Beranda Perkantoran Proyek Silicon Valley Dimulai di BSD Dengan Investasi Rp7 Triliun

Proyek Silicon Valley Dimulai di BSD Dengan Investasi Rp7 Triliun

0
BERBAGI
Render proyek Digital Hub BSD City. (Dok. Pomeroystudio.sg)

TPCOM, SERPONG— Sinar Mas Land, pengembang kota mandiri, BSD City mulai merealisasikan impiannya membentuk Silicon Valley Indonesia dengan memulai proyek digital hub di kota itu pada tahun ini dengan alokasi biaya investasi sebesar Rp1 triliun.

Pekerjaan ini bagian dari rencana besar mereka membangun digital hub bernilai Rp7 triliun di areal seluas 25,86 hektare yang berlokasi di bagian selatan kawasan Green Office Park, BSD City.
Invetasi Rp1 triliun itu akan digunakan untuk pengembangan digital hub tahap pertama yang mencakup infrastruktur dan gedung knowledge hub seluas 25.000 m2 dengan rencana pekerjaan dimulai pada Mei tahun ini dan selesai pada 2019.

Project Leader Digital Hub Sinar Mas Land Irawan Harahap mengatakan gedung pertama yang dibangun itu akan difungsikan untuk base bagi perusahaan  Information and communication technology (ICT).

“Lokasinya strategis karena terhubung langsung dengan Jalan Tol Serpong-Balaraja yang tengah dibangun oleh grup kami. Tahap pertama ini kami akan bangun infrastruktur seperti jalan, fiber optic, juga infrastruktur buat listrik,” katanya di sela-sela acara peluncuran One Smile App di Serpong pada Kamis (30/3).

Maket silicon valley di San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat. (Dok. Business Insider)

Dalam pengembangan proyek tersebut, Sinarmas Land menyiapkan rencana bisnis bagi calon tenant atau mitra pengembang ICT untuk masuk melalui tiga pola investasi, yaitu , pertama, Sinarmas menyewakan space perkantoran bagi techno leaders atau digital communities.

Kedua, pengembang ICT membeli tanah dan berinvestasi langsung membangun galeri atau kantor mereka untuk kegiatan bisnis di bidang ICT. Untuk keperluan ini, si empunya kawasan sudah menyediakan lahan kaveling dengan luas 5.000 m2, hingga 1,5 hektare.

Ketiga, Sinarmas menawarkan investasi lahan dan properti kepada calon tenant dengan pola Build to Suit (BTS). Dalam hal ini, calon tenant tinggal beres karena Sinarmas akan melakukan investasi terlebih dulu setelah dipesan oleh investor yang kemudian setelah selesai dibangun baru diserahkan.

Konsep Silicon Valley

Proyek digital hub yang dikembangkan Sinarmas Land ini mengadopsi praktik kawasan silicon valley di San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat yang terkenal sebagai pusat industri ICT global. [Klik, baca: Apa Itu Silicon Valley]

Jadi jangan heran kalau kemudian manajemen Sinarmas Land ternyata menyewa konsultan NBBJ, firma arsitek dari USA dalam menggarap proyek tersebut. NBBJ banyak mengerjakan proyek arsitektur untuk tenant terkenal dan raksasa ICT dunia di kawasan Silicon Valley, salah satunya untuk proyek Samsung.

“Saat ini masterplan untuk proyek itu sedang dikerjakan dan kami harapkan sudah selesai. Kami ingin proyek ini menjadi silicon valley di Indonesia,” ujar Irawan.

Terkait proyek ini, Sinar Mas Land telah meresmikan kehadiran WGS Hub dan GeeksFarm di kawasan tersebut. WGS Hub dan GeeksFarm ini hadir atas kerjasama Sinar Mas Land dengan PT Walden Global Service dan PT Digital Creative Indonesia.

Kehadiran dua mitra bisnisnya tersebut, akan makin memperkuat BSD CIty untuk bertranformasi menjadi Integrated Smart Digital City.

Dhony Rahayu, Managing Director President Office Sinar Mas Land dalam suatu kesempatan. (Dok. SinarmasLand)

“Keberadaan WGS Hub dan GeeksFarm merupakan bagian dari ekosistem digital Hub, diharapkan seluruh bagian ekosistem tersebut dapat saling bekerja sama kedepannya,” ujar Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land.

WGS Hub adalah pengembang solusi IT yang melayani pasar bisnis menengah keatas, sedangkan kerja sama dengan GeeksFarm dirancang menjadi wadah bagi para programmer muda untuk berkembang di dunia startup digital.

LEAVE A REPLY