TPCOM, JAKARTA– Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) telah menyalurkan dan mengelola dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dalam periode 2010- Februari 2017 sebesar Rp28,26 triliun untuk membiayai rumah MBR sebanyak 496.475 unit di seluruh Indonesia.
Lembaga ini merupakan perpanjangan tangan pemerintah di bawah Kementerian PUPR untuk membantu akses pembiayaan rumah untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dengan pola subsidi selisih bunga komersial.
Peraturan Menteri PUPR No. 20 Tahun 2015 mengatur batas gaji pokok MBR tertinggi untuk penerima KPR FLPP untuk rumah tapak adalah sebesar Rp4 juta, sedangkan untuk rumah susun sebesar Rp7 juta.
Direktur Utama PPDPP Budi Hartono mengatakan keberadaan lembaga yang dia pimpin sudah mampu mendistribusikan pendanaan bagi program perumahan rakyat yang menjadi salah satu perhatian utama bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo pada saat ini.
Hal itu dinyatakannya seusai PPDPP menerima sertifikasi elektronik dari Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk pengembangan sistem e-FLPP, di Jakarta pada Kamis (6/4).
[Klik, baca: FLPP Perumahan Rakyat Jadi User Pertama Teknologi Secure Token]
Lebih jauh, ungkap Budi, penyaluran dana tersebut dilakukan melalui bank penyalur yang sudah ditunjuk, dimana penyalur program tertinggi dalam bentuk skim KPR, yaitu Bank BTN dengan jumlah 435.120 unit atau 87,64%, lalu Bank BTN Syariah dengan jumlah 31.454 unit atau 6,34%, serta Bank BRI Syariah sebanyak 9.836 unit atau 1,98%.
Di sisi lain, penyebaran lokasi penyaluran dana FLPP itu yang tertinggi berada di Jawa Barat dengan jumlah 187.451 unit atau 37,76%, kemudian menyusul Banten dengan jumlah 51.914 unit atau 10,46%, dan Jawa Timur sebanyak 33.245 unit atau 6,70%.
Berdasarkan kesepakatan yang telah dibuat oleh PPDPP untuk kerjasama penyaluran KPR FLPP dengan perbankan nasional, terdapat 27 bank penyalur. Mereka terdiri dari Bank BJB, Bank BJB Syariah, Bank Artha Graha, Bank BRI, Bank BRI Syariah, Bank Sumut, Bank Sumut Syariah, Bank NTB, dan Bank DIY.
Selanjutnya, ada pula Bank Papua, Bank Jambi, Bank Sumselbabel, Bank Sumselbabel Syariah, Bank Kalsel, Bank Kalteng, Bank Nagari, Bank NTT, Bank Sultra, Bank Jateng, Bank SulutGo, Bank Riau Kepri, Bank Sulselbar, Bank Sulselbar Syariah, Bank Mayora, Bank Jatim, Bank BNI dan Bank Mandiri.