah tangga dengan daya pasang 900 volt ampere (VA).
Masyarakat kelas menengah yang menjadi pelanggan kelompok ini harus merogoh kantong lebih dalam sejak bulan ini karena tarik naik untuk yang ketiga kalinya setelah dinaikkan pada Januari dan Maret lalu.
Alhasil, tarif yang berlaku bagi pelanggan berdaya 900 VA yang jumlahnya mencapai 18,7 juta pelanggan itu mengalami kenaikan sebesar Rp 329 per kWh menjadi Rp 1.352.
Menyikapi penaikan tarif ini, salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengurangi dampak penaikan itu terhadap beban biaya rumah tangga adalah langkah efisiensi.
Berikut triks dan tips cara menghemat listrik agar konsumsi energi listrik menjadi optimal sehingga tagihan listrik bulanan tidak membuat mengkerut kening:
A. Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan. Rumah tangga kecil misalnya, cukup dengan daya 450 VA atau 900 VA, rumah tangga sedang cukup dengan daya 900 VA hingga 1300 VA.
Memilih peralatan rumah tangga yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Membentuk perilaku anggota rumah tangga yang berhemat energi listrik, seperti :
– Menyalakan alat-alat listrik hanya pada saat diperlukan
– Menggunakan tenaga listrik untuk menambah pendapatan rumah tangga (produktif)
– Menggunakan alat-alat listrik secara bergantian
B. Cara penggunaan peralatan listrik rumah tangga dalam menghemat pemakaian energi listrik :
1. Lemari Es atau Kulkas
Memilih lemari es dengan ukuran/kapasitas yang sesuai
Membuka pintu lemari es seperlunya, dan pada kondisi tertentu di jaga agar dapat tertutup rapat.
Membersihkan kondensor (terletak di belakang lemari es) secara teratur
Mengatur suhu lemari es sesuai kebutuhan (tidak terlalu rendah), oleh karena semakin rendah atau dingin, semakin banyak konsumsi energi listrik.
Mematikan lemari es bila tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama.
2. Setrika Listrik
Mengatur tingkat panas yang diperlukan sesuai dengan bahan pakaian yang akan di setrika.
Mematikan setrika segera sesudah selesai menyetrika atau bila akan ditinggalkan untuk mengerjakan yang lain.
3. Televisi, Radio, Tape Recorder
Mematikan televise, radio, tape recorder, serta peralatan audio visual lainnya bila tidak di tonton atau tidak di dengarkan.
4. Pompa Air
Menggunakan tangki penampung air dan menyalakan pompa air hanya bila air di dalam tangki hampir habis, atau menggunakan system control otomatis.
Akan lebih nbaik bila menggunkan pelampung pemutus arus otomatik, yang akan memutus arus listrik ke pompa air bila air sudah penuh.
Memilih jenis pompa air sesuai dengan kebutuhan dan yang memilki tingkat efiesiensi yang tinggi.
5. Kipas Angin
Membuka ventilasi/jendela rumah untuk mempelancar udara ke dalam rumah. Menghidupkan kipas angin seperlunya dan mematikan bila tidak perlu lagi
6. Pengatur Suhu Udara (AC)
Memilih AC hemat energi dan daya yang sesuai dengan besarnya ruangan. Matikan AC bila ruangan tidak digunakan.
7. Mesin Cuci
Memilih mesin cuci dengan kapasitas sesuai dengan jumlah cucian
Memakai mesin cuci dengan kapasitasnya. Bila melebihi kapasitas, dapat menambah beban pemakaian tenaga listrik.
Alat pengering sebaiknya hanya digunakan pada saat mendung atau hujan, bila hari cerah di jemur saja.
8. Penanak Nasi (Rice Cooker)
Memilih rice cooker dengan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan.
Meletakkan rice cooker dengan posisi tegak sehingga alat pemutus aliran listrik akan bekerja baik.
Memeriksa selalu alat pemutus aliran listrik otomatis. Bila alat ini rusak, listrik akan terus mengalir ke elemen pemanas meskipun nasi telah matang.
9. Penghisap Debu (Vacuum Cleaner)
Memilih vacuum cleaner sesuai dengan kebutuhan dan dengan daya secukupnya.
Menggunakan vacuum cleaner untuk pekerjaan yang cukup berat, bila untuk pekarjaan ringan/kecil gunakan saja sapu dan alat pembersih lainnya.
Mematikan segera vacuum cleaner apabila motor menjadi panas atau terjadi perubahan suara motor, kemungkinan terjadi sesuatu yang mengganggu kerja vacuum cleaner.
10 Lampu Penerangan
Menggunakan lampu hemat energi
Menggunakan ballast elektronik dan memasang kondensator pada jenis lampu TL/Neon.
Menhidupkan lampu hanya pada saat diperlukan saja, dan matikan lampu bila tidak diperlukan lagi.
Hemat listrik itu akan berhasil jika sudah menjadi budaya dalam kehidupan rumah tangga. Untuk itu, mulailah budayakan hemat listrik pada diri setiap anggota keluarga. Semoga tips hemat listrik ini bisa membantu anda untuk mengelola penggunaan energi listrik, sekaligus sebagai upaya untuk berhemat dari biaya energi yang membebani pengeluaran bulanan rumah tangga anda.
Sumber: Endang Pramugari/ Menlh.go.id